#6

114 59 41
                                    

Hari-hari berlalu hingga Hyura menghadapi ujian semester. Hyura sudah jarang untuk berfangirling lagi. Ia terlalu sibuk dengan tugas-tugas kuliah nya. Namun Hyura tak pernah melupakan sang pujaan hatinya PARK JIMIN walau dalam keadaan sulit apapun.

Hyura selalu berusaha untuk mendekati jimin, namun nihil Jimin selalu bersikap dingin kepada Hyura. Ia tak pernah putus asa untuk mendapatkan hati jimin apapun caranya itu.

Hyura sore ini belum pulang ia masih berada di perpustakaan mengerjakan tugas-tugasnya.

"Ahh jeball, ini sangat melelahkan " gumam Hyura.
"Ayo semangat Hyura kau pasti bisa! "

Hyura terus melanjutkan tugasnya. Ketika ia mengembalikan beberapa buku di rak ia tak sadar ternyata ada seorang park jimin yang sedang mengambil buku di rak. Hyura melihat jimin di sela-sela buku sambil berjalan.

"Waw, mengapa kau begitu menawan jimin. Aku ingin pingsan melihat mu seperti itu! " hyura berbicara pelan sambil mengikuti Jimin

Dan tiba-tiba Jimin menengok ke kanan tepat dimana Hyura melihatnya.

"Astaga apakah dia melihatku, bodoh bodoh! "- batinnya sambil melihat ke arah lain.

Mustahil Jimin bukannya mendekat memastikan siapa yang melihatnya, namun ia kembali membaca bukunya hingga ia duduk di sebuah kursi ujung di samping jendela. Tempat itu sangat sunyi, yah Bagus itu membaca.

"Sudahlah tak ada gunanya ku melihatnya, sedangkan dia tak melihatku. Percuma! " omel Hyura.

Hyura kembali di tempat semulanya dan mengerjakan tugasnya. Setelah beberapa jam kemudian hyura kaget melihat jam di dinding perpustakaan ternyata Hyura telah berjam-jam di perpus.

"Heol! Sudah 4 jam aku di perpus" menghembuskan nafasnya.
"Untuknya tugas ku sudah selesai semuanya"
"Yess its time to cameback home! " sambil meluruskan badannya.

Hyura membereskan beberapa buku dan menyimpan nya di rak. Hyura berpikir Jimin sudah pulang padahal tidak dia masih tetap disana duduk di ujung namun dengan mata tertutup wajahnya berada di atas meja.

"Astaga, dia masih disitu? Lalu dia tertidur. Haruskah aku membangunkan nya? Perpus akan segera tutup" menggaruk-garuk kepalanya.

"Aku bangunkan saja yah, tapi kasian seperti nya tidurnya sangat lelap dan terlihat nyenyak" mondar-mandir didepan rak.

hyura memutuskan untuk mendekat dan membangun kannya.

"Park ji.... "

Kringkringkring...

Deringan handphone Jimin berbunyi dengan tiba-tiba membuatnya terbangun dari tidur nyenyaknya. Namun Hyura sekarang berdiri tepat di hadapan jimin.

"Hallo" angkat jimin.

"Kau sedang dimana? Ini sudah jam berapa? " - bangpdnim

"Eoh, aku tertidur aku akan pulang sekarang! "

"Arraseo " - bangpdnim

Jimin langsung mematikan panggilan nya dan berdiri namun ia melihat ada sosok perempuan di hadapannya yang menghalangi nya keluar dari posisi nya.

"Annyeonghaseyo park jimin" hyura tersenyum dengan manis sambil menundukkan badannya sedikit.

"Anyeong! Apa yang kau lakukan disitu? Aku tidak bisa keluar! " jawab cetus jimin.

"Ahh mianhae, " hyura bergeser ke kanan agar Jimin bisa keluar namun pergerakan Hyura agak lambat. Jimin langsung menabraknya hingga Hyura terjatuh di lantai. Beberapa buku pinjaman Hyura terjatuh terhambur di lantai.

Brukkk
"Yaak appo!  Kaki ku sakit sekali" sambil menatap Jimin.

Pergelangan kaki Hyura keseleo.

"Itu salah mu, menghalangi jalanku" langsung pergi meninggalkan Hyura.

Hyura pun menangis dan menelepon Joshua untuk menolongnya. Beberapa menit kemudian Joshua datang dengan tergesa-gesa dan khawatir melihat sahabatnya menangis.

"Apa yang terjadi denganmu hyura? Ada yang sakit" melihat-lihat ada yang terluka dan ketika Joshua menyentuh pergelangan kakinya Hyura langsung berteriak kuat.

"Aaaggh! " Hyura berteriak keras hingga penjaga perpustakaan menghampiri nya.

"Ada apa ini? Apa yang kau lakukan kepada wanita ini" tuduh penjaga nya kepada Joshua.

"Bukan pak, saya temannya saya bukan orang jahat! " sambung Joshua.

Joshua dan penjaga tersebut mengangkat Hyura hingga berdiri. Joshua merangkulnya, hyura hanya terus menerus menangis ia tak bisa menahan rasa sakitnya. Untung saja Joshua membawa mobil jadi Hyura langsung duduk di mobil dan terus melihat kakinya.

"Coba cerita kan kepada ku apa yang sebenarnya terjadi? " tanya Joshua.

Hyura hanya diam tanpa berkata hanya tangisan kecilnya yang terdengar.

"Jangan membuatku semakin marah Hyura? "
"Aku sangat khawatir! " dengan nada agak tinggi.

"Sudah lah Joshua nanti saja ku ceritakan kaki ku sangat sakit! "
Jawab Hyura dengan tatapan sinis.

"Baikklah! "

Joshua melajukan mobilnya hingga mereka sampai di rumah Hyura. Joshua menggendong Hyura masuk ke rumah dan mengobatinya.

"Sudah 2 hari kedepan kau istirahat saja dulu di rumah kita juga tidak ada mata kuliah" saran Joshua.

"Iyya, makasih yah jo. Kalau tidak kau tadi entahlah apa yang akan terjadi" jawab Hyura.

"Sudahlah itu adalah tugas ku melindungi dan membantu mu"
Sambung Joshua.

"Aku akan lebih hati-hati, dan mungkin akan berubah untuk belajar berhenti menidolakan park jimin" hyura menatap kakinya yang terperban.

"Apa? Park jimin? Jangan bilang kalau dia yang melakukan ini? Awas kau Jimin! " cetus Joshua.

Yukk vote and comment
Jangan lupa baca chap selanjutnya
Makasih 😉😉

Yukk vote and comment Jangan lupa baca chap selanjutnya Makasih 😉😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KUPON UNDIAN | pjm (bts) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang