Part 10

5.8K 280 3
                                    

Budayakan vote sebelum membaca biar authornya senang......

Happy Reading

~BadGirl~

"Mau kemana sayang?" tanya Lion kali ini dengan suara yang menurut Prysil sangat menakutkan. Ditambah lagi dengan tatapannya membuat nyali Prysil menciut saat itu juga

SKAKMAT. Prysil tidak tahu harus menjawab apa pada Lion. Mau menjawab sejujurnya dia takut dia tidak akan hidup lagi besok. Mau berbohong. lebih parah. Karena dia yakin Lion akan berusaha untuk ikut dengannya ketika dia berbohong. Dan tentu saja itu akan membuatnya kesusahan.

"emm itu.. eh anu.." prysil gelagapan membuat Lion bingung

"anu apa? Mau keluar? Jam segini mau kemana kamu? Hmm?"
Prysil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia pusing mau bilang apa.

"Lo ngapain ke sini malam malam?" Prysil mengalihkan pembicaraan.

"Disuruh Vernon. Katanya lo bakalan jalan kalau ngak ada yang ngawasin. Makanya dia suruh gue temenin sekaligus jagain lo biar ngak keluar jalan ngak jelas." Jawab Lion lalu duduk di sofa ruang tamu. Tangannya sibuk memencet remot mencari siaran yang bagus. Namun tidak kunjung ketemu membuatnya menghela napas kasar.

Sementara Prysil hanya mengawasi pergerakan Lion. Sebenarnya dia mau kabur, tapi entah mengapa setiap hal yang berhubungan dengan Lion tidak dapat ditentangnya. Sehingga bawaannya jadi penurut gitu.

"Duduk sini" kata Lion menepuk nepuk sofa disampingnya.

Prysil melangkah mendekati Lion dan duduk di dekatnya. Matanya tak sengaja bertemu dengan Lion membuat jantungnya berdetak tidak karuan. Dengan segera Prysil memutuskan kontak mata dengan Lion untuk menetralkan detak jantungnya.

"Lion" Prysil merutuki mulutnya yang memanggil Lion dengan nada manja.

Lion yang mendengar panggilan Prysil mengalihkan pandangannya dari televisi ke arah Prysil.

"ada apa sayang?" tanya Lion sambil mengelus lembut rambut Prysil

"kita jalan yuk. Bosan nih dirumah mulu." Keluh Prysil. Lion nampak berpikir keras mau membawa Prysil ke mana malam malam begini.

Pasalnya dia takut akan kena marah oleh Vernon karena membawa Prysil berkeliaran.

"Yaudah ayo" ajak Lion menarik tangan Prysil menuju ke mobilnya, namun sebelumnya mereka pamit dulu ke bi Siti. Takutnya ntar bi siti nyariin mereka.

*****

Setelah menempuh jalan yang lumayan lama, kini mereka tiba di sebuah rumah bergaya klasik eropa. Berlantai 3 dengan warna yang elegan membuatnya nampak sempurna.

"Ini rumah siapa Li?"

Lion tak menjawab, dia langsung turun dan membukakan pintu untuk Prysil. Mereka melangkah masuk ke dalam rumah, awalnya Prysil menolak dengan alasan takut dituduh pencuri karena masuk rumah orang sembarangan tapi setelah mendengar penjelasan Lion akhirnya dia menurut.

"Ma... Lion pulang" teriak Lion
Seorang wanita paru baya muncul di balik dapur dengan celemek menandakan bahwa ia sedang memasak di dapur.

"Kamu kok masuk bukannya kasi salam malah teriak teriak ngak jelas gitu. Malu sama tetangga Lion. Kamu udah besar loh" nasihat wanita Paruh baya yang ternyata mama dari Lion.
Lion hanya cengengesan mendengarkan celotehan mamanya.

Mamanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat kelakuan Lion, sehingga tidak sengaja ia melihat Prysil yang tersenyum ke arahnya.

"Kamu bawa siapa Lion kok ngak dikenalin ke mama"

Bad Girl ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang