Note : kata bercetak miring menunjukkan kata dalam bahasa Korea dan juga alur mundur / flashback
___________________
Gadis itu terus memandangi sekumpulan anak laki-laki yang tengah mengejar bola. Seorang diantara mereka tengah menggiring bola menuju gawang dan dengan mudahnya menghalau lawan-lawan yang menyerubunginya. Gadis itu berharap-harap cemas sambil menggigit kuku jarinya, dan berdoa agar tidak terjadi sesuatu pada laki-laki yang kini terus menjadi perhatiannya.
"Yak Jeon Wonwoo!!!" Teriak seorang laki-laki dari arah samping si gadis tersebut.
Wajahnya terlihat frustasi dan terus saja menunjuk-nunjuk salah seorang dari kerumunan pemain bola.
"Perhatikan lawanmu!" Lanjutnya.
Hari ini adalah hari seleksi tim utama untuk pekan olahraga, dan pastinya sebagai manager tim sepak bola -Choi Yuna harus mengecek apakah para personel tim sepak bola sudah sesuai dengan prosedur yang Wu Yifan inginkan.
"Catat, Jeon Wonwoo seorang individualis" ujar Wu Yifan pada Yuna.
Dengan segera gadis itu mencari data diri Jeon Wonwoo ditumpukan kertas yang ada di atas tangannya. Setelah ketemu, Yuna menuliskan apa yang dikatakan Wu Yifan tadi. "Anak itu kenapa.... belakangan ini sering bermain sendiri" gumam laki-laki yang kini menghampiri para pemain.
Walaupun hanya gumaman, Yuna dapat mendengarnya dengan jelas. Kini mata gadis tinggi itu mengarah pada para pemain yang berjalan kearahnya. Sepertinya permainan telah usai. Dengan gesitnya Yuna berjalan kearah tempat minuman dan bersiap untuk memberikannya.
"Ini minumlah... kalian pasti haus." Ujar Yuna sambil memberikan satu persatu minuman pada personel yang ada dihadapannya.
Merekapun menyampaikan terima kasih pada Yuna baik berbicara ataupun gerak badan. "Gomapta!" Ujar Seokmin yang menerima minuman terakhir dari Yuna.
Yuna hanya tersenyum membalas ucapan Seokmin, laki-laki itu menyapu peluh di dahinya dengan sapu tangan yang sedari tadi bertengger di lehernya. "Catatanmu sangat baik Seokmin, kau bahkan mencetak gol dengan mudah." Puji Yuna.
Sedari tadi orang yang diperhatikan Yuna tidak lain adalah Seokmin. Entah kenapa secara reflek dia melakukan itu, menurutnya sejak pertama kali melihat Seokmin bermain sepak bola, laki-laki itu terus menarik perhatiannya.
Apa yang dikatakan Yuna membuat Seokmin tersenyum. "Bagaimanapun caranya aku harus seleksi tim utama." Kata Seokmin.
"Lee Seokmin! Kemari!" Perintah Wu Yifan yang berada beberapa meter dari tempat Yuna dan Seokmin berdiri.
Keduanya yang menyadari panggilan itu langsung memutus percakapan, Seokmin berjalan kearah Wu Yifan sedangkan Yuna masih di tempatnya berdiri, Seokmin masih jadi perhatiannya. Ada sebuah perasaan muncul setiap kali Yuna berada disisi Seokmin, apakah ini rasanya memiliki sahabat lawan jenis?
"Hey manager cilik." Panggil seseorang pada Yuna.
Laki-laki berperawakan kecil yang memakai seragam kebanggaan tim sepak bola bernomor punggung 10 itu berjalan kearah Yuna.
Manager cilik? Panggilan macam apa itu? -batin Yuna.
Bukankah yang seharusnya dipanggil 'cilik' disini adalah laki-laki itu?
"Jeo... jeoyo?" Tanya Yuna sambil menunjuk dirinya. (A... aku?)
"Iya, siapa lagi? Kau dari kelas junior bukan?" Yuna membalasnya dengan sebuah anggukan. "Kenalkan aku kapten tim sepakbola. Lee Jihoon"
KAMU SEDANG MEMBACA
[DokJu] 내 사랑 (My Love)
Fanfiction> COMPLETED < Aku hanya memandangmu dari kejauhan, karena aku yakin kaulah cintaku. Semua cinta sama saja, perasaan egois ada di dalamnya seolah dia adalah bagian dari cinta. The first book of DokJu fanfiction on my wattpad account. You will...