25 : Erica

1.1K 68 0
                                    

11.45
Beberapa hari setelah erica mencium dan meminta nomor telfonku aku semakin dekat dengannya aku sudah mulai sedikit nyaman dengan kehadirannya tapi harus aku akui bahwa aku belum bisa melupakan perasaanku seutuhnya kepada lizzie, Erica juga tidak tahu kalau aku masih mencintai lizzie bahkan erica tidak tahu siapa lizzie itu.

Hari ini aku hanya berdua dengan erica di basecamp aku baru saja datang dari nandos bersama paul, tapi aku tidak jadi untuk makan disana karna penyamaranku terbongkar, alhasil aku pulang cepat dan erica baru saja pulang dari kuliahnya, dia ingin mampir karna dia bilang dia merindukanku.

"Ini minumlah aku tahu kau pasti sedang haus"Ucapku seraya memberikan segelas orange juice pada erica.

"Thankyou"Ucapnya dan meminum orange juice yang aku berikan.
"Niall, i wanna say something"Ucap erica setelah meletakkan gelas yang dia pegang di meja.

"Bicaralah"Ucapku padanya.

"Niall... aku, aku menyukaimu, aku merasa nyaman berada didekatmu"Ucapnya dan membuatku sedikit terkejut.
"Ternyata yang dikatakan elle memang benar kalau dia menyukaiku"batinku

"Aku juga menyukaimu ca, karna kehadiran mu disini membuatku tidak kesepian"Ucapku.

"Tidak.. aku tidak menyukaimu aku... aku mencintaimu ni"Ucapannya gugup dan menundukkan kepalanya membuatku membelalakkan mataku.
"Aku ingin kau menjadi kekasihku"Ucapnya.

"Kalau aku bisa melupakan lizzie dengan cara aku harus bersama erica mengapa tidak, aku juga tidak ingin mengecewakannya, aku juga harus belajar untuk mencintainnya seperti dia mencintaku, aku pun merasa sedikit nyaman berada didekatnya" Batinku

"Niall apa kau mau menjadi kekasihku" Tanyanya dan membuyarkan lamunanku, terlihat dari matanya bahwa dia berharap kalau aku menjadi kekasihnya.

"Yes"Ucapku memaksakan senyumku.

"Niall I Love You"Ucapnya lalu berpindah posisi menjadi lebih dekat padaku dan memelukku akupun membalas pelukannya.

"I love you to"Ucapku dan aku melepaskan pelukan itu.

"Niall aku lelah"Ucapnya.

"Aku juga"Ucapku dan kita tertidur disofa dengan posisi cuddling

Lizzie POV.

Setelah beberapa hari yang lalu aku bertemu harry di nandos, aku takut untuk ke nandos aku takut akan bertemu dengan harry atau bahkan yang lainnya, aku takut mereka menanyakan pertanyaan yang sama seperti pertanyaan harry waktu itu lalu aku akan menjawab apa?

"Sep amel mana"Tanyaku pada septian.

Aku dan Septian sedang berada dikantin kampus untuk makan siang tapi aku tidak makan aku hanya menemani septian dikantin.

"Dia sedang pergi ke mall, Dia sedang dekat dengan anak hukum" Jawab septian.

"Siapa?"Tanyaku pada septian.

"Si Adan Meddison itu"Jawab septian dan aku hanya ber oh ria saja.

Aku sangat senang mendengar amel sedang dekat dengan Adan Meddison itu, karna amel belum pernah berpacaran lagi semenjak dia putus dengan agung.

"Ke starbuck yuk"Ajakku pada Septian

"Aku sedang malas lizz"Ucapnya dan kembali memasukkan pasta kedalam mulutnya.

"Yasudah kau disini sendiri, pulang sendiri dan langsung pulang kerumahmu aku tidak akan pernah membukakan pintu apartemenku untukmu lagi"Ucapku lalu berdiri dan hendak meninggalkan septian tapi septian menahanku.

"Okey fine,basal jangan tinggalkan aku"
Ucapnya.

"Good Boy"Ucapku.

12.01pm
*Starbucks*
Aku dan septian sekarang berada di  starbucks dekat kampus aku dan septian duduk dipojok yang langsung menghadap ke arah jalan raya.

My Idol My Boyfriend (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang