Part 29

4.3K 203 2
                                    

Budayakan vote sebelum membaca.
Silent🔫

~BadGirl~

Author POV

Prysil masuk ke kamarnya sambil terus menggerutu kesal. Diambilnya handphone nya dan segera menelpon abangnya.

"Iya halo" jawab suara di seberang sana

"Kak. Prysil ngak mau ke Amrik titik." Cerocos Prysil

"Because???"

"Karena Prysil ngak mau ingatan Prysil tentang Billy kembali lagi. Ngak akan. Dan ngak akan pernah kak." Geram Prysil

"Kakak ngak mau kamu menderita di sana. Kamu pikir kakak ngak tau kalau kamu terluka beberapa hari terakhir ini?" Prysil menggeram kesal. Ia yakin ini semua perbuatan Darrel. Pasti Darrel yang menceritakan semuanya kejadian di kantin kemarin kepada Kak Reno. Ia yakin itu.

"Tapi kak, Prysil baru beberapa tahun di Jakarta dan sekarang mau balik ke Amrik lagi? Oh ayolah kak please" Pintah Prysil

"Dari awal kakak ngak setuju kamu susul papi sama mami ke jakarta. Seharusnya kamu stay dengan kakak saja waktu itu!" Prysil mendengus kesal

"Kalau Prysil kembali trauma ketika kembali ke Amrik, kakak mau tanggung jawab?"

"Kakak tau alasan utama kamu menolak kembali bukan karena trauma itu Prysil. Kamu selalu melupakan satu fakta bahwa kakak tau semua tentang kamu."

"Ok fine. Prysil ngak mau ninggalin Lion kak. Disini Prysil punya pacar. I have a boyfriend. Please" titah Prysil. Reno nampak menghela napas di seberang sana.

"Baiklah. Kakak kasi kamu kebijakan. Bawa pacar kamu kehadapan kakak lusa nanti. Kalau dia meminta agar kamu tinggal di jakarta kakak akan turutin. But. Kalau dia tidak berkata demikian atau bahkan tidak datang maka tidak ada penolakan untuk kembali ke Amrik. Bagaimana?" Tanya Reno. Prysil mencoba mencerna penjelasan kakaknya.

"Oke setuju. Prysil akan membawa Lion ke hadapan kakak lusa nanti. Prysil jamin itu" Ucap Prysil

"Oke baby. See you later" Reno langsung memutuskan sambungan telpon.

Sementara itu Prysil nampak berfikir keras tentang apa yang akan dia lakukan nanti. Dia tahu pasti Lion tidak akan ada kabar beberapa hari nanti karena urusan keluarganya di bandung. Seperti yang dijelaskannya tadi. Kalau Prysil bersikukuh menyusul Lion ke Bandung, dia yakin dia akan kesasar nanti. Tapi kalau dia hanya tinggal diam, maka dia tidak akan bertemu lagi dengan Lion.

Ide cemerlang terlintas di benak Prysil. Langsung saja dia menelpon Lion, namun. Tidak ada tanggapan. Yang ada hanyalah suara operator. Sudah puluhan kali Prysil mencoba sampai dia tertidur, tapi masih sama. Tidak ada jawaban dari empunya handphone.

~~~~~

Prysil sedang asik berbincang dengan Nia di depan kelas 12 IPA 2. Tiba tiba saja Nayla datang dan langsung mengagetkan keduanya. Kaget. Keduanya langsung berteriak spontan membuat semua mata tertuju kepadanya.

"Lo bikin kaget aja ogeb" Celetuk Nia menjitak kepala Nayla

"Lagian lo berdua pagi pagi bukannya masuk kelas malah asik menggosip di koridor sekolah. Ckck" Nayla menggelengkan kepalanya pelan. Seolah olah ia kecewa dengan kelakuan kedua temannya ini.

"Mending kita udah ada di sekolah. Daripada lo. Telat mulu. Untung guru lagi rapat" Balas Nia berkacak pinggang

"Bukan gue yang telat. Kalian semua aja yang kecepetan" elak Nayla

"Banyak alasan lo njir" cibir Nia.

"Nay, lo ngak ke bandung?" Tanya Prysil setelah lama diam. Nayla mengerutkan alisnya bingung

Bad Girl ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang