Part 14

5.4K 218 10
                                    

I'm comeback ... ada kagak nih yang nungguin cerita abal abalan gue😄😄😄

Acara kemping telah selesai, kini semua murid sudah berada di depan sekolah. Satu persatu dari mereka mulai meninggalkan sekolah dan menuju ke rumahnya masing-masing.

"Gue anterin pulang ya" bujuk Lion

"Tapi Nia gimana?" Nampaknya Prysil masih khawatir dengan keadaan Nia. Semenjak kejadian di taman, Nia menjadi sosok yang pendiam dan murung. Tidak ada lagi Nia yang ceria dan jahil. Kini semua tinggal kenangan *eeaaaakk kayak judul lagu😄

"Udah ngak apa-apa. Lo balik aja. Gue bisa sendiri kok" Tiba tiba mobil ferrari hitam berhenti di depan mereka saat ini dan turunlah Raya dari dalam mobil

"Nia baliknya bareng gue aja. Gue sama Nia kan tetanggaan." Kata Raya

"Sip. Kalau gitu gue nitip Nia sama lo ya. Gue balik dulu. See you" Prysil mengikuti Lion ke arah mobilnya.

Di dalam mobil Prysil terus memikirkan alasan Bryan memutuskan Nia. Dia sangat yakin, semabuk apapun Bryan, dia tidak akan melakukan hal yang bertentangan dengan agama. Dia tau pasti itu. Karena dia sudah mengenal Bryan dari kecil. Tapi takdir siapa yang tahu.

"Sayang" Panggil Lion

"Syil" tdk ada jawaban

"Baby" masih tidak ada jawaban

"Yang" Lion merajuk

"Yang yang pala lu peang. Lo banyak bacot amat sih jadi cowok" kesal Prysil

"Lo sendiri jadi cewek bukannya kaleman dikit malah malu maluin" balas Lion

"Oh jadi gue malu maluin lo iya? Kalau lo malu punya pacar kayak gue, mending kita putus aja. Selesai kan" cercah Prysil. Tatapan Lion kembali melembut

"Ngak gitu kok. Bukan lo kok yang gue bilang malu maluin tapi, eh , tapi yang itu tuh" Lion menunjuk pengamen yang berada di pinggir jalan "Pengamen itu yang gue maksud baby bukan lo. Gue mana sanggup pisah sama lo. Abang ngak kuku neng" kata Lion sok dramatis

"Apasih. Lebay" cibir prysil. Lion hanya mengerucutkan bibirnya dan kembali fokus ke jalanan sedangkan Prysil melihat ke luar jendela mobil dan beberapa menit kemudian kantuk mulai menguasainya.

Setelah sampai di depan rumah Prysil, Lion membangunkan Prysil karena tidak mungkin dia mengangkat Prysil ke dalam rumahnya. Bisa bisa dia di introgasi oleh orang tuanya Prysil. Dan Lion masih cukup waras untuk tidak melakukan hal demikian.

"Syil" lion menepuk pelan pipi Prysil

"Hemmm" prysil menggumam tidak jelas

"Bangun sayang, kita sudah sampai" Prysil membuka kelopak matanya berusaha menstabilkan penglihatannya.

"Udah nyampe? Kenapa ngak bilang Lion!" Celoteh Prysil

"Kan gue udah bangunin. Lo mah gitu. Perasaan dari tadi gue salah mulu. Lakuin Ini salah. Itu salah. Lo maunya apa sih?" Kesal Lion

"Baperan" ledek Prysil menjauhkan wajah Lion dari hadapannya.

"Jangan turun dulu. Biar gue yang bukain" Lion menuruni mobil dan membukakan pintu mobil untuk Prysil. So sweet

"Bilang Makasih kek biar pacarnya yang ganteng ini seneng"

"Ganteng konon. Iyadah. Makasih" kata Prysil tersenyum manis menampakkan lesung pipinya yang membuat Lion meleleh.

"Ngak mampir?" Tanya Prysil

"Ngak usah. Gue ada urusan. Gue balik dulu ya. Love you" Lion mengecup singkat kening Prysil sebelum kembali ke mobil.

Bad Girl ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang