Keesokan harinya Pandu dan Ryan berniat untuk melepas penat. Mereka hunting ke tempat wisata Bandung. Disana mereka bertemu dengan beberapa orang yang tak asing dan...
"Lo Ryan kan anak futsal?" Ucap seseorang."Sorry, lo kenal gue?" tanya Ryan. "Gue Levin, teman futsal lo dulu di SMP." ucap Levin."Wah Levin, apa kabar lo? Sorry nih Gue agak pangling gitu sama lo." Ucap Ryan terkekeh.
"Alhamdulillah kabar gue baik, lo sendiri apa kabar?" tanya Levin. "Alhamdulillah baik, eh ini Pandu temen gue temen lo juga sebenernya." Ucap Ryan terkekeh. Levin hanya kebingungan.
Mereka pun bertukar nomor telfon untuk dapat mengatur tempat bertemu lagi. Kemudian berlalu.
***
"Eh Ndu, ajak si Kasih dkk aja biar rame. Ini juga hari sabtu pasti mereka libur." Saran Ryan."Boleh tuh, coba gue whatsapp dulu yaa."
Tling. New Message.
Kasih, lo lagi dimana?
Gue sama temen temen lagi di Bandung.
Wah kebetulan, lo ke lembang dong gue sama Ryan disini.
Oke deh, satu jam lagi gue sampe sana.
Kasih tersenyum dan mengabarkan temen temnnya. Sebenarnya gue males banget ketemu Pandu. Batin Kasih.
"Satu jam lagi mereka datang." Ucap Ryan. "Yaudah cari makan dulu yuk!"
Selesai makan, mereka duduk di suatu tempat di bawah pohon rindang. Pandu mengambil view gambar yang bagus. Hasil foto pemandangan disana jadi kelihatan lebih indah dan menarik. Memang Pandu jagonya! Satu jam mereka menunggu, Kasih dkk datang juga.
"Hey!" Seru Ryan."Udah lama?" Tanya Kasih pada Ryan dan berusaha menghindari Pandu.
"Lumayan, yaudah yuk cabs!" Ajak Ryan. "Spot disini bagus nih." Kode Indah. Saling memandang. Kemudian tertawa dan berfoto ria.
Siang ini mereka bersama, suasana Bandung yang tak beda jauh dari Jakarta ternyata membuat mereka gembira apalagi mereka baru saja di pertemukan lagi setelah beberapa bulan tak bertemu. Kebersamaan dan persahabatan yang saat ini mereka genggam. Sampai satu waktu...
"Sendirian aja?" Ucap seseorang, ya Pandu. Kasih tersenyum. "Foto yuk!" Ajak Pandu.
"Boleh, pake hp siapa?" Tanya Kasih. "Lo aja deh, hp lo lebih bagus kayaknya." Ucap Pandu merendah. "Ah hp lo kali yang bagus." Ucap Kasih tersenyum. Cekrek. Cekrek. Cekrek. Cekrek.
"Banyak nih." ucap Kasih melihat hasil fotonya. "Kirim ke WhatsApp gue ya." Minta Pandu.
"Hahaha, ini lol banget." Tawa Kasih yang geli terhadap wajah mereka berdua.
Gue kangen buat lo tertawa lepas kayak gini saat bersama gue, Kasih. Batin Pandu.
Hening.
"Gimana kerjaan, lancar?" Pandu. "Alhamdulillah. Lo?" Kasih. "Ya gitu lah, lebih lelah sedikit dari biasanya. Banyak model." Jawab Pandu terkekeh.
"Gue jadi modelnya dong." Ucap Kasih yang kemudian melebarkan senyum. "Ah enggak ah."
"Kenapa, Ndu?" tanya Kasih yang sudah fokus terhadapnya."Nanti kalau lo jadi modelnya, gue banyak saingannya lagi." Ucap Pandu terkekeh.
"Ih apaan si Ndu." Ucap Kasih tersipu. "Btw kok lo gak ada kabar lagi sih?"
"Gak ada kabar? Bukannya gue Chat lo tapi gak lo bales yaa?" Ucap Kasih. "Gak ada messege dari lo. Nih cek hp gue." Ucap Pandu sambil memberikan hpnya pada Kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senjaku
Teen FictionPandu Angkasa seorang fotografer yang selalu menikmati setiap alam yang ia potrait . Potrait adalah hobinya. Baginya suatu suasana bisa jadi artistik. Ia sangat menyukai Indonesia, karena baginya Indonesia adalah kehidupan nya dan juga kaya akan pem...