12 : Airport

1.4K 84 0
                                    

Niall POV.

Aku tidak mengerti kenapa aku bisa mencium keningnya itu yang terlintas dikepalaku, aku juga merasa sangat senang ketika dia mencium pipiku kemarin aku blushing karna dia mencium pipi kiriku. Dan sebenarnya aku sangat kecewa setelah mendengar bahwa Lizzie tidak akan mengantarku ke airport tapi dia melakukan ini bukan karna kemauannya.
aku masih berharap dia akan datang kesini dan melihatku pergi dalam waktu yang sangat lama. Pesawatku dan the boys akan take off 10menit lagi dan aku sudah berdiri sambil menarik koperku. Disini banyak sekali paparazzi tapi tidak terlalu banyak directioners disini karna ini adalah jam sekolah.

"Niall"Teriak seorang wanita dan aku langsung membalikkan tubuhku.

"Lizzie"Ucapku pelan dan berlari menuju kearah Lizzie dan segera memeluknya, aku tidak peduli dengan paparazzi itu yang terpenting saat ini aku bisa memeluknya.

"Aku sangat ingin kau disini dan tuhan mengabulkan permintaanku begitu cepat"Ucapku masih memeluknya

"Maafkan aku Niall aku baru sampai"Ucapnya sambil menaik turunkan dadanya.

"Hey kau naik apa kemari, apa kau berlari"Tanyaku setelah itu melepas pelukannya

"Ya aku terjebak macet dan aku memutuskan untuk berlari saja karna aku tidak ingin terlambat"Ucapnya sambil masih menetralkan nafasnya

"Kau hebat lizz tapi bagaimana kau bisa ada disini bukankah kau akan ada ujian hari ini"Tanyaku.

"Ceritanya panjang Niall"Ucapnya.

Paul yang sedari tadi melihatku murung langsung tersenyum kearahku dan bilang kalau pesawat kami akan segera take off

"Niall, the boys yang lainnya sudah menunggumu didalam pesawat cepatlah masuk kedalam pesawat karna pesawat akan segera take off"Ucap Paul tegas. Dan aku hanya menganggukan kepalaku.

Ya paul adalah bodyguard the boys dia sangat baik dan sangat tegas.

"Lizz aku akan pergi dulu, tapi kau harus berjanji akan menceritakan bagaimana bisa kau berada disini"Ucapku.

"Baiklah Nialler"ucap Lizzie sambil memberi tanda hormat.

Setelah itu aku mencium keningnya untuk kedua kalinya dan berjalan meninggalkannya sambil memberikan lambaian tanganku padanya, dan dia juga membalas lambaian tanganku, aku segera masuk kedalam pesawat dan duduk dihadapan louis dan segera pergi tidur karna perjalanan kali ini membutuhkan waktu kurang dari 10jam.

Lizzie POV.

Setelah Niall masuk kedalam pesawat aku memutuskan untuk kembali ke apartemenku, jam sudah menunjukkan pukul 11am saat aku sudah berada didalam flatku, dari tadi septian terus mencoba menghubungiku tapi aku tidak menjawab satupun panggilan darinya setelah berada didalam flatku aku segera membersihkan tubuhku karna tubuhku serasa lengket karna keringat. Setelah selesai dengan mandiku aku keluar hanya memakai hotpants dan kaos putih polos. dan segera merebahkan tubuhku dikasurku hanya berniat untuk tidur siang.

jam sudah menunjukkan pukul 10.56pm aku segera bangun dan menyadari kalau aku sudah tidur cukup lama, tapi sebelum aku pergi tidur lagi aku mencari iphoneku yang berada didalam tasku dan melihat ada banyak panggilan tak terjawab

29 panggilan tak terjawab dari Septian
12 panggilan tak terjawab dari Niall
24 panggilan tak terjawab dari Bintang
17 panggilan tak terjawab dari Rida dan Dira, temanku dari Indonesia.
25 panggilan tak terjawab dari Vaness dia juga temanku dari Indo.

bisa kalian bayangkan kan betapa nyenyaknya aku tidur sampai-sampai tidak mendengar banyak sekali telfon yang masuk.

Aku tidak menelfon Septian dan memutuskan untuk menelfon Niall
"Maaf nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, hub---"aku segera memutuskan telfon dan berfikir bahwa Niall sekarang sedang sibuk jadi dia tidak bisa mengangkat telfon dariku.

My Idol My Boyfriend (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang