Pertemuan

2.8K 147 0
                                    

"Aww . . ." suara wanita meringis tersungkur ke pasir pantai. Pergerakan tangannya yang mulai membenahi tubuhnya yang terjatuh karena tak sengaja di tabrak oleh seorang laki laki di hadapannya saat ini.

"Duh, liat liat kenapa sih kalau jalan." lanjut Kasih yang ingin berdiri menyetarakan tubuh laki laki itu, namun dengan cepat laki laki itu menolongnya. "Eh sorry ya, gue gak sengaja sini gue bantuin berdiri." ucap Pandu mengulurkan tangannya dengan maksud membantu untuk berdiri. Kasih menerima dan mengulurkan tangan nya untuk mendapat bantuannya.

"Iya gapapa kok, mungkin gue juga yang salah. Yaudah gue duluan ya." Ucap Kasih yang terburu-buru, kemudian meninggalkan Pandu seorang diri. Wanita itu adalah Kasih Larasati, kisaran umur 23 tahun. Berparas cantik dan berpakaian kekinian.

Menawan. Batin Pandu.

Pandu sendiri adalah Pandu Angkasa, laki laki berparas tampan dan mapan. Memiliki kamera yang selalu melekat pada dirinya. Pandu seorang Photographer dan memiliki studio tempat ia bekerja, yang juga mampu mempekerjakan orang lain. Dapat dikatakan mendekati sempurna bukan? untuk laki laki yang sudah usia 24 tahun.

"Oh iya gue kan di tunggu temen gue." Ucap Pandu tersadar menepuk dahinya. Kemudian berlalu.

***

Setibanya Kasih menghampiri Vivie dan Indah, mereka sudah siap dengan pakaian untuk bermain air. Karena saat ini ingin bermain wahana banana both. Mereka menghabiskan waktu di pantai, sudah puas bermain air selama hampir tiga jam. Mereka berganti pakaian dan berteduh di bawah payung besar di pinggiran pantai dengan meninum es kelapa.

Dilihatnya pemandangan pantai siang itu, sangat indah. Warna laut yang berwarna tosca muda sungguh menarik perhatian pengunjung disana, termasuk Kasih dan teman temannya. Kasih tersenyum. Begitu beruntungnya ia bisa menikmati ciptaan Tuhan-Nya. Kasih yang notabennya selalu mensyukuri apapun yang di berikan untuknya, merasa orang yang paling berharga di dunia. Kasih tersenyum.

"Dek, apapun yang kamu dapat jangan kamu lupa bahwa Allah-lah yang memberi semua yang kita butuhkan. Bersyukurlah walau hanya sekecil apapun bantuan-Nya." Suara Mama Kasih yang selalu terngiang di benaknya. Kemudian tersenyum.

"Mau balik apa mau makan dulu?" Tanya Vivie yang menyadarkan lamunan Kasih."Eh iya, makan dulu aja kali ya, udah laper soalnya." Balas Kasih dan mendapat anggukan dari Vivie dan Indah.

***

"Ryan! Whats Up, bro?" ucap Pandu, dengan memeluk Ryan karena lama tak bertemu. "Kabar gue baik Ndu, lo gimana?" jawab Ryan. "Tambah keren aja lo." Lanjut Ryan memuji Pandu. "Alhamdulillah baik, begini lah gue." Ucap Pandu dengan penampilan yang membawa tas punggung dan kamera nya.

Dilihatnya Pandu dari bawah hingga atas, respon positif yang didapat dari Ryan. Ryan yang tidak menyangka dapat bertemu dengan teman lamanya semasa SMA seperjuangannya. Kejadian lama terputar di memori mereka masing masing.

Waktuenam tahun silam. . . . .

Bersambung~

Halo Readers! Apa kabar? Maaf ya aku lagi revisi bahasa yang aku gunakan pada wattpad Senjaku. Semoga bisa lebih nyaman untuk pembaca. Terimakasih. :)

Mau tau kelanjutan ceritanya? Jangan lupa vote dan comment di bawah yaa. Makasih yang sudah mampir. Happy Reading!

Senjaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang