Notabennya Pandu yang membawa kamera di gantungkan di lehernya, membuat banyak orang dapat menebaknya. Bahwa ia adalah seorang photographer atau sekedar memiliki hobi memotrait.
Tak lama Ryan menghampir Pandu yang sudah mulai lama tak kembali ke tempat semula tadi. Ryan yang baru saja membatin, siapa ketiga wanita di hadapannya saat ini? Pandu mengenalkannya, mulai dari Indah, Vivie dan Kasih.
Cukup banyak pembicaraan mereka termasuk berfoto ria dengan kamera dslr ataupun kamera hp. Walaupun mereka baru saja bertemu dan berkelanan,sudah akrab seperti teman lama yang memang sudah lama tak berjumpa. Rame. Sore itu mereka menikmati senja bersama. Bersama dengan langit yang berwarna orange jingga kemerahan. Gradasi warna yang sangat apik.
Waktu menunjukkan pukul 17.40 mereka berpisah disana dan mencoba menghubunginya lewat grup whatspp. Saat Pandu sedang melihat lihat hasil fotonya tadi, menemukan banyak foto Kasih yang tidak sadar di portrait nya tadi. Pandu kembali memutar pikirannya pada Kasih.
Duh, bisa mati berdiri gue, manis banget lo, Kasih. Batin Pandu memandangi foto Kasih yang terlihat tertawa bahagia.
Disisi lain, Kasih dan teman teman nya saling memandangio foto mereka yang lebih dulu di kirimkan oleh Pandu. "Pandu ganteng ya." Ucap Indah yang melihat foto Pandu di hp nya, kemudian tersenyum. Vivie dan Kasih saling tatap kemudian tersenyum.
"Maukah kau berdansa dengan ku putri?" Tanya Pandu, sang pangeran. Indah mengangguk dan mereka mulai berdansa. Indah yang terlihat seperti putri pada dongeng kerajaan menggunakan gaun apik nan indah berwarna pink, rambut yang di gerai lurus menggunakan bandana pink dengan sepatu kaca. Terlihat anggun.
Sementara Pandu memakai jas bagai pangeran sungguhan. Siapapun yang melihatnya pasti terpanah. Alunan music yang syahdu mampu membawa mereka berdansa sampai akhirnya Indah yang baru saja berkhayal menemukan pangerannya kini ternyata Vivie yang ada di hadapannya.
"Ih, kok lo sih. Bukan pangeran?!" Ucap Indah mendengus kesal melepaskan pelukan Vivie. Ternyata Cuma khayalan gue? Batin Indah. "Siapa, Ndah. Pangerannya?" goda Kasih. Indah hanya dapat memajukan bibirnya dan terduduk di tempat tidur nya.
JAKARTA 10:45 WIB
Melalui telfon genggamnya kini Pandu memberanikan diri untuk berkomunikasi dengan Kasih, wanita yang diam diam telah mencuri hati nya. Pandu yang terus kagum terhadapnya, parasnya yang elegan dengan fashionable, mendekati sempurna baginya.
"Udah siap belum?" Tanya Pandu dari luar pintu rumah Kasih. Saat ini Pandu akan mengajak Kasih ke suatu tempat. Ketika Kasih keluar menggunakan dress selutut dengan heels yang dikenakannya terlihat sangat menawan, rambut yang di jepit di sisi kirinya. Senyuman Pandu terbentuk menatap Kasih, Kasih membalasnya. Tanpa ada bicara apapun, Kasih mengikuti langkahPandu
Bersambung~
Kasih dan Pandu sudah bersiap ingin kemana nih? Sangat cantik bukan?
Pantau terus ya guys. Jangan lupa Vote dan comment. :) [Masih dalam revisi]
KAMU SEDANG MEMBACA
Senjaku
Teen FictionPandu Angkasa seorang fotografer yang selalu menikmati setiap alam yang ia potrait . Potrait adalah hobinya. Baginya suatu suasana bisa jadi artistik. Ia sangat menyukai Indonesia, karena baginya Indonesia adalah kehidupan nya dan juga kaya akan pem...