Chapter 3

1.1K 52 7
                                    

Sekarang keluarga duo Den sedang bergurau di ruang makan yang dipenuhi tawa Vino sang papa duo den. Sedangkan Safa hanya menunduk malu dan wajahnya yang merona.
Safa malu atas kejadian tadi sedangkan Aden dia asik makan lauk dan pauknya dengan santai
Aden hanya santai? Bagaimana bisa dia santai.

Flashback

"Enghh mama?"erang Aden pelan yang kesadarannya hanya terkumpul setengah.

"Eh ? Kok bangun?" ucap Safa polos sambil memiringkan wajahnya sehingga dia terlihat menggemaskan.

Aden yang belum sepenuhnya sadar hanya menatap Safa polos.  Lama kelamaan kesadaran Aden telah terkumpul sehingga.

"WUUOOOO SAPA LO."teriak Aden kaget yang langsung melompat dari kasurnya.

Sedangkan yang di teriak i hanya memandang polos.

"Kakak ngapain?"ucap Safa.

Aden menghela napas pelan dan mengusap dadanya " Kok lo ada disini sih sapa yang suruh lo masuk."Ucap Aden sinis.

"Em-ma-ma a-a-ni" ucap Safa antara gugup dan takut

"TAPI GAK USAH PEGANG PEGANG,LANCANG BANGET SIH LO."bentak Aden keras untung saja pintunya ditutup dan ruangan ini memang kedap suara jadi tidak ada yang mendengar bentakan Aden.

Safa memandang Aden takut dengan mata berkaca kaca." ta..tapi ak..aku disuruh mama ba..bangun nin kamu."ucap Safa bergetar .

Aden yang melihat Safa menangis hanya memandang Safa dengan rasa bersalah,memang Aden tidak suka melihat perempuan nangis. Aden menggaruk tengkuknya yang tak gatal merasa bahwa dirinya sudah melukai hati seseorang .

"Eh eh jangan nangis dong maaf yahh."ucap Aden memeluk safa

"Sa..safa gak su..suka di ben..bentak" ucap Safa sesenggukan.

"Iya kan gue uda minta maaf...cup cup cup"ucap aden menepuk punggung Safa untuk menenangkan gadis ini.

"Udah jangan nangis lagi." ucap S
Aden lagi sambil mengelap air mata Safa dengan jempolnya.

"Iya." ucap Safa pelan.

"Yukk kebawah." ucap Aden lalu menggandeng tangan Safa.

Kemudian Safa dan Aden menuruni tangga disana terlihat Papa Vino,Mama Ani, dan Alden. Terlihat Alden yang menatap dingin kakak nya,mungkin cemburu karena Aden menggandeng tangan safa,

lalu Alden berkata
"Ehemm.. mau nyebrang Pak Buk kok gandengan."Alden berkata dingin dan sinis.

Lalu Safa yang tersadar langsung melepaskan gandengannya dan menuruni tangga dengan menunduk karena malu. Mungkin sekarang mukanya sudah merah.

"Apasih." sedangkan Aden hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal untuk menghilangkan rasa gugupnya.

"Aduhh aduhh kenapa jagoan papa nih cemburu." seketika sang papa bertanya kepada Alden. Alden langsung menegang ia berpikir.emang gue cemburu?

"Udah ah makann laperr." ucap Aden

Flashback off

"kak Alden" panggil Safa pelan,karena Alden duduk berdekatan dengan safa.

"hm."

"kak."

"hm."

"kak Alden nengok dong."

Bad TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang