"Han.. Bin? " ucap pelan Hyura.
"Hyura-shi? " ucap panik dan kaget hanbin.
"Apa yang kau lakukan disini hanbin ?" tanya sambil menatap bingung.
"Eeh.. Itu Hyura aku ada sedikit urusan disini, kau sedang apa disini? " jawab hanbin gugup .
"Ohhh begitu yah, aku akan bertugas disini beberapa Bulan untuk program kuliah ku. " balasnya dan masuk ke dalam lift.
"Ohh baiklah aku pergi dulu yah, lift nya akan tertutup" sambil melangkah keluar lift.
"Hanbin-shi" ucap sedih Hyura sambil menahan tangan hanbin.
"Iya ada apa hyura? Tunggu ada apa dengan wajah mu? Kau sangat pucat, kau sakit? " tanya hanbin yang menatap wajah hyura dan masuk kembali ke lift.
Hyura pun langsung memeluk hanbin ketika liftnya tertutup secara berlahan. Kemudian hanbin membalas pelukan Hyura dan mengusap rambutnya. Tangis Hyura pecah hingga membuat jaket Hanbin sampai basah.
"Apa yang terjadi hyura? Kenapa kau menangis seperti ini" tanya pelan Hanbin.
Hyura sama sekali tidak menjawab yang terdengar hanya tangis nya saja tersedu-sedu, ya memang hyura sangat membutuhkan bahu untuk melampiaskan kepedihan nya.
"Hyura ayo cerita kepadaku, ada apa denganmu? " tanya hanbin lagi sambil menepuk pelan belakang hyura.
Sebenarnya hanbin bingung apa yang membuat hyura menangis seperti ini, dia tak mengerti dengan situasi yang terjadi terhadap Hyura. Setelah hyura mulai berhenti menangis, ia melepaskan pelukannya dengan perlahan dan liftnya juga langsung terbuka.
"Maafkan aku hanbin, jaketmu jadi basah" katanya sambil menghapus air matanya dipipi.
"Gwaenchana hyura-shi, tapi sebagai balasannya kau harus cerita kepadaku. Alasan kau menangis seperti ini? " balas hanbin sambil berjalan keluar dan menarik tangan hyura.
"Aku tak sanggup menceritakan nya hanbin, mengatakan namanya saja aku terasa sakit" jawab hyura sambil keluar dari lift.
"Tenang kau bisa mengatakan kepadaku secara perlahan. Siapa dia? Jiminkah? " tanya pelan hanbin sambil menatap mata hyura yang bengkak.
"Ne, aku begini karena Jimin" jawab hyura dan menghapus air matanya yang jatuh lagi di pipi nya.
Apa salah ku? Aku sangat bingung? Apa yang kulakukan sampai kau begini Hyura? -batin hanbin
"Hyura" ucap pelan hanbin.
"Coba beritahu ku apa yang jimin lakukan kepadamu hingga kau jadi seperti ini Hyura" sambil memegang pipi kanan Hyura dan menatap mata bengkak hyura."Aku tak bisa berkata - kata lagi hanbin. Aku ingin tenang kan pikiran ku dulu " ucapnya dan menatap mata hanbin.
Tanpa sadar Jin melihat hyura bersama hanbin alias Jimin. Dia sangat kaget melihat pemandangan saat ini. Ini sangat aneh dan membuat Jin bingung.
"Itu bukannya hyura dan jimin, mereka sedekat itukah? Ada hubungan apa mereka berdua? " ucap pelan Jin dengan ekspresi bingung.
Hanbin dan Hyura juga tak menyadari bahwa Jin melihat mereka berdua, karena posisi berdiri Jin agak jauh dari mereka.
"Sudah berhenti lah menangis, nanti cantiknya hilang" ucap hanbin sambil menghapus air mata Hyura.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUPON UNDIAN | pjm (bts) [COMPLETE]
FanfictionCinta datang bukan karena kita yang meminta namun Cinta datang dengan sendirinya tanpa kita sadar dia telah hadir bersama kita.