39 : a Beautiful day

1.1K 68 0
                                    

Lizzie POV.

"Niall kita sebenarnya akan kemana" Tanyaku terus menerus selama perjalanan.

Ini sudah hampir tiga jam perjalanan tapi Niall masih fokus melihat jalanan yang ada di didepannya. Dan sekarang kami berdua melewati hutan.

"Sebentar lagi kita sampai"Jawaban Niall terus seperti itu jika aku menanyakan hal yang sama.

***
"Ayo turun"Ucap Niall membangunkanku dari tidurku.

"Apa kita sudah sampai"Tanyaku dan mengerjapkan mataku, menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam mataku.

"Ya"

God, Niall membawaku kesebuah bukit yang langsung menghadap kelaut. Entah aku tidak tahu apa namanya, tapi ini sungguh Indah. Niall membawaku saat waktu sunset akan tiba.

"Kau suka"Tanya Niall, dia masih berdiri disamping pintu mobil pengemudi, sedangkan aku masih terpaku menatap pemandangan yang sangat Indah ini.

Aku menoleh ke arah Niall dan hanya mengangguk sambil tersenyum menjawab pertanyaan darinya.

"Hey, kenapa kau melamum, ayo naik"Ucap Niall membuyarkan pandanganku yang masih menatap kearah laut.

Niall sudah duduk di atap mobil, akupun mengikutinya dan duduk disampingnya.

"Terimakasih, kau telah membawaku ke tempat seindah ini"Ucapku dan menoleh kearah Niall.

"Aku tidak akan pernah menyesal meskipun harus membawamu ke tempat diseluruh dunia ini, yang penting aku bisa membuatmu tersenyum bahagia"Ucapnya sambil tersenyum kearahku.

Aku yang terharu karna mendengar ucapannyapun mencium bibirnya lembut dan dia juga membalas ciumanku.

Setelah kami menautkan bibir kami cukup lama, aku melepaskannya karna ingin mengambil nafas.

"Kiss me when the sun sets?".Tanyanya sambil tersenyum jahil kepadaku. Dan aku hanya memutar mataku.

Kami menghabiskan waktu diatas atap mobil dengan mengobrol dan bercerita banyak hingga waktu sunset sudah berlalu. Niall menceritakan cerita yang belum pernah diketahui fansnya sebelumnya, dan aku beruntung bisa mendengar langsung ocehannya tentang kehidupannya sehari-hari bersama the boys.

"Apa yang kau suka saat kau melihat ke arah langit dan apa alasannya" Tanyanya.

"Bulan, karna Bulan bisa menerangi bumi dengan sinarnya"Jawabku sambil melihat kearah Bulan yang bersinar terang, meskipun awan sedikit gelap.

"Jika kau menjadi bulan, maka aku enggan menjadi bintangmu"Ucapnya.

"Why?"Tanyaku heran lalu menatap kearah mata birunya.

"Biarkan aku menjadi langit yang merengkuhmu saat bintang tak berada disana untuk menjadi sandaranmu"Jawabnya.

"Sejak kapan kau menjadi orang yang puitis"Tanyaku mengejek.

"Sejak kau menjadi milikku"Jawabnya lalu menciumku, entah kenapa akhir akhir ini dia selalu saja meminta ciuman dariku.

"OMG, Niall ayo cepat turun"Ucapku karna tiba tiba hujan turun sangat deras di saat yang tidak pas.

Niall membantuku untuk turun dari atap mobil, Good aku tidak menggunakan jaketku karna saat aku ingin keluar dari mobil aku melepas jaketku, dan ini sangat dingin. Aku hanya memakai kaus yang tipis dan celana Jeans. Jaketku memang sengaja aku tinggalkan didalam mobil.

"Niall cepat, apa yang sedang kau cari"Tanyaku saat Niall menunduk kebawah, entah apa yang sedang ia cari.

"Tunggu aku menjatuhkan kuncinya" Jawabnya dan masih terus saja mencarinya.

My Idol My Boyfriend (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang