Part 3

41.8K 928 5
                                    

Dania duduk termenung melamuni nasibnya, bagaimana tidak dalam sehari ini dia sudah sah menjadi istri Defran lelaki yang baru di kenalnya sebulan lalu. Dania tak habis pikir bagaimana Tuhan mempermainkan takdirnya dan apa kata Defran tadi bahwa pernikahan ini tidak boleh di publikasikan lalu bagaimana kalau Dania hamil. "Kamu terlalu bodoh Nia, jika mengangap Defran mencintaimu. Dia menikahimu hanya untuk memuaskan nafsunya," Pikir Dania yang bingung apa yang harus di lakukannya sekarang, Defran pasti akan meminta haknya sebagai seorang suami. Pintu kamarpun terbuka dan masuklah Defran, "sayang kamu ngelamun? Kok belum mandi?" Tanya Defran mendekati Dania, "eeh Def, ntar aku mandinya." Dania takut Defran meminta haknya,"mandi gih, apa mau aku mandiin sayang?" Goda Defran menoel pipi Dania. "Iya aku mandi," Dania langsung masuk ke kamar mandi meninggalkan Defran. "Sayang yg bersih yah dan jangan lama mandinya, aku tunggu," teriak Defran dari kamar sambil tertawa megoda istrinya itu. Usai mandi Dania bingung mau pakai baju apa, dia kan diculik oleh Defran jadi tidak membawa baju satupun kecuali baju yang dipakainya tadi. Dania keluar dengan hanya memakai handuk Defran, dia malu sebenarnya tapi mau bagaimana lagi dia tak mungkin terus mengurung diri di kamar mandi. Defran duduk bersandar di ranjang kingzisenya sambil memegang iphonenya. "Def, boleh aku minjem baju kamu?" Tanya Dania bingung, Defran menoleh melihat ke Dania dan batinnya berguman, "wow cantiknya bini gue, seksi lagi bikin yang di bawah bangun ini"

"Boleh ambil aja," kata Defran kembali melihat layar ponselnya,
Dania mengambil baju di lemari Defran tapi ada lengan yang memeluknya dari belakang sambil berbisik."Gak usah pakek baju sayang, aku lebih suka kamu telanjang." Defran berucap vulgar, "Def lepa-sin" pinta Dania memohon. "Aku belom siap," Defran tak menghiraukan dia malah asik mengecap mencium leher jenjang Dania dan sesekali mengigitnya. "def ja-ngan le-paas" Cerca Dania mulai mengerang. "Kenapa sayang aku suka leher kamu," jawab Defran menyerang sambil terus mencium leher Dania. Defran melanjutkan aksinya mengigit telinga Dania dan membalikan Dania mengarah kepadanya. Di kecupnya kening Dania cup lalu pindah ke mata kiri kanan cup, cup, turun ke pipi Dania cup dan terakhir di bibir merah Dania cup sebentar. Dania hanya diam saja sambil melototkan matanya saat Defran mencium bibirnya lagi ciuman yang sedikit menuntut dan meminta akses ke Dania untuk membuka mulutnya.

"Sayang buka mulutnya, jangan diam aja. Sambut aku di dalam dirimu," bisik Defran di depan bibir Dania. Defran kembali menyerang bibir mungir Dania dan kali ini Dania membuka mulutnya, lidah mereka saling melilit mengungkapkan perasaan masing- masing ada marah kesal sayang dan lainnya dalam ciuman mereka. Defran menuntun Dania ke ranjang king size nya, dan terjadilah malam panjang penuh cinta.

***
Matahari telah menunjukan sinarnya sepasang manusia masih asik terlelap setelah pertempuran panjang semalam.
Dania mengeliat membuka matanya, ada lengang kokoh melingkar di perutnya dia memeriksa tubuh telanjang dan sebuah senyum mengembang di bibirnya mengingat kejadian semalam disaat dia melepaskan kehormatannya kepada sosok di samping. Dia memandangi wajah suaminya itu,sesekali jari lentiknya menyentuh rahang jodohnya itu. "Tampan," Satu kata lolos dari bibirnya begitu saja. "Morning sweetheart," Defran bangun mengecup bibir istrinya. "Pagi Def" jawab Dania.

"Kenapa kamu mandangin aku kayak gitu sayang? Mau ngulang yang semalem yah," goda Defran mencubit gemas hidung istrinya, Dania mengeleng. "Ng-gaak def," jawab Dania gelagapan. "Kalo mau ngulang aku gak keberatan kok sayang. " Goda Defran malah sudah mendaratkan tangannya di paha Dania. "Mingirin tangan kamu Def, aku mau mandi." Kata Dania menyingkirkan tangan nakal suaminya itu dan beranjak meningalkan ranjang tapi sakit di selangkangannya masih terasa. "Aw sakitt," Dania merinis ngilu. "Kenapa sayang sakit yah? Maaf yahh itu gara- gara aku. Ya udah sebagai gantinya aku yang akan mandiin kamu," tawar Defran langsung mengangkat tubuh Dania ke kamar mandinya dan kalian tahu mereka mengulang kejadian semalam sekali lagi. "Cepat tumbuh yah nak," batin Defran mencium perut istrinya.

***
Usai mandi Def mengeringkan tubuh istrinya, memakaikan baju istrinya. "Selesai, cantikkk" guman Defran tersenyum puas, " Def, Aku laper." Dania merengek manja. "Yaudah kita deleveri yah, kamu mau makan apa sayang? Tanya Def penuh sayang kepada istrinya itu. "Apa aja def,"

"Oh yah sayang hari ini aku kerja yah, kamu gak apa-apakan kalo aku tinggal," kata Defran menyiapkan berkas yang akan di bawah ke kantornya. "Hm gak papa def, boleh gak aku balik ke kosan bentar mau ngambil baju dan laptop aku?" Tanya Dania lembut, "Hm iya boleh sayang, aku berangkat yah sayang dah dah." Diciumnya puncak kepala istrinya. "Maaf aku gak buatin kamu sarapan, hati- hati Def." Ucap Dania sedikit cemberut. "gak papa sayang ntar aku makan di kantor aja, oh yah kamu jangan lupa makan udah aku pesenin tadi."

" Oke bos" jawab Dania

***
Sepeningal Defran, Dania memutuskan untuk ke kosannya tapi sebelumnya dia harus beli baju di online shop dulu gak mungkin dia memakai kemeja Def yang kebesaran kan. Setelah makanan delevery dan bajunya sampai dia bergegas meningalkan apartemen Defran menuju kosannya. Sesampainya di kosan, temen kosannya heboh kenapa dia ngak pulang semaleman. "Kak Nia kok gak pulang sih semalem? Kakak kemana?" Tanya mila penasaran, "aku nginep di rumah temen Mil, oh yah hari ini aku mau mudik yah. Kamu hati- hati yah. Jelas Dania sambil mengepak bajun dan laptop kesayangannya memasukkan ransel. "Yah kok mudik kak, kan baru pulang? Masak pergi lagi." Protes mila tak terima. "Aduh maaf mila cantikk, tapi kakak udah kangen banget sama keluarga kakak di kampung." jawab Dania berbohong, tapi kalau mau jujur dia merindukan keluarganya itu.
"Maaf mil, terpaksa aku bohong, ngak mungkin kalo aku jujur udah nikah sama kamu," batin Dania sedih. "Ya udah deh, gpp kak. Berapa hari pulkamnya kak? Jangan lupa oleh- oleh yah?" Sahut Mila, "belom tau Mil mungkin 2 minguan, ya udah kakak berangkat dulu yah, bye Mila cantik" jawab Dania tak yakin. "Bye kakak, hati- hati yah." Kata Mila melambaikan tangannya.

Aku anterin dulu barang-barang ini ke apartemen abis itu kayaknya ke mall deh beli perlengkapan disana." Batin Dania.

***

Di mall Dania memasuki beberapa butik untuk membeli baju dan keperluan yang lain, Dania puas akhirnya bisa belanja tanpa harus takut gak bisa makan besok harinya. Ini adalah bayaran menjadi istri seorang Defran pikirnya. Setelah selesai belanja perutnya minta di isi, tapi tiba- tiba ada yang menepuk pundaknya. "Nia lu di sini? Kata Mila lu mudik tadi pas gue ke kosan?" Tanya Yina bingung kenapa sahabatnya itu malah berbohong. "Iya lo boongi Mila yah? Tega lo! Mana kita bbm, wa, dm, line gak diread lagi." Timpal Ami kesal, Dania hanya cengengesan "Yina, Ami kalian kok disini? Maaf maaf, Aku gak bermaksud. Aku terpaksa boongi Mila dan maaf aku juga lupa ngecek handphone." Jawab Dania sedih karena di ingatkan telah membohongi orang. "Kalo lo ada masalah tuh cerita Nia, jangan di pendam sendiri." Nasihat Yina.
"Kita masuk ke kafe itu dulu Aku laper Yin, Ami." Kata Dania mengandeng kedua tangan temannya itu, mereka memilih meja di pojokan, waiter datang menanyakan menu apa yang akan mereka pesan, sebelum makanan datang Yina berusaha mencari tahu masalah Dania, "Nia, lo sebenarnya ada masalah apa sih? Cerita dong sama gue? Gue kan calon psikolog pasti cerita lo aman deh hehehe." Ujar Yina tertawa, "Yin, gue belom bisa kasih tau lu sekarang tentang masalah gue saat ini. "Dania menjawab dengan lesu, "kenapa Nia? Tumben lu maen rahasia- rahasian sama gue?" Tanya Yina heran. "Lo ingatkan berapa minggu yg lalu gue perna curhat sama lo tentang cowok yg tiba- tiba nyium kening gue, dia masalah gue Yin." Adu Dania kepada sahabatnya itu, Ami yang sibuk dengan ponselnya itu pun akhirnya ikut meletakan ponselnya demo mendengarkan apa yang terjadi kepada sahabatnya itu, " Apa yang kalian bicarakan? Gue ketinggalan gosip ni, Yin ada apa dengan Nia?" Ami menyengol lengan Yina, "Nia lagi deket sama cogan mi." jawab Yina tanpa dosa yang mendapat plototan dari Dania. "Serius lu Nia? tapi kok muka lo sedih gitu, seharusnya lo seneng lah." Tanya Ami menepuk lengan sahabatnya itu, "gue gak papa mi, saat ini gue cuma gak bisa cerita banyak sama kalian, maaf ya guys." Dania tertunduk lesu. "Ya udah gak papa kalo lu belom bisa cerita Nia , ayo kita makan dulu keburu dingin ntar." Sahut Yina menenangkan karena memang pesanan mereka sudah ada di atas meja. "Thankyou girls udah ngertiin gue, gue bahagia punya kalian." Dania memeluk satu persatu kedua sahabatnya itu," yaya, jangan sedih lagi Nia, ayo kita makan. " Ami dan menepuk-nepuk pundak Nia.

Bersambung...

Dania Bella  [Pindah Ke Noveltoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang