p.s : dua chapter selanjutnya adalah chapter terakhir.
(mainkan video di multimedia)
Satu minggu, lebih tepatnya satu minggu setelah kecelakaan tersebut beberapa korban telah pulih dan kembali ke penginapan. Wu Yifan sebagai ketua pembina atlet terus mengawasi perkembangan para anak asuhannya yang menjadi korban, ada beberapa diantara mereka yang pulang ke Seoul karena dinyatakan pulih dan juga trauma akan kejadin tersebut dan ada yang masih tetap di Jeju seperti halnya Yuna.
Beberapa kali Yifan menyuruh Yuna untuk kembali ke Seoul dengan rombongan atlet lain dikarenakan pekan olahraga telah berakhir dan Kodaran High School hanya mendapatkan beberapa medali dari cabang selain basket dan sepakbola, mau bagaimana lagi? Kodaran sudah dinyatakan mundur dari pertandingan kedua cabang olahraga tersebut. Sayangnya Yuna keras kepala dan tetap ingin berada di Jeju bersama dengan Seokmin yang belum siuman. Akhirnya Wu Yifan membiarkan gadis itu dan menitipkan Seokmin dan beberapa murid yang masih dalam tahap penyembuhan lainnya. Laki-laki tampan diusianya yang akan menginjak umur tiga puluh tahun itu harus mengantar rombongan lainnya untuk kembali ke Seoul.
Selama satu minggu ini Yuna tidak pernah pergi dari sisi Seokmin, ia takut jika tiba-tiba saja laki-laki itu siuman tanpa ia disisinya. Ia terlalu takut untuk meninggalkan Seokmin, sampai akhirnya ia tertidur disamping Seokmin. Ia tertidur dengan posisi duduknya dan menjadikan ranjang yang tak tersentuh badan Seokmin sebagai bantalannya. Ia terlalu pulas tertidur sampai tidak menyadari bahwa ada seseorang yang masuk ke ruangan tersebut dengan ekspresi yang sulit ditebak. Orang itu datang bersama dua orang perawat laki-laki dan perempuan yang membawa sebuah kursi roda kosong.
"bawa gadis ini ke ruang yang telah kupesan." ucapnya.
Dengan hati-hati tanpa membuat Yuna terbangun, kedua perawat itu mengangkat tubuh Yuna dan meletakkannya di kursi roda lalu membawa gadis itu keluar. "jangan lupa untuk memeriksa keadaannya, beritahu aku jika sudah selesai."
Perintahnya itu dibalas dengan anggukan kedua perawat tersebut. Setelah memastikan semuanya telah meninggalkan ruangan dan juga koridor, laki-laki itu melangkah mendekati ranjang Seokmin.
"kau beruntung Lee Seokmin." kata laki-laki itu sembari memandangi tubuh lemah Seokmin. "kau beruntung mendapatkan perhatian yang Yuna berikan."
Jeon Jungkook.
Laki-laki itu mulai terduduk di kursi yang biasanya menjadi tempat Yuna duduk menemani Seokmin.
"aku tak tahu jika ia begitu besar mencintaimu, jika saja cinta itu untukku..." Jungkook menggantungkan perkataannya. Matanya terarah pada kantong infus yang bertengger di samping ranjang Seokmin. "sebesar apapun aku ingin berbuat jahat padamu, aku tak akan bisa."
"Aku tak bisa membunuhmu, aku tak bisa memisahkan kau dengan Yuna. Karena memang kalian harus bersama." Meskipun Jungkook tahu saat ini Seokmin tak bisa bergerak, berbicara untuk membalas setiap kalimat yang diucapkannya, ataupun membuka matanya sekalipun untuk melihat bagaimana kacaunya seorang Jeon Jungkook, tapi Jungkook yakin kalau Seokmin masih bisa mendengarnya.
Setiap orang yang koma baik itu koma dengan jangka waktu singkat ataupun jangka waktu yang lama, masih memiliki kemampuan mendengar dan apapun kata yang ia dengar dapat menjadi motivasi untuk merangsang otaknya. Dengan begitu kemungkinan pasien koma tersadar lebih besar. Termasuk Seokmin, selama seminggu ini ia terus mendengarkan suara Yuna, gadis itu yang selalu menceritakan apapun, bernyanyi dengan suara rendah sebelum akhirnya terlelap tidur, dan juga menangis karena keputus asaan. Ia putus asa karena kasihnya tak kunjung memberikan respon.
"aku.....
Kata-kata Jungkook terputus ketika seorang perawat membuka pintu ruangan tersebut. "Tuan Jeon, anda harus ke ruangan nona Choi Yuna sekarang juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
[DokJu] 내 사랑 (My Love)
Fanfiction> COMPLETED < Aku hanya memandangmu dari kejauhan, karena aku yakin kaulah cintaku. Semua cinta sama saja, perasaan egois ada di dalamnya seolah dia adalah bagian dari cinta. The first book of DokJu fanfiction on my wattpad account. You will...