.: 15 :. 열 다섯 [lima belas]

601 57 13
                                    

Recommended Song for this part
Baek A Yeon - A Lot Likes Love (사랑인듯 아닌읏) (Scarlet Heart Ryeo OST.)

















Pagi ini seluruh keluarga Jadu sedang mempersiapkan barang-barangnya yang akan diangkut oleh sebuah truk jasa pengiriman barang untuk dikirim ke Seoul.

Hari ini keluarga Jadu akan pindah ke Seoul dan gadis itu dilanda kebimbangan.

Ia bimbang harus melakukan apa saat ini karena disatu sisi ia harus menemui Salgu yang sudah mengikat janji dengannya kemarin untuk menghabiskan waktu bersama sebelum Jadu pergi meninggalkan kota ini dan disisi lain ia tidak bisa pergi begitu saja karena keluarganya.

"Aku harus bagaimana...." gumam Jadu yang melihat semua orang masih sibuk memindahkan barang dari dalam rumah ke truk pengangkut. Jadupun memejamkan matanya.

Ia ingat tayangan drama televisi yang ditontonnya beberapa hari yang lalu dimana si pemeran utama dilanda kebingungan karena dua pilihan. Lalu pemeran utama tersebut mengatakan kalau jika ia memejamkan matanya dan salah satu dari pilihan yang membuatnya bimbang itu muncul maka pilihan itu yang harus diambilnya. Maka kini hal itu yang Jadu lakukan.

Perlahan Jadu memejamkan matanya. Pertama-tama ia tak bisa merasakan apa-apa selain gelap tetapi sebuah cahaya menerpanya dan muncul seorang anak laki-laki dibayangannya. Anak laki-laki itu tersenyum sambil mengulurkan tangannya pada Jadu dan membuat gadis itu tersenyum.

Anak itu adalah Salgu. Jawabannya adalah Salgu. Pilihannya adalah Salgu.

Jadupun membuka matanya dan berlari keluar dari rumahnya. Ia berlari menuju bukit dimana tempat ia pertama kali bertemu dengan Salgu. Tempat ia dan Salgu mengucapkan janji akan bertemu di tempat itu hari ini. Tempat dimana mereka akan menghabiskan waktu mereka untuk terakhir kalinya.

"Salgu-ya!!!" Pekik Jadu saat ia berhasil menanjakki bukit dan melihat Salgu tengah merebahkan diri di rerumputan dengan sebuah tas berwarna kuning menjadi bantalannya.

"Neo wasseo?" (Kau datang?)

"Inn.." angguk Jadu. "Aku menepati janjiku bukan?"

Anak laki-laki itu tidak menjawab pertanyaan Jadu melainkan hanya tersenyum. "Ayo kita pergi." Ajaknya.

"Kemana?"

"Suatu tempat."

Keduanya berjalan menuruni bukit sambil saling bergandengan. Salgu memimpin perjalanan mereka menuju jalan raya kota tersebut yang tak lebih ramai dari Seoul, langkah mereka terhenti kini di sebuah halte.

"Kita akan naik bus?" Tanya Jadu. "Inn.... kita akan pergi ke tempat yang jauh dari sini. Kau tidak masalahkan?". Gadis itu tersenyum dan mengangguk. Dia tidak boleh ragu akan pilihan yang ia ambil. Ia sudah memilih Salgu dan kini mereka akan menghabiskan bersama. Dia tidak boleh memperdulikan hal lain selain Salgu.

Sebuah bus berwarna biru langit berhenti di halte tempat Jadu dan Salgu menunggu. Keduanya tidak membutuhkan waktu lama untuk segera naik. Salgu mengeluarkan kartu perjalanan subwaynya dan membiarkan Jadu masuk terlebih dahulu baru dirinya. Untung saja saldo yang ia miliki cukup untuk mereka berdua.

Jadu memilih tempat duduk paling belakang dimana jajaran kursi penumpang kosong berada. Jadu duduk di pinggir jendela lalu menepuk kursi kosong disampingnya yang menandakan Salgu harus duduk di tempat itu. Bus yang mereka tumpangi tidak banyak mengangkut penumpang. Hanya ada beberapa orang disana yang searah dengan keduanya.

Jadu melayangkan pandangannya pada padang rumput di luar jendela serta angin yang berhempas. Kebetulan saat itu jendela yang berada disamping Jadu terbuka sehingga angin dapat menerpa wajah putihnya. Jadu suka dengan suasana seperti ini hingga suara Salgu menyadarkannya.

[DokJu]  내 사랑 (My Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang