Mereka yang sekarang
Jung Chaeyeon
Jung JaehyunHidup yang tak kalah sulit juga dialami oleh Chaeyeon. Setelah ia pulih dari kecelakaan dan kembali ke Seoul bersama Jaehyun, laki-laki itu membantunya untuk mengatakan pada pihak sekolah pasal kejadian aneh yang belakangan ini terjadi. Mulai dari insiden jatuhnya pot bunga yang nyaris mengenai Yuna dan juga saat pelatihan tim atletin di Jeju tepatnya insiden Yuna yang nyaris mati karena tenggelam.
Awalnya pihak sekolah tak menduga bahwa Chaeyeon menyerahkan dirinya sendiri seperti ini. Tapi Chaeyeon meyakinkan mereka dengan mengatakan siap menerima apapun konsekuensinya. Pada akhirnya pihak sekolah memproses hukuman untuk Chaeyeon yaitu masa percobaan satu tahun di penjara khusus anak dibawah umur dan remaja.
Selama setahun berjalan, Chaeyeon menerima semua prilaku tak baik dari para narapidana lain. Ia juga hidup teratur seperti biasanya, ia makan, beraktifitas, dan juga belajar meskipun di dalam hotel prodeo. Hingga tak terasa hari ini adalah hari pembebasannya.
"Jung Chaeyeon, selamat. Kamu lulus dari masa percobaanmu. Semoga diluar sana kau dapat hidup lebih baik." Kata sipir penjaga penjara. Chaeyeon tersenyum dan menerima surat kelulusannya.
Ia tak sabar melihat dunia luar kembali. Meskipun nanti orang-orang akan memandangnya remeh, tapi ia tak peduli. Ia hanya punya satu hati dan satu perasaan. Meskipun dunia ini menyiksanya, Chaeyeon akan menerimanya.
Jung Chaeyeon melangkah keluar gerbang besi yang amat besar dan memberi salam pada penjaganya. Baru melangkahkan sebanyak tiga langkah ia melihat seorang laki-laki tersenyum dengan sebuket bunga lily di tangannya.
"Jung Jaehyun..."
Sungguh demi Tuhan, Chaeyeon tak menyangka kalau Jaehyun akan menjemputnya. Bahkan selama setahun ini ia tak pernah mengharapkan kehadiran Jaehyun hanya sekedar menjenguknya ataupun menemuinya kembali.
Yang Chaeyeon pikirkan adalah setelah Chaeyeon masuk ke penjara, Jaehyun akan mencari gadis lain, mengencani mereka, dan melupakan Chaeyeon yang menjalani rehabilitasi.
"Selamat atas keluarnya kamu dari penjara." Kata Jaehyun sambil menyerahkan bunga lily tersebut pada Chaeyeon.
"Aku pikir......"
"Aku tak pernah lupa Chae-ah... setahun yang lalu kau masuk kesini, dan aku menghitung setiap harinya sampai hari ini untuk menjemputmu."
"Kenapa?"
"Bukankah aku sudah mengatakan bahwa aku akan menerimamu? Aku menunggumu, ayo kita pergi!"
Tak ada yang bisa Chaeyeon lakukan selain mengikuti arah kaki Jaehyun pergi ia tahu bahwa laki-laki ini tak bisa cekal. Dan sepertinya Chaeyeon adalah gadis yang beruntung. Meskipun di masa lalu ia melakukan banyak kesalahan, dan juga sikap yang kurang baik tetapi Jaehyun masih menerimanya.
Chaeyeon sangat berterimakasih karena Tuhan mengirimkan Jaehyun untuknya.
.
.
.
Kim Jiyeon.
Gadis itu dimasukkan ke salah satu pusat rehabilitasi untuk orang yang memiliki gangguan kejiwaan oleh Kim Ryeowook mengingat tindakan yang ia lakukan tergolong membahayakan. Bahkan terakhir kali gadis itu berusaha untuk membunuh Yuna di rumah sakit dimana gadis itu melakukan operasi transplantasi jantung. Kini Jiyeon menggunakan pakaian khusus dimana tangannya terikat agar menghindari tindakan nekatnya yang lain.
.
.
.
Tim Sepakbola Kodaran High School."Yak!! Lee Jihoon perhatikan lawanmu!!!"
"Hey hey Jisoo oper ke Wonwoo dia kosong!! Yak!!"
Begitulah yang diteriakkan oleh pelatih tim sepakbola -Wu Yifan. Seperti biasa karena mengalami kegagalan mengikuti pekan olahraga nasional kemarin karena kecelakaan, Wu Yifan memberikan dukungannya baik itu secara mental ataupun fisik agar tim nasional Kodaran bisa turun di perlombaan lainnya.
Saat ini ia berharap bahwa tim Kodaran akan mengepakkan sayapnya di kompetisi antar sekolah di Seoul yang akan segera diselenggarakan.
"Yak seongsaenim kami lelah berilah kami istirahat!" Eluh Jihoon yang berjalan kearahnya.
"Lelah? Istirahat? Apa istirahat selama setahun itu tidak cukup panjang??!"
"Ayolah seongsaenim... kau kan guru yang paliiiiing baik. Berilah kami istirahat barang setengah jam saja!" Kini Wonwoo yang meminta pada Wu Yifan dengan tangan kiri yang ia lingkarkan di leher Jihoon. Entah sejak kapan mereka menjadi dekat bahkan menjadi teman baik seperti saat ini.
"Baiklah-baiklah terserah kalian saja."
"YEY!!!!!" Para tim sepakbola bersorak gembira mendengar keputusan pelatih mereka tersebut.
Meskipun Wu Yifan adalah guru yang tegas tetapi ia memiliki hati yang lembut. Itulah yang membuat tim sepakbola mendapatkan kekuatan dan juga solidaritas yang tinggi berkat nasihat-nasihat beliau.
Kehidupan mereka berjalan seperti itu. Terkadang kita tidak tahu kapan bencana ataupun musibah akan datang tetapi jika kita mensyukuri apa yang kita dapatkan, Tuhan selalu menunjukkan jalan yang terbaik.
-Jellyuta @2017.
END.
KAMU SEDANG MEMBACA
[DokJu] 내 사랑 (My Love)
Fanfiction> COMPLETED < Aku hanya memandangmu dari kejauhan, karena aku yakin kaulah cintaku. Semua cinta sama saja, perasaan egois ada di dalamnya seolah dia adalah bagian dari cinta. The first book of DokJu fanfiction on my wattpad account. You will...