Part 22

4.5K 199 10
                                    

Masalah. Adalah kata yang memuakkan.
Dikelilingi dengan bermacam macam permasalahan tentu saja membuat kita muak.
Entah apa yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah.
Ini salah dan itu pun salah.
Kalaupun masalah selesai. Tidak ada yang bisa menjamin tidak akan ada masalah lanjutan.
Iya bukan?
Tentu saja.
Karena didunia ini tidak ada yang bisa memastikan sesuatu.
Kita hidup memang untuk dipermainkan oleh takdir.
Takdir yang entah berisi kesenangan atau malah kesedihan yang mendalam.
Kesedihan yang meninggalkan jejak disetiap langkah.

~BadGirl~

"Mii" gue teriak ngak jelas saking takutnya

"Papiiii" tdk ada yang menyahut

"Darrell.. Kak vernon" masih sama

"Kalian dimana?" Horor

"Ini ngak lucu loh rel. Beneran. Lo tau gue takut gelap kan."

Sumpah demi bokong gue yang seksi. Ini bener bener ngak lucu

Brakk!!!! Guci milik mami yang dari dulu gue benci karena mami membelinya di penjaga kuburan tiba tiba terjatuh. Sekilas gue ingat film horor yang gue tonton sebelum gue ketiduran tadi sore.

Rupanya rencana gue untuk menghindari kilasan tentang billy membuat gue mati ketakutan seperti ini.

"AaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaAaaaaAkkkkkkkhhhhhhhhh" sumpah demi baekhyun yang nandingin cantik gue. Itu tadi apaan yang gue liat? Warna putih lagi sumpah. Kayak pocong oi. Kayaknya gue harus istighfar. Apa gue harus shalat? Sumpah gue takut beneran. Ini ngak lucu guys.

Bertepatan dengan suara anak kecil yang tertawa membuat gue duduk dengan keadaan memeluk kaki gue. Kepala gue menunduk dan gue bener bener serasa mau mati. Apa yang tadi itu malaikat pencabut nyawa? Akhh entahlah.

Samar-samar gue mendengar derap langkah seseorang yang menuju ke tempat gue saat ini. Bibir bawah gue perih dan gue rasa sudah mengeluarkan darah segar gara-gara sedari tadi gue gigit saking takutnya. Air mata gue udah menetes tapi dengan cepat gue hapus. Begitu seterusnya.

Tiba-tiba semua lampu menyala dan bersamaan dengan itu pula gue melihat di depan gue ada mami, papi, Lion, Darrel, kak vernon, raya, nia dan nayla serta rifky yang nyegir lebar.

"Happy birthday Prysil. Happy birthday Prysil. Happy birthday happy birthday. Happy Birthday Prysil" Alunan lagu menggema di seluruh ruangan. Gue ulang tahun? Whoa. Gue lupa.

"Kalian... ngak marah sama gue lagi?" Serasanya suara gue udah mulai serak

"Ya ngak lah. Kita kan cuma bercanda doang. Namanya juga surprise. Jadi kita kerjain lo gitu." Raya memeluk gue, diikuti Nia Dan Nayla.

Sumpah gue seneng ternyata mereka ngak marah sama gue. Gue pikir mereka beneran. Apa jadinya gue tanpa mereka. Hidup itu ngak berarti tanpa adanya sahabat yang selalu ngertiin lo. Yang selalu bersama lo baik dalam keadaan suka maupun duka. Mungkin gue lebay. Tapi berselisih paham dengan mereka selama 2 hari serasa 2 abad bagi gue. Lama banget gitu kayak kura-kura.

"Sekarang kamu tiup lilinnya dulu" kata papi dan kami pun melepaskan pelukan

"Make a wish dulu sayang" Ck. Lion kembali sweet😍 dan gue hanya mengangguk dan menautkan tangan gue di depan dada. Dan memejamkan mata.

"Gue harap. Hidup gue akan selalu seperti ini tanpa ada hambatan. Gue harap, gue bisa selalu ada buat sahabat gue begitupun sebaliknya. Dan semoga gue bisa selalu bersama Lion tanpa ada hambatan dari lain pihak. Amin" batin Prysil

*****

Flashback On

Lion tampak berfikir dengan keras, terbukti dengan tangannya yang sedari tadi terus mengetuk ngetuk dagunya sesekali berdecak sebal. Sedangkan di samping lion kini ada Vernon, Darrel dan Reza yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik cewek yanh ada di depannya. Siapa lagi kalau bukan Raya, Nia dan Nayla.

Bad Girl ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang