Part 06

6.9K 259 0
                                    

Takdir tetaplah takdir.
Apabila takdir mempertemukan kamu dengannya.
Maka mungkin itulah yang terbaik untukmu.
Meskipun akan ada masalah yang muncul sedikit demi sedikit.
Laluilah.
Sebenarnya tuhan tidak akan memberikan cobaan dan masalah yang melebihi batas kemampuanmu.

*****

"dek," panggil Vernon

"Hem" jawab Prysil

Vernon memegang dahi Prysil.

"tidak panas" katanya kemudian.

"kakak ini apa apaan sih. Emang siapa yang demam" kesal Prysil

"habis lu dari tadi gua perhatiin kayak orang gila. Dikit dikit senyum dikit dikit mukul diri sendiri atau ngak ngomel ngomel sendiri." Kata Vernon cemas

"Emang iya gua gitu?" tanya Prysil polos membuat Vernon gemas

"iya sayang. Lu tadi kayak gitu." Geram Vernon dan Prysil hanya cengengesan mendengar pernyataan Vernon.

"emang lu kenapa sih? Hem?" tanya Vernon heran

"ngak apa apa." Jawab Prysil singkat lalu berlari ke kamarnya.

"Kayaknya adek gua kesambet" batin Vernon.

#Prysil POV

Sumpah gua bener bener nervous. Dan gua bener bener bego. Kenapa bisa gua kelepasan tadi. Kan jadi malu sendiri. Kenapa juga gua bisa nangis dan meluk dia. Huaa.. gua bener bener bego. Dasar prysil bego. Bisa bisanya gua meluk dia. Malah dia ngak melawan lagi. Terus kenapa juga tadi gua curhat gitu sama dia. Aish.

Tapi kalau dipikir pikir bukan gua yang salah. Salah dia sendiri kenapa balap balap gitu, kan gua jadi takut. Ya. Tentu. 'Prysil ini bukan salah mu. Ini semua adalah kesalahan dia. Jadi kamu tidak perlu malu' kata dewi batin gua.

'Tapi itu semua ngak akan terjadi kalau lu kagak pulang bareng sama dia. Lihat sekarang dia udah tau kelemahan lu dimana.' Elak akal sehat gua.

'Tapi itu bukanlah kesalahan mu. Karena kamu sudah mencoba untuk menghindar tapi dia tetap mau mengantarmu pulang. Jadi bukan salahmu. Tenanglah prysil.' Lawan dewi batin gua

'Tapi tetap saja Prysil. Lu udah tunjukin kelemahan lu didepannya. Dan itu semua karena trauma sialanmu itu' elak akal sehat gua.

"Anjir STOP IT. Hyaaakk" teriakan gua menggelegar di kamar. Untung saja kamar gua kedap suara jadi tidak akan ada yang dengar gua teriak apa.

Gua kayaknya harus mandi. Daripada memikirkan semuanya membuat otak gua mau pecah. Apalagi dewi batin gua sama akal sehat gua selalu bertentangan. Seolah olah itu kayak dewi batin gua itu berperan sebagai malaikat dan akal sehat gua sebagai iblis. Etdah. Hidup gua udah kayak di drama korea aja. Apa mungkin ini semua gara gara gua nonton drakor mulu kali ya?

***

Sepulang dari mengantar prysil, lion langsung menuju ke apartemennya. Lion memang tinggal sendiri di apartemen. Bukan karena dia tidak mempunyai sanak saudara di Jakarta. Tapi Lion ingin hidup mandiri tanpa bergantung pada kedua orang tuanya walaupun apartemen ini pemberian dari ayah nya.

Sesampainya di kamar lion langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Guyuran air shower membuat Lion teringat akan Prysil. Sepertinya ia mulai menyukai Prysil. Ingat! Cuma menyukai. Bukan Mencintai. Bedakan antara menyukai dan mencintai.

Sehabis mandi Lion membuka aplikasi line di Handphone nya dan membuka chatnya dengan Prysil.

RolandLion

Bad Girl ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang