29 : Disappointed

1.1K 72 3
                                    

Niall POV.

Aku langsung berlari kearah lizzie yang menangis setelah terjatuh akibat dirongan dari erica dan louis mengekor dibelakangku. Aku tidak peduli dengan apa yang dipirkiran lizzie, aku hanya ingin menolongnya.

"Lizz, you okay"Tanyaku dan langsung membantunya berdiri.

"Niall, i'm okay"Jawabnya terdengar terkejut.
"Amel lepaskan erica"Ucapnya lembut dan amel langsung melepaskan tangannya pada rambut erica.

"I'm sorry ni, tapi aku sungguh kesal dengan perempuan ini"Ucap amel.
"Hi Lou"Sambung amel saat melihat louis dibelakangku dan amel langsung pergi kearah louis.

"Babe, lihat sikap perempuan itu padaku rambutku jadi sakit"Ucapan erica membuat lizzie melepaskan tanganku dari pundaknya.

"Stop, jangan mendekat"Ucapku dan mengancungkan jari telunjukku pada erica, saat erica berjarak 1meter dari hadapanku.

"Tapi—"Ucapannya terpotong karna ucapanku.

"Tidak ada tapi tapian, aku kecewa padamu"Ucapku tegas.

"Tapi apa hubunganmu dengan dia, kau bahkan tidak memberitahuku apa hubunganmu dengannya"Ujar erica.

Tanpa membalas ucapan erica aku langsung menarik tangan lizzie untuk segera pergi dari sini.

"Mel, Lou ayo kita pergi"Ucapku dan terus melangkahkan kakiku pergi dari taman itu dan meninggalkan erica.

Hari masih terlalu pagi jadi hanya sedikit orang yang mengetahui aku dan louis sedang berada ditaman.

Aku langsung membawa lizzie kemobilku dan diikuti louis dan amel yang berada dibelakangku.

"Niall, lepaskan apa yang kau lakukan" Ucapnya sambil berusaha melepas genggaman tanganku dari tangannya.

"Masuklah"Ucapku dan menyuruh lizzie untuk duduk dibelakang bangku bersamaku, sedangkan louis yang menyetir dan amel berada disampingnya.

Selama perjalanan aku dan Lizzie terus saja membuang muka satu sama lain dan hanya melihat keluar jendela, sedangkan Amel dan Louis mereka terlihat sangat senang, bayangkan saja dibangku belakang aku dan Lizzie hanya berdiam diri sedangkan Louis membuat Amel tertawa dengan sangat kencang karna candaan louis.

"Kita sampai"Ucap Louis dan kami ber-empat turun dari mobil.

"Masuklah"Ucapku dan mempersilahkan Lizzie dan amel masuk ke Basecamp kami berlima.

7.00am

"Niall, untuk apa kau membawaku kemari"Tanya Lizzie.

"Entah"Jawabku Berbohong padahal aku ingin menanyakan sesuatu.

"Ayo kita pulang mel"Ucap Lizzie dan berdiri dari sofa.

"Tidak kau tidak boleh pulang kau harus tetap disini, aku ingin bertanya sesuatu padamu"Ucapku jujur pada Akhirnya.

"Aku lapar bisakah kau memasakkan makanan untukku"Ucap Louis pada amel dan langsung pergi ke dapur.Aku tahu itu hanya akal akalan louis agar aku bisa berdua saja dengan lizzie. Dia saja baru makan tadi, apa dia masih lapar??.

"Lizz kenapa kau bisa mengenal erica" Tanyaku to the point.

"Aku... aku tidak bisa menceritakan ini padamu niall"Jawabku gugup.

"Bicara lah"Ucapku memaksa.

"Erica adalah te—"

"Hai Lizzie, I Miss You"Teriak seseorang yang kuyakini itu suara Harry dan kendall.

"Hai i Miss you to"Ucap Lizzie dan langsung memeluk harry dan kendall secara bergantian.

Drttt,drtttt
"Erica"gumamku saat melihat yang menelfonku adalah erica.

My Idol My Boyfriend (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang