Part 32

16.8K 459 4
                                    

Marhaban ya Ramadhan Reader kece Dania Bella😇

Maaf lama baru ngupdate soalnya author kemaren² lagi sibuk skripsi🙇

Jangan lupa vote👍 and coment💬

Happy Reading📖

Defran termenung sambil memandangi foto wanita cantik dalam ruangannya, ini sudah tiga tahun sejak istrinya meninggalkannya. "Kemana lagi kakak harus mencarimu sweetheart" batinnya dalam hati.

Defran menjadi sosok laki-laki yang di kagumi oleh para gadis tapi tidak satupun yang berhasil menyentuh hatinya kecuali satu nama yang masih tersimpan rapi di hatinya, satu nama yang membuatnya rindu tak tertahankan, satu nama yang menjadi candunya dan satu nama yang membuat warna di hidupnya.

Mamanya Maura sering sekali menjodohkannya dengan para gadis tapi hatinya tidak akan bisa terbuka karena satu nama sudah menguncinya rapat.

Defran masih menunggu waktu itu menghampirinya, waktu dimana takdir menemukannya kembali dengan wanitanya.

Sementara adiknya Devana tidak bisa berbuat apa-apa untuk kakaknya, karena dia sudah berjanji dengan sang kakak ipar untuk merahasiakan keberadaannya. "Maafkan aku kak, aku tak bisa memberi tahumu dimana kak Nia berada" batin Devana saat melihat wajah dingin sang kakak.

"Kakak, makan siang yok?" ajak Devana tiba-tiba muncul di hadapannya.

"Kakak lagi sibuk Na, kamu ajak pacar kamu aja sana? Kata Defran.

"Hu, kakak nyebelin Nana kan single kak gak punya pacar" jawab Devana kesal.

"Kamu itu cantik dek, masa gak ada yang mau?" kata Defran.

"Nana gak mau pacaran kak, maunya langsung di lamar, kakak juga tampan tapi masih sendiri, kak Nia  juga sih udah di bilang cepat temui kakak tapi masih mau ngumpet " cetus Devana.

"Kamu bilang apa Devana?" tanya Defran.

"Upss mulut gue gak bisa ngontrol" katanya sambil menepuk mulutnya dengan tangan. "hehe gak ada kak ayo kita cari makan, aku udah laper" lanjutnya nyengir kuda.

"Kamu tahu Dania dimana Devana? Tanya Defran sambil mendekati adiknya.

"Gak tau lah kak, kalo tau pasti udah bilang sama kakak" kata Devana sambil menunduk dia takut tak bisa berbohong dengan kakaknya itu " Ayo kita cari makan" lanjutnya menarik tangan Defran.

"Tunggu Na, kakak tanya sekali lagi kamu tahu dimana Dania sembunyi?" tanya Defran mengintimidasi.

"Gak tau kak, tanya kak Nia sendiri jangan tanya aku" jawab Devana.

"Arghh jadi kamu tahu dimana Dania? Tapi kamu gak mau kasih tau kakak Na" kata Defran marah.

Devana hanya menganguk "Kak Nia ngelarang aku buat ngasih tahu keberadaannya sama kakak" jawabnya takut.

"Ya sudah kalo itu memang keputusan perempuan itu, bilang sama dia aku juga tidak akan mencarinya lagi, terserah dia mau hilang dan sembunyi kemanapun terserah, aku sudah tidak peduli lagi" jawabnya lalu pergi meninggalkan kantornya.

Devana terdiam dengan jawaban Defran sang kakak "Bagaimana ini, gak bisa kak Def sama kak Nia gak boleh berakhir begini, kasihan baby D kalo begini dan penantian kak Def juga sia-sia, aku harus ngelakuin sesuatu tapi apa yah" Pikir Devana keras.

***
Defran sedang duduk di sebuah taman pikirannya kalut, "Kenapa sweetheart apa aku tidak ada lagi di hatimu hingga kau sangat suka bersembunyi" batinnya bersuara.

Gadis kecil menghampirinya, "Om danteng tenal papa abey ndakk?" tanya bocah yang baru 2 tahun lebih itu.

"Emang papa kamu kemana?" Tanya Defran langsung memangku gadis kecil tersebut.

"Tata mama, papa elja tapi tok ndak ulang-ulang, abey sama bang Dey angen pa pa" jawabnya polos.

"Kamu sama siapa kesini sayang" tanya Defran.

"Ama bang Dey, mama agi sibuk adii tita aen di tini, itu bang Dey" katanya sambil menunjuk bocah laki-laki yang seperti kebingungan.

"Bang Dey Bang Dey, tatak di tini ama om danteng" panggilnya lalu menghambur ke arah abangnya.

Bocah laki-laki yang di panggil pun menoleh kearah kembarannya dengan orang yang mirip dengan foto yang di simpan oleh sang mama.

"Tak Abey napain di tini, abang tali-tali tau ari adi" kata bocah laki-laki langsung memeluk saudaranya.

Defran mengamati kedua bocah tersebut ada perasaan senang di hatinya tak tahu perasaan apa, bocah kembar itu begitu mirip dengannya hanya saja mereka versi kecilnya.

"Hm mama kalian dimana?" tanya Defran mesenjajarkan tubuhnya dengan kedua bocah kembar tersebut.

"Om tiapa?" tanya bocah laki-laki tersebut. "Tenapa wadah om milip oto pa pa" lanjutnya.

"Siapa nama mama kalian? Tanya Defran penasaran.

"Ania Ela" jawab mereka kompak.

"Baby D ini papa" pangil Defran.

"Papa Abang ama atakk angen pa pa" kata keduanya langsung memeluk Defran.

"Papa juga kangen kalian Baby D, maafin papa ya baru nemuin kalian sekarang" kata Defran membalas kedua pelukan anaknya itu sampai meneteskan air mata.

"Pa pa tenapa angis, atak ada ndak engeng" kata bocah perempuan menghapus air mata Defran.

"Pa pa terlalu senang akhirnya bisa ketemu kalian" jawab Defran memeluk erat kedua anaknya.

"Oh ya baby D jangan bilang mama yah kalo kita ketemu soalnya papa mau bikin kejutan buat mama" lanjut Defran.

Mereka menganguk menyetujui keinginan sang papa."Pa pa tapi tita bita etemu agi kan? Tanya Anak lelakinya.

"Tentu sayang kita bisa ketemu lagi, secepatnya kita akab bersama lagi tapi kalian sabar ya dan gak boleh nakal harus jadi anak yang baik buat mama, sekarang papa harus pergi dulu yah nanti kita ketemu lagi jagoan dan putri cantiknya papa" kata Defran lalu mencium kedua anaknya lalu pergi.

"Papa hiks papa hiks Abey asi angen papa" kata Abey menangis di tinggal sang papa.

"Dey uga asi angen papa" timpal Dey sedih.

Dania kebingungan mencari kedua anak kembarnya itu.

"Baby D kalian dimana nak, baby D baby D" panggil Dania.

Dilihatnya kedua anaknya sedang duduk di bangku taman sambil berpelukan dan tampak saling menenangkan satu sama lain.

"Papa" teriak mereka sambil menangis.

"Baby kalian di sini? Mama cari dari tadi loh, kalian jangan buat kwatir sayang, dan kenapa kalian menangis apa ada yang jahati? Tanya Dania panjang.

"Papa hiks papa hiks Abey angen papa hiks" jawab sang putri.

"Cup cup jangan nangis sayang" kata Dania lalu memeluk kedua anaknya "Maafin mama sayang, karena mama kalian harus berpisah sama papa kalian" batinnya.

***
Seminggu telah berlalu dari kejadian Defran menemukan kedua anaknya, Defran juga telah tahu mengenai semua informasi mengenai Dania dari detektif yang di sewanya.

Hari ini rencananya Defran akan mampir ke cafe milik Dania, cafe dimana saat dia dan Devana bertemu dengan Wulan adik iparnya, cafe tempat Dania tinggal dan bersembunyi.

Sesampainya di cafe milik Dania, Defran langsung di sambut oleh Baby D. Dey dan Abey langsung memeluk lehernya saat dia mesejajarkan tubuhnya dengan kedua anaknya tersebut.

"Papa abey angen" celoteh Abey putrinya.

"Dey uga pa, Dey angen papa" timpal putranya.

"Maafin papa sayang baru sempat dateng nemuin kalian" katanya langsung memeluk kedua bocah kembar tersebut.

Cup, Kedua anak kembarnya mencium kedua pipinya "Baby D ayang papa" jerit keduanya bahagia.

"Papa juga sayang kalian" jawab Defran gemas dengan kedua anaknya itu.
.
.
Salam Rindu
Author kece

Tbc➡

Dania Bella  [Pindah Ke Noveltoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang