Part 23

16.2K 452 12
                                    

Berpikirlah sebelum bertindak, dewasalah dalam berpikir.

Dania Bella

Defran sudah ada di depan pagar kosan Dania yang lama dan sedang berdebat dengan satpam untuk masuk ke dalam kosan.

"Ada yang bisa saya bantu pak?" Tanya Satpam.

"Saya mau masuk! Istri saya di dalam."

"Siapa istri bapak dan kenapa bisa ada disini?"

"Izinkan saya masuk! istri saya ada di dalam pak."

"Ya, tapi jawab dulu pertanyaan saya, siapa istri bapak?"

"Buka gerbangnya! Saya mau masuk.." Jawab Defran geram.

"Tidak akan, sebelum bapak bilang siapa istri bapak?" Pak satpam ngotot dengan pendiriannya.

"Arghh, saya mintah buka gerbangnya! Istri sayaa ada di dalam kosan." Jerit Defran mengacak rambutnya frustasi.

"Kak Def!!" Panggil Wulan yang tiba-tiba muncul.

"Nah ini adik ipar saya, istri saya ada di dalam jadi tolong buka pintunya!" Defran sambil memperkenalkan Wulan kepada satpam sebagai istrinya.

"Benar begitu Wulan?" Tanya Satpam.

"Kak Def ngapain disini?" Tanya Wulan.

"Jemput kakak kamu, tapi satpam bodoh ini tidak mau percaya sama kakak." Defran menunjuk pak satpam sebal.

"Pak buka aja pintunya! Kita mau masuk saya kenal dengan kak Def kok." Jelas Wulan.

"Hm baiklah mbak cantik, yang gak kalah cantik dari mbak Dania." jawab satpam itu seraya membuka pintu.

"Dari tadi dong pak. Istri saya udah nungguin dari dalem dan satuhal lagi jangan bilang istri saya cantik! Karena cukup saya saja yang bilang istri saya cantik." kata Defran panjang.

"Siapa yang bilang istri bapak cantik, aku mah bilang mbak Dania yang cantik." balas satpam tak mau kalah.

"Dania itu istri saya, arghh permisi saya mau nemui istri cantik saya." kata Defran langsung mengikuti adik iparnya.

Sesampainya di kosan Defran langsung memanggil-manggil nama istrinya.

"Nia aku datang, sweetheart aku datang, sayang kamu dimana, Nia Nia, Wulan mana Nia?" Defran memangil-mangil nama istrinya.

"Palingan di kamar kak lagi bobo." Jawab Wulan.

Defran langsung menuju kamar di mana istrinya berada, istrinya itu sudah tertidur bagaikan bayi yang sangat polos dan cantik, "Sweetheart maafkan aku!" katanya langsung memeluk Dania yang masih tidur, dijadikan lengannya sebagai bantal Dania diciuminya puncak kepala Dania, lalu tangannya sibuk memainkan pipi Dania yang sedikit gembul akibat hamil.

"Bagaimana bisa kamu melarang aku jatuh cinta sweetheart, sementara dari awal aku melihat kamu udah jatuh cinta denganmu." katanya pelan sambil mengelus rambut Dania.

Dania Bella  [Pindah Ke Noveltoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang