"Gimana udah membaik? " Tanya Arif yang baru saja selesai mengurut Indah. Indah tersenyum. Ditatapnya mata Arif lekat. Sangat tulus. Hatinya terasa tentram bersamanya. Mata itu sangat sejuk dipandang. 'Indah. Apaan si lo. ' Batin Indah.
"Besok pagi kita akan kembali ke Jakarta. Urusan saya sudah selesai. Terimakasih kamu sudah mau menemani saya hari ini. " Ucap Arif tersenyum manis. Baru kali ini Indah melihat senyuman Arif, begitu indah. Indah pun membalas senyuman itu dan kemudian mengangguk.
Keesokan harinya Indah dan Arif sudah rapih dengan pakaian kantor nya karena setelah nya mereka langsung kembali bekerja di kantor untuk menyelesaikan tugas. Sangat melelahkan. Memang Arif orang yang disiplin dan pekerja keras dan menularkannya pada karyawan yang bekerja dikantornya. Ia akan tegas dalam menyikapi karyawan nya tak terkecuali.
Indah sudah ada di kursi kerjanya, melepas penat yang ada pada tubuhnya. Hanya sejenak. "Alhamdulillah udah balik kesini lagi. Capek banget."
"Kayaknya lo capek banget. Baru balik ya?" Ucap Kanya. Indah hanya mengangguk dan memejamkan mata nya sebentar. Kanya pun meninggalkan Indah diruang kerjanya dan bertemu Vivie. "Indah udah balik ya?" Tanya Vivie. "Iya baru aja. Dia lagi istirahat di mejanya." Ucap Kanya dan berlalu. Kemudian Vivie pergi menghampiri Indah yang terlihat sedikit tertidur. Vivie pun berlalu tak ingin mengganggu Indah.
***
"El, tolong aturin jadwal pemotraitan lagi ya. Seminggu ke depan gue mau break dulu. Agak capek gue." Ucap Pandu pada Jelita. Jelita mengangguk. "Baik, Mas. Mau jalan kemana Mas. Biar saya temenin?" Tawar Jelita. Pandu segera menjawab, "Gak usah. Biar saya sama Ryan saja." Ucap Pandu yang berlalu keluar dari ruang kerjanya.
'Mas Pandu mau jalan kemana ya. Jangan jangan ketemuan sama si Kasih Kasih itu lagi.'batin Jelita dengan gerutu.
Hari ini Pandu menghampiri Ryan ketempat kerjanya. Alhasil bertemu lah mereka setelah sekian abad. Eh beberapa minggu maksudnya. Pandu mengajaknya keluar untuk makan siang hari itu. Ryan pun menyetujui nya. Ryan mengajak nya pergi ke Kafe terdekat. Banyak yang mereka bicarakan.
"Gimana lo bisa gak ambil cuti. Gue butuh refreshing lo temenin gue ya." pinta Pandu. "Berapa hari?" Tanya Ryan memastikan. "Seminggu paling." balas Pandu. "Gue gak bisa. Paling tiga hari." Ucap Ryan. Membuat Pandu kecewa. Alhasil Pandu pun pasrah mendengar jawaban tersebut. "Gue ajak Levin ya?" Tanya Ryan. Pandu mengangguk.
"Kasih, antar gue ke toko buku yuk." Ajak Jesi, rekan kerja nya. "Boleh, mau cari buku apa, Jes?" Tanya Kasih. "Cari buku marketing pemasaran gitu deh." Jawab Jesi. Satu jam cukup untuk perjalanan mereka. Kemudian di lanjut pergi ke dalam gramedia. Tiga puluh menit cukup untuk Jesi memilih buku yang ia butuhkan. "Lo mau cari apa. Gue udah dapet nih bukunya." Ucap Jesi memergoki Kasih yang sedang mencari sesuatu. Apalagi kalau bukan buku novel nya. Kasih menggeleng cepat dan berlalu mengajak Jesi keluar dari toko gramedia.
Saat Kasih sedang menunggu Jesi di luar, tak sengaja ada yang menabrak nya dari belakang tubuh nya. "Sorry, gue gak sengaja." Ucap Shaqil yang kemudian meminta maaf karena telah menabrak gadis tersebut yang tak lain adalah Kasih. Dilihatnya wanita di hadapan ya saat ini, sangat sederhana dengan pakaian casualnya. Sorot mata seakan mampu menghipnotis orang orang yang bertemu dengannya. Kasih hanya diam dan mengangguk. Kasih memilih tidak memperpanjang masalahnya. "Kenalin nama gue Shaqil." Ucap Shaqil memperkenalkan dirinya. "Kasih." Kasih menjabat tangannya kemudian tersenyum. Shaqil berlalu meninggalkan Kasih disana karena ia bilang ia buru buru harus bertemu dengan temannya.
"Kasih, tadi lo ngomong sama siapa?" Tanya Jesi yang dari tadi memperhatikan Kasih dari lokasi kasir. "Shaqil. Tadi dia gak sengaja nabrak gue. Terus pergi deh." Ucap Kasih dan Jesi memahami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senjaku
Teen FictionPandu Angkasa seorang fotografer yang selalu menikmati setiap alam yang ia potrait . Potrait adalah hobinya. Baginya suatu suasana bisa jadi artistik. Ia sangat menyukai Indonesia, karena baginya Indonesia adalah kehidupan nya dan juga kaya akan pem...