Part 8 - Bukan Baper

349 37 2
                                    

Jasmine's POV

Aku berteman denganya sejak ia pindah ke Seoul 6 tahun yang lalu. Aku akrab denganya karna ia suka bermain denganku dulu. Tapi semenjak aku sekolah di Bangkok ,aku denganya jadi jarang bermain. Bertemupun tidak pernah.

Akupun refleks lagi dan melepaskan pelukan kami.

Aku tersenyum sambil melihat padanya "Hehe. Maaf"

"Tidak apa-apa kok. Oh-iya Yas. Ibumu berpesan kepada ibuku bahwa aku harus menjagamu dan adikmu selama Ibumu di Jakarta." ucapnya

"Aku merepotkanmu. Jadi kau tidak perlu seperti itu Kih"

"Ini amanat dari ibumu Yas. Ayolah sambil kita bermain seperti dulu lagi"

"Yasudah. Ayo masuk" ucapku sembari tertawa

Aku dan Kihyun masuk ke dalam rumah.

Aku beranjak ke dapur dan membawa segelas minuman untuknya.

"Oh iya. Tadi siapa yang mengantarmu pulang?" tanyanya

"Tamanku"

"Pria atau wanita" tanyanya lagi

"Hanya pria." jawabku apa adanya

Kihyun mengerutkan kedua alisnya "Oh ya? Kenapa kau tidak bawa mobil?"

"Jaemin membawanya. Jadi aku yang harus mengalah" keluhku

"Ohya? Kalau begitu besok kau berangkat sama aku saja"

"Tidak usah repot-repot kih"

***

Jasmine's POV

Hari ini aku harus cepat berangkat ke Kampus. Karna aku ada jadwal piket.

Ku buka kamar Jaemin. Terlihat diranjang Jaemin yang masih tertidur lelap. Loh tapikan Kihyun tidur sama Jaemin semalam. Kemana dia ya.

"Jaemin-ah bangun! Kau harus sekolah" ungkapku membangunkanya

"Iya kak bentar lagi ah"

"Aishh pemalas! Cepatlah kakak mau berangkat pukul 8 pagi untuk hari ini"

Jaemin pun terbangun.

"Lah Kihyun kemana? Bukanya semalam tidur sama kau?" tanyaku

"Kak Kihyun sudah pulang tadi pukul 3"

"Ohh yasudah, cepatlah kau mandi nan sarapan ya"

***

Mobil dibawa lagi oleh Jaemin. Hari ini aku harus menunggu bis di halte bis lagi.

Tengah berjalan menuju halte bis, mobil menghampiriku. Siapa ya?

Ohh ternyata Kihyun.

Kihyun memanggilku dari dalam mobil "Jasmine-ah ayo naik. Hari ini aku antar kau"

"Yasudah. Thanks ya sebelumnya"

Akupun naik ke mobilnya.

"Kenapa kau tidak kuliah hari ini?" tanyaku

"Tidak, kampusku tengah libur hari ini" jawabnya

Setelah 35 menit kami berbincang-bincang ternyata sudah sampai di kampus.

Aku keluar dari mobilnya dan segera bergegas menuju Ruang kelas ku.

Sesampainya.

Ternyata di Ruangan ini belum ada orang. Yaiya lah jadwalnya juga pukul 10. Aku sampai baru pukul 9 karna aku harus piket.

Aku keluar dengan membawa ember untuk mengambil air.

Dijalan menuju tempat pengambilan air, aku mulai bicara sendiri. Seakan-akan membicarakan teman-temanku yang piket bersamaku hari ini.

Bagaimana sih mereka yang piket bersamaku hari ini.

Sudah tahu hari ini piket, malah datangnya terlambat lagi.

Mana aku mengambil air sendiri lagi sampai harus melawan rasa maluku. Tapi aku harus ingat, tangan orang yang rajinlah yang akan membuat kita berhasil.

Euhh mana mereka melihatku seperti itu lagi.

Ahh sudahlah jangan pedulikan mereka Yas kau ini harus fok-

"Jasmine-ah"

Tiba tiba seorang pria memanggilku dari depan. Itu jungkook. Ahh bagaimana ini aku malu. Tapi bukan berarti aku malu dengan membawa ember, tapi aku malu karna dari tadi aku bicara sendiri. Nanti dikatain aneh lagi sama dia.

Jungkook pun menghampiri ku.

"Iya kenapa Jung?" tanyaku agak malu karna aku berbicara sendiri tadi. Mungkin saja kan ia melihatku.

"Yas sedang apa kau membawa ember? Kau mau bersihin kamar mandi?" ejek jungkook sambil tertawa terbahak-bahak

Ehh anak ini ya. Malah mengejekku.
Tapi untung lah dia tidak membahas tentang aku bicara sendiri. Habisnya aku esmosi. Ehh emosi.

"Ehh kenapa kau bengong?" ucapnya lagi

Aku mencubit gemas lengannya. "Apa kau mengejekku? Nih rasakan ini"

Jungkook merengek kesakitan, "ehh lepaskan. Sakit. Kau tidak pantas membawa ember dan lap pel seperti ini"

Akupun melepaskanya "emangnya kenapa? Ada yang salah? Aku kan harus membersihkan Ruangan kelas"

"Wanita cantik sepertimu ini tidak bisa bawa ember. Sini aku bantu kamu" ucap Jungkook sambil membawa ember yang aku pegang tadi

Loh kenapa ya? Kok aku deg-degan seperi ini sih. Aku deg-degan karna bukan aku baper dia menyebut aku cantik, melainkan karna semua orang melihatku bersama Jungkook yang tengah mengobrol. Ahh bagaimana ini? Bagaimana kalau fansnya Jungkook kecewa padanya.

"Jungkook-ah tidak usah seperti itu. Aku takut fansmu kecewa"

Jungkook menarik tanganku. "Ayolah cepat"

Aku dan Jungkook pergi mengambil air dengan posisi tangan dia memegang tanganku.

***

Vommentnya ya💜

That's For You 《JUNGKOOK》'COMPLETED'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang