"Kau kenapa?"
Suara bernada khawatir itu menyadarkan Chaeyeon dari lamunannya. Sedari tadi ia berjalan sambil memikirkan kejadian di sekolah. Kejadian dimana dia nyaris membunuh Choi Yuna.
Mata indah milik gadis itu beralih pada seorang laki-laki tinggi disampingnya. Jung Jaehyun -obsesinya selama ini. Seperti yang sudah direncanakan, Jung Jaehyun meminta Chaeyeon untuk menemaninya pergi ke pusat pembelanjaan. "Tidak apa-apa Jaehyun-ssi. Hanya sedikit kelelahan saja." Bohong Chaeyeon.
Mana mungkin dia mengatakan kalau dia hampir saja mendaratkan sebuah pot bunga ke kepala gadis yang disukai oleh Jaehyun. Laki-laki itu pasti langsung membencinya.
Anggap saja kini Chaeyeon memiliki perasaan kalau Jaehyun menyukai Yuna dan begitupula sebaliknya. Chaeyeon sudah melihatnya berulang kali dimana Yuna yang selalu merasa nyaman dengan Jaehyun dan juga Jaehyun yang selalu melindungi Yuna. Hal itu membuat Chaeyeon yang selalu bermimpi bisa menggantikan posisi Yuna merasa geram. Dia tidak punya keberanian untuk mengungkapkan perasaannya, dan ketika waktu untuk itu datang, semuanya terlambat.
Dia sendiri sudah menyadari kalau hati Jaehyun sudah dimiliki oleh orang lain.
"Hey, kita sudah lama kenal bukan? Bahkan saat kelas satu kita sekelas, kenapa kau masih memanggilku dengan embel-embel -ssi?"
Senyuman Jaehyun saat dia berbicara adalah salah satu hal yang disukai oleh Chaeyeon. Lelaki yang sejak awal masuk sekolah sudah dikaguminya itu memiliki pesona sendiri. Meskipun ada banyak laki-laki di Kodaran High School yang memiliki tittle 'Kingka' tetapi hanya Jaehyun yang bisa menarik Chaeyeon ke dalam perasaan jatuh cinta sedalam ini.
"Tak bisakah kita memiliki sapaan layaknya teman?" Tanya Jaehyun lagi. Sedangkan Chaeyeon yang kini menatapnya memasang raut bingung. "Hahaha, wajah Chaeyeon sangat lucu ketika bingung. Aku menyukainya." Ujar Jaehyun.
Tangan lelaki itu terangkat untuk mengacak-acak rambut gadis disampingnya. Andaikan saja waktu bisa berhenti walaupun sejenak, ingin rasanya Chaeyeon berada dalam posisi ini sebentar. Ia ingin berada dalam kehangatan saat bersama dengan Jaehyun -lelaki yang tidak bisa ia miliki.
Jangan Jaehyun, jangan lakukan hal itu. Kau hanya memberiku harapan tetapi tidak pernah menjadikannya nyata -batin Chaeyeon.
Lagipula jika memang Jaehyun mencoba membuka hatinya untuk Chaeyeon, itu hanya akan membuat keduanya tersakiti. Chaeyeon akan menyakiti perasaan Jaehyun jika lelaki itu tahu kalau Chaeyeon berusaha untuk memusnahkan Yuna, dan Chaeyeon tak ingin hal itu terjadi.
..
.
"Mworago? Bagaimana bisa?" Jeritan itu berasal dari mulut Eunbi saat mendengar penjelasan Seokmin. (Apa katamu?)Sedari tadi telapak tangan Eunbi mengusap-usap kepala Yuna yang duduk disampingnya. Tentu saja sahabat mana yang tidak khawatir mendengar sahabatnya mengalami kecelakaan? Lebih tepatnya nyaris celaka.
"Lalu siapa pelakunya?" Mingyu yang dengan wajah tenangnya itu mulai angkat bicara.
Dia baru saja datang mengambil beberapa kaleng soda untuk mereka semua. Oh iya, hari ini mereka harus mengerjakan proyek kimia bersama karena kebetulan mereka satu group. Dan rumah Mingyu adalah tempat yang strategis.
Entah kenapa sang guru bisa memilih kelompok yang sangat tepat? Melihat suasana hati dari semuanya dengan air muka yang tidak bisa dilambangkan. Eunbi yang masih ragu untuk membuka mood bicara dengan Mingyu atas kejadian awal masuk sekolah, Mingyu yang ambil enteng saja dengan masalah kecil, Yuna yang masih membenci Mingyu atas perlakuan tidak sopannya, dan Seokmin yang bersikap innocent diantara mereka. Jika saja pertemuan pertama mereka berkesan baik, bukankah mereka akan menjadi teman dekat?
KAMU SEDANG MEMBACA
[DokJu] 내 사랑 (My Love)
Fanfic> COMPLETED < Aku hanya memandangmu dari kejauhan, karena aku yakin kaulah cintaku. Semua cinta sama saja, perasaan egois ada di dalamnya seolah dia adalah bagian dari cinta. The first book of DokJu fanfiction on my wattpad account. You will...