(Choi Yuna aka Yuju on multimedia)
"Tahun ajaran baru ini apa yang ingin kau lakukan?" Tanya seorang gadis berpipi tembam dan berambut pendek pada temannya yang lebih tinggi.
Temannya itu hanya tersenyum dan terus memandangi langit pagi yang berada diatas. Langkah kakinya terus beriringan dengan alunan nada di hatinya, dia sedang bahagia. Ah, tidak. Dia memang selalu bahagia.
"Entahlah, kita lihat saja apa yang akan terjadi." Jawabnya.
Perempuan yang berjalan disampingnya menghela nafas gusar. Dia tak puas dengan jawaban temannya. "Selalu itu yang kau ucapkan. Seakan kau tak punya bayangan akan masa depan"
Lampu lalu lintas menunjukkan tanda merah untuk pejalan kaki, dan berarti keduanya harus berhenti terlebih dahulu untuk menunggu kendaraan melintas.
Gadis yang selalu bahagia itu menoleh kearah temannya dan tersenyum simpul. Seperti biasanya,
"Eunbi-ya, justru itu." Balasnya. Dia menoleh kearah lampu lalu lintas yang tak kunjung berubah warna. "karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, maka yang dapat kita lakukan hanya menjalani waktu yang kita lewati dengan kesungguhan."
"Kita tidak tahu sebuah masalah, musibah, ataupun keberuntungan akan datang bukan? Yang kita bisa lakukan hanyalah berharap"
Ketika lampu lalu lintas berganti warna, gadis itu menarik temannya yang dipanggil Eunbi itu untuk menyebrang. Mereka harus datang tepat waktu ke pembukaan tahun ajaran baru sekolah menengah akhir dimana mereka akan menjadi siswa junior disana.
"Kau sudah seperti ayahku, Yuna-ya. Kata-katamu persis sepertinya."
"Kalau begitu aku akan menumbuhkan kumis agar semakin terlihat mirip."
Eunbi tertawa mendengar perkataan teman baiknya itu. Choi Yuna, teman baiknya sejak kecil itu selalu bisa membuat dirinya terhibur. Keceriaan yang gadis itu miliki selalu membuatnya iri, bagaimana bisa ia merasa bahagia setiap hari? Apa yang membuatnya seperti itu? Dia terus bertanya-tanya sedari dulu di dalam hatinya.
Tahun ini, keduanya masuk di sekolah menengah akhir yang sama.
Kodaran High School.
Sekolah yang memiliki segudang prestasi yang membanggakan. Banyak anak-anak seumuran mereka ingin masuk ke sekolah tersebut karena akreditas dan juga dedikasi para guru serta dewan sekolah yang membuat citra Kodaran High School terkenal keseluruh penjuru Korea Selatan.
"Lihat," ujar Eunbi yang membuat Yuna menoleh.
Mereka ada di koridor sekolah menuju ruang aula. Eunbi menangkap kumpulan siswi tengah berbincang-bincang dan sepertinya dia mengenal salah satu dari mereka.
"Ada apa?" Yuna mencoba mengikuti arah pandang Eunbi dengan heran.
"Kau ingat tentang perempuan yang tergila-gila pada oppaku bukan?" Yuna mengangguk. Ayolah, hampir setiap hari Eunbi menceritakan kehidupan kakaknya yang menjadi flower boy di sekolahnya. "Dia orangnya."
Yuna mengamati salah satu dari kumpulan perempuan disana yang terlihat lebih menonjol ketimbang yang lain. Perempuan tinggi dengan badan tidak terlalu gemuk dan juga tidak terlalu kurus, kulitnya putih terlebih pucat dan wajahnya memang cantik. Dia bisa dikatakan sempurna.
"Kau yakin?"
"Tentu saja, aku melihat foto profil Line accountnya di ponsel oppaku."
"Sudahlah, kita bicarakan nanti. Sekarang kita pergi dulu ke aula untuk mengikuti upacara pembukaannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
[DokJu] 내 사랑 (My Love)
Fanfic> COMPLETED < Aku hanya memandangmu dari kejauhan, karena aku yakin kaulah cintaku. Semua cinta sama saja, perasaan egois ada di dalamnya seolah dia adalah bagian dari cinta. The first book of DokJu fanfiction on my wattpad account. You will...