#22 [end?]

51 16 27
                                    

Ketika Jimin sedang menggenggam tangan kanan Hyura yang di lapisi selang infus.

Terdengar engsel pintu terbuka. Sosok seorang namja berambut hitam sedang berdiri di depan pintu.

"Josh.. Ua.. " ucap Jimin dengan nada kaget.

"Jimin? Beraninya kau menjenguk Hyura! " balas Joshua dengan ekspresi penuh amarah.

Joshua menarik Jimin keluar dari ruangan Hyura.

Ia menyandarkan Jimin di dinding. Tatapan tajam yang Joshua berikan kepada Jimin. Api amarahnya semakin memanas. Jimin hanya terdiam, ia pasrah jika Joshua memukulnya. Ia berpikir pantas mendapatkannya.

"Kau sungguh tak punya malu yah? " ucap Joshua yang penuh amarah.

"Apa kau puas melihat Hyura terbaring lemah, eoh? Ini semua karena kau Jimin! Ini salahmu Jimin! Kau yang membuat Hyura ada disini Jimin. " ucap Joshua dengan tatapan tajam.

Ketika Joshua ingin melayangkan sebuah pukulan ke wajah tampan Jimin.

Tiba-tiba Ibu Hyura berteriak.

"Joshua, Jimin.. Tolong panggilkan dokter, terjadi kontraksi pada tubuh Hyura. " teriak ibu Hyura yang histeris melihat anaknya.

"Ne? " ucap kaget Joshua.

"Biar aku saja yang memanggil Dokter. Kau tenangkan ibu Hyura. " ucap Jimin yang langsung bergegas lari untuk memanggil Dokter.

"Ada apa dengan Hyura Ibu? Kenapa alat-alat itu berbunyi sangat nyaring? " ucap khawatir Joshua sambil memeluk ibu Hyura.

Beberapa menit kemudian dokter dan suster datang, yang disusuli Jimin dari belakang.

Dokter dan suster masuk ke ruangan Hyura.

Ibu dan yang lain tak dapat masuk melihat keadaan Hyura..

Air mata bergelingan mulai dari ibu Hyura, Joshua, dan Jimin.

Mereka terlihat sangat panik dan cemas. Jimin terus berdoa semoga Hyura baik-baik saja.

"Jika terjadi sesuatu hal buruk kepada Hyura. Aku tidak akan tinggal diam! " ucap Joshua yang penuh rasa benci.

Jimin duduk terdiam sembari menjatuhkan air matanya. Ia tak sanggup melihat Hyura yang sedang lemah.

Setelah 1 jam dokter masuk ke ruangan Hyura. Akhirnya ia keluar dan memberitahu apa yang telah terjadi terhadap Hyura.

"Keluarga dari nona Kim Hyura yang mana? " tanya dokter.

"Saya dokter, saya adalah ibu Kim Hyura. " jawab ibu Hyura dengan wajah cemas.

"Sebaiknya anak ibu harus di rawat di rumah sakit yang lebih memadai. Kondisinya semakin parah, luka dalam perutnya semakin membesar awalnya saya berpikir tidak akan terjadi apa-apa pada perutnya. Namun benturan keras mobil itu yang mengakibatkan kondisi Hyura seperti itu. Jadi saya mohon ibu untuk segara memindahkan Hyura ke rumah sakit di LA. Anak ibu harus cepat di tangani sebelum terlambat. " ucap Dokter dengan penuh pengertian.

"Baiklah dokter, saya akan memindahkan anak saya. " balas Ibu Hyura yang langsung mengikuti Dokter untuk proses pemindahan.

Tersisa Joshua dan Jimin di ruangan Hyura.

"Joshua aku berani bersumpah aku sama sekali tidak tahu apa telah terjadi dengan Hyura. " ucap Jimin dengan tangisnya.

"Kau belum menyadari nya Jimin? Ini karena kau bersamanya. Hal itu yang membuat Hyura bisa seperti ini. " kata Joshua yang mulai tenang.

KUPON UNDIAN | pjm (bts) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang