CILOK

6.2K 280 169
                                    

"Bang!! Beli cilok goceng." seru Starla memanggil abang cilok yang berdagang di depan gerbang sekolahnya.

"Eh, iya neng, pake sambel ga?" tanya abang cilok tersebut

"Pake bang, tapi jangan banyak-banyak, entar saya mencret." jawab Starla sambil mengecek keadaan sekitar, takut ketahuan guru piket yang sedang patroli.

"Lah si eneng bisa aja, ga bakal lah neng, kalo neng mencret saya ga tanggung jawab." seru abang cilok tersebut.

"Si abang suka garing dah." balas Starla.

"Nih neng, ciloknya." lanjut abang cilok tersebut.

Starla memberikan uang lima ribu rupiah kepada abang cilok tersebut, lalu ia ingin mengambil ciloknya, tapi saat ia ingin mengambil cilok miliknya, ada seseorang yang mengambil cilok itu terlebih dahulu.

"Makas- "

"Loh loh itu cilok gue woy! Napa lo ambil! " seru Starla tidak terima melihat ciloknya di ambil orang lain.

"Oh ini cilok lo? Yaelah tinggal pesen lagi, dah gue laper, bye. " Ucap si cowok yang mengambil cilok Starla, lalu dia pergi meninggalkan Starla yang tidak terima ciloknya di ambil orang lain.

Starla mengejar cowok tersebut, dia benar-benar tidak rela ciloknya di ambil begitu saja oleh orang lain, sementara untuk membelinya saja Starla butuh perjuangan extra, kenapa? Karena dia harus melewati guru piket yang super galak.

"Hehh!! Lo mau kemana? Balikin cilok gue!! Lo kalo laper ya beli sendiri dong, bukan makan makanan orang lain yang bukan hak lo! " ucap Starla sambil menarik kerah baju si cowok tersebut lalu Starla berdiri di depan cwo itu menghadang jalannya.

"Ada apaan lagi si? gue gantiin duitnya, berapa si hah? Bacot banget jadi cewek." ucap si cowok dengan nada mengejek.

Starla melipat kedua tangannya di depan dada sambil menatap tajam cowok tersebut.

"Pertama! Gue ga butuh duit lo." ucap Starla sambil melangkah maju mendekati cowok tersebut dengan tatapan tajamnya.

"Ke dua, gue males cari ribut sama lo jadi cepet balikin cilok gue!! " lanjut Starla sambil berusaha merebut cilok miliknya yang di pengang oleh si cowok itu.

Sungguh malang nasib Starla, belum sempat dia berhasil merebut cilok miliknya, cilok tersebut sudah terlebih dahulu masuk kedalam mulut si cowok itu.

"Yah, ciloknya udah gue makan, gimana lo mau? Tapi bekas gue, mau ga? " ucap si cowok sambil mengunyah cilok yang berada di dalam mulutnya.

Wajah Starla seketika memerah melihat kelakuan cowok tersebut, dia marah, dia tidak terima.

"Ah!! Kok lo ngeselin banget sih!!" dengan gerakan secepat kilat, Starla menjambak rambut cowok itu dengan kuat.

"Argh!! Sakit weh!! Tolol lepasin rambut gue! " si cowok tersebut berteriak kesakitan merasakan perlakuan dari Starla.

"BODO AMAT GUE GA PEDULI!! BALIKIN CILOK GUE! GA TAU GUE LAPER APA!! "

"Hei kalian berdua! Apa yang sedang kalian lakukan di sana! " tiba-tiba terdengar suara guru yang mendengar keributan yang dibuat oleh Starla dan si cowok yang entah siapa namanya.

"Aduh mampus gue," Starla melepaskan jambakan "gara- gara lo nih!! "

"Lah ko gara-gara gue! Jelas-jelas ini salah lo!! " ucap si cowok yang tidak terima dengan ucapan Starla. Dia mengusap-usap bagian kepalanya yang nyeri akibat jambakan yang dilakukan oleh Starla.

"Bodo, gue peduli, gue harus kabur sekarang sebelum si nenek lampir nyamperin kita ke sini." Starla baru saja ingin melancarkan aksi kaburnya tersebut tapi gerakannya kalaah cepat dengan si guru piket.

"Hei kalian mau kemana? Mau coba kabur dari saya? Bukannya sekarang masih jam pelajaran hm?! " ucap si guru tersebut sambil menjewer daun telinga Starla dan si cowok tersebut.

"Hehehe ampun bu, tadi saya abis dari kamar mandi. " Starla membela dirinya sendiri sambil meringis kesakitan.

"Oh ya? Bukannya toilet perempuan ada di sebelah Barat Starla? Lalu, apa yang kamu lakukan disini Alvaro? "

"Oh jadi nama si kutu kupret ini Alvaro." ucap Starla dalam hatinya.

Starla memicingkan matanya menatap tajam mata elang Alvaro. Dan Alvaro mebalas tatapan tersebut tak kalah tajamnya.

"Jadi nama si cewek barbar ini Starla." ucap Alvaro dalam hatinya.

Tanpa mereka sadari, ada satu pintu yang terbuka untuk mereka berdua, entah pintu apa itu hanya Tuhan lah yang tau dan Tuhan lah yang mengaturnya.

"Kamu Alvaro, kalau di tanya tuh jawab! Bukan malah bengong! " seru si guru sambil memperkuat jeweran di telinga Alvaro dan Starla.

Alvaro akhirnya kembali dari alam bawah sadarnya.

"Eh si ibu, jangan marah-marah dong bu, kasian itu anak ibu yang di dalam perut keberisikan, dan tolong lepasin jeweran ibu dong bu, sakit bu, nanti saya jawab tapi di lepas dulu." ucap Alvaro dengan nada memelas

Starla rasanya ingin muntah nendengar suara Alvaro yang terksen menjijikan, mata Starla tertuju pada ciloknya yang tergeletak begitu saja di lantai, sungguh malang nasib ciloknya.

Bu Endah, adalah guru yang sedang piket hari ini, beliau sedang mengandung, usia kandungannya kurang lebih 6 bulan, sudah terlihat bentuk perut Ibu Endah yang mulai membesar.

Bu Endah melepas tangannya dari daun telinga Alvaro dan Starla, setelah tangan Bu Endah terlepas, Alvaro dan Starla secara bersamaan langsung mengusap daun telinga mereka yang terasa panas bersamaan.

"Karena saya sedang hamil dan saya tidak mau anak saya nanti mirip dengan kalian jadi ibu lepas. Sekarang jelaskan alvaro, kenapa kamu ada di sini." Ucap Bu Endah

"Jadi gini bu, tadi saya laper banget bu, ibu tau kan kalau laper itu harus makan, kebetulan di depan gerbang ada tukang cilok, ya saya beli lah bu, dari pada saya kena maag nahan laper kan ga baik bu, ehhh saya ketemu si cwe barbar ini juga bu, lagi goadain abang-abang cilok, ya sekalian saya tegur ." ucap Alvaro menjelaskan kronologis masalah sambil menujuk jarinya ke arah Starla.

Alvaro memutar balikan fakta, dia berbohong.

"Heh! Enak aja ko kalo ngomong dasar kutu kupret." Starla menjeda pembicaraannya sambil menatap tajam Alvaro

"Dia bohong bu! Saya tadi abis dari kamar mandi, terus kebetulan saya jalan lewat sini, tangga di sebelah barat licin bu banyak air." lanjut Starla

"Gak bu! Dia bohong! Orang dia ketangkap basah sama saya ko bu! " bela Alavaro lagi

Starla hanya memutar bola matanya malas mendengar penjelasan dari mulut Alvaro yang membuatnya samakin lapar.

Bu Endah menggelengkan kepalanya mendengar perdebatan antara Starla dan Alvaro.

"Kenapa kalian malah berantem! Sepulang sekolah kalian berdua harus membersihkan gudang, itu sebagai hukuman kalian! "

"Tapi bu!! " ucap mereka berbarengan, ketika mereka sadar, mereka saling melempar tatapan tajam tanda permusuhan.

"Ga ada tapi-tapian! Sudah sana cepat kalian masuk ke kelas masing-masing! " ucap Bu Endah sambil melenggang pergi meninggalkan Alvaro dan Starla yang masih berdiam diri di tempat.

"Ini semua gara-gara lo! Dasar kutu kupret!! " ucap Starla sambil mentap mata Alvaro.

"Ko gue? Ini gara- gara lo cwe barbar! " ucap Alvaro sambil membalas tatapan tajam dari mata Starla.

"HEI!! KALIAN NGAPAIN MASIH DISITU! CEPAT KEMBALI KE KELAS! " ucap Bu Endah kembali

Setelah mendengar teguran dari Bu Endah, Alvaro dan Starla langsung lari terbirit-birit menuju kelas mereka masing-masing.

"Huaaa cilok gue, awas lo kutu kupret! " gerutu Starla sambil berlari menuju kelasnya.

TBC

You're My Star-LaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang