"Ne saengsonim ,annyeong haseyo Park Jimin Imnida."
•••Kemudian para mahasiswa yang lain langsung kaget melihat seorang idol berada di ruangan yang sama dengan mereka. Ada yang pingsan ada yang teriak-teriak tidak jelas, hingga Hyura terbangun dan kesal.
"Berisik !! "
"Ra suara lo kekencengan nggk liat apa ada dosen tuh di depan ,tamat riwayat loo"
"Hyura-shi berdiri ! Kau tak melihat bahwa dosen mu sudah ada d depan . Kenapa kau berteriak seperti di rumah mu sendiri"
"Maafkan saya pak, saya tak sengaja berteriak pak, "
"Kau selalu saja membuat kesalahan, bapak sudah lelah mengurusi mu ! "
"Sekali lagi saya minta maaf pak"
Hyura melihat sosok laki-laki yang tidak asing. Tiba-tiba Hyura berteriak lagi namun ini lebih kencang dari yang pertama semua mata tertuju padanya."PARK JIMIN!!! AAAAAAAA"
Hyura tak bisa mengontrol dirinya sendiri . Teman-temannya hanya melongo menatap Hyura yang bersikap aneh.
"Hyura biasa saja, kau akan di hukum oleh pak kasim. Apa kau tidak takutt! Sudah duduklah "
"Hyura ikut bapak dan kamu silahkan duduk dimana yang engkau suka. "
"Ne ssaengsonim"
"Tapi pak, maafkan saya sekali ini yah pakk, please pak"
"Tidak ad tapi-tapian cepat ikut aku ke luar"
Brabe dahh kalau udah urusan dengan pak Kasim. Dosen paling killer di universitas Hyura bisa-bisa nilai statistika nya bakal error.
Hyura kembali dengan muka yang masam karena tugas nya di tambah lagi. Tapi ketika ia duduk dan melihat ke arah kanan ia melihat sosok malaikat pujaan hatinya yang sedang duduk dengan tenang, memakai headset. Sungguh dia sangatlah Indah. Hyura tak menyangka bisa satu ruangan dengan idolnya. Karena nekad ia menghampiri idolnya tersebut dan menyapa dengan senyuman manis.
"Annyeong haseyo, apakah kamu benar -benar park jimin member BTS? "
Laki-laki hanya menatap Hyura seperti orang aneh. Ia mengacukan pertanyaan Hyura.
Ini kan cewek badut tadi kenapa sifatnya aneh sekali, sangat berbeda 90 persen-batin jimin.
"Sok kecantikan loo ra!" seorang yeoja mengejek Hyura karena dia di acuhkan oleh seorang park jimin.
Karena malu Hyura langsung berlari keluar dan menutupi mukanya dengan tangan. Mukanya langsung memerah seperti jambu.
••••
Hyura sedang bersepeda di taman kota dia sering melakukan hal ini. Namun kali ini dia sendirian biasanya dia di temani Joshua , karena dia sedang kencan bersama sera terpaksa Hyura sendirian.
Udara segar, pemandangan sejuk mengukir senyum manis Hyura. Tapi hal itu tidak berlangsung lama, lagi-lagi orang itu muncul di hadapan Hyura menggunakan masker dan topi andalannya.
"Seperti nya orang itu tidak asing?? " sambil berpikir dan ia akhirnya mengingat orang itu.
Aahh itu orang yang kemarin, aku akan menambraknya untuk membalas kekesalan ku-batin Hyura.Gubraakk...
"Aissshhhh!! Dasarr wanita gila! " sambil memegang kakinya yang berdarah.
Laki-laki itu jatuh akibat tabrakan Hyura. Ia sangat puas melihat laki-laki itu terjatuh.
"Ahahah, emang enak rasakan ituu ! Kau tidak akan bisa mengalahkan ku" sambil menjulurkan lidahnya kepada orang itu.
"Yakk! Kau lagi cewe badutt! Aku akan membalas mu, awas saja nanti! "
Tapi karena Hyura terlalu sibuk tertawa hingga tak sadar ia menambrak trotoar dan terjatuh. Terdapat goresan di lututnya yang mulus itu. Ia menggunakan celana pendek sehingga kakinya yang mulus itu tergores akibat ulahnya sendiri.
"Aaahh appo, eomma! "
"Ahahaa, rasakan itu! Tuhan itu adil. Duhh lecett dahh kasian sama sepedanya "
"Bantuin kek! Cowok apaan loh! Nggk ada hati loh! "
"Heiii tadi juga kau seperti itu kepada ku, jadi kau bisa merasakan hal yang sama"
Karena laki-laki itu tidak tega melihat kaki Hyura yang penuh darah. Ia membantu Hyura untuk bangun. Laki-laki itu mengangkatnya berdiri dan mengambil plester dari sakunya dan menempel kan ke lutut Hyura.
"Lain kali kalau naik sepeda lihatlah kejalan " sambil menekan luka Hyura.
"AWWW, sakit gila"
Dia sangat berbeda mengapa sikapnya sangat lembut-batin Hyura."Ahh, kamsahamnida. Aku ingin meminta maaf atas perlakuan ku kepada mu selama ini. "
"Ahh tak apa lupakan saja, aku tak menyimpannya dalam hati"
"Benarkah? Berarti aku bebas menjahili mu lagi? " sambil menyengir
"Jika kau menjahili ku ,aku tidak akan diam"
"Ngomong - ngomong, nama mu siapa? "
Gawat dia menanyakan namaku, apa aku harus mengaku saja kalau aku park jiminn. Aiss tidak jangan dia tidak boleh mengetahui identitas ku-batin pjm
"Yakk, apakah kau amnesia? Karna ku menabrak mu jadi kau lupa siapa namamu? "
"Em.. Jeoneun hanbin imnida, neo? "
"Ohh hanbin, saya Hyura imnida. Boleh ku bertanya 1 lagi? "
"Ohh boleh? Monde? "
"Kenapa kau suka menggunakan masker dan topi? "
"Eemm.. Itu ada bekas luka di mukaku dan aku tak suka rambutku dilihat orang. "
Aku berbohong lagi-pjm"Oh pantas saja, maafkan aku terlalu lancang"
"Ohh gwaenchanayo ,boleh aku minta kontak mu? "
"Boleh ini, "
Setelah saling menukar kontak mereka pun pulang bersama. Karena luka Hyura agak parah, hanbin membonceng dengan sepeda mengantar Hyura sampai di rumah nya.
*******
Yukk vote and commen
Ayoo baca chap selanjutnyaTerima Kasih 😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
KUPON UNDIAN | pjm (bts) [COMPLETE]
FanfictionCinta datang bukan karena kita yang meminta namun Cinta datang dengan sendirinya tanpa kita sadar dia telah hadir bersama kita.