****
"Lah Elo?"ketika Safa mendongak,ia terlonjak kaget ketika matanya bertemu seseorang yang sering menjahilinya saat waktu kecil dulu.
"Safa."pekik pemuda yang mengambil pilihan kemeja Safa.
"Bang Girlan." ucap Safa kaget dengan pandangan tak percaya.
"Eh Girlan." ucap Dayat kaget juga.
"Wesshh kangen Kalian." ucap Girlan sambil merentangkan tangannya lalu memeluk Safa dan Dayat dengan erat,bahkan Dayat meronta-ronta.
"Bueehh.... Bau asem ketek lo. " ucap Dayat sambil meronta-ronta meminta untuk dilepaskan.
"Wehh enak aja,ketek gue tu wangi,nih rasain." protes Girlan tak terima lalu menjepit kepala Dayat di ketek nya lebih erat.
"Ih Bang Girlan kapan balik dari singapore ,kok gak bilang aku sama Abang,kalo udah disini kan kita bisa jemput dibandara waktu itu." ucap Safa,sedangkan yang ditanya tetap menjepit kepala Dayat dan mengumpat kasar.
"Biimyarinmm gumme gakk mohu punyahh sempupu kumayak dwiyahh" ucap Dayat susah payah karena kepalanya berada di bawah ketek Girlan.
"Nii rasain"
"Wooeeeyy guha gak bisha nafass oyy."
"Udah-udah gak malu apa diliatin banyak orang." Girlan tersadar ketika banyak orang yang melihatnya lalu dilepaskannya Dayat dari bekapannya. Dayat bernafas dengan terengah-engah seperti habis marathoon.
Yahh memang Girlan sepupu Safa yang sedang melakukan study tour diluar negri selama 2 tahun.Girlan hanya beda 1 tahun dari Dayat,seharusnya Dayat memanggil Girlan "bang", namun Dayat menolak karena dia geli memanggil Girlan dengan sebutan "Abang".
"Pulang yuk dek,males abang liat makhluk di depan yang ngga punya perasaan."Dayat langsung menarik tangan Safa lalu mengajaknya keluar.
"Yah ngambek dah."gumam Girlan ketika punggung Dayat dan Safa menjauh.
Setelah Dayat berhasil mengajak Safa menjauh dari sepupunya yang menyebalkan itu,lalu Dayat menghempaskan tangan Safa dengan pelan.
"Aduhh bang kenapa sih tarik-tarik" Ucap Safa kesal.
"Gue kesel sama Girlan yang sok ganteng." ucap Dayat dengan melipat kedua tangannya didada.
"Abang ga boleh gitu, kasian kan Bang Girlan dianya baru balik dari singapore" ucap Safa lembut berusaha menbujuk Abangnya yang ngambek.
"Biarin" ucap Dayat singkat
"Ih Abang nggak imut lagi kalau gitu" ucap Safa berusaha membujuk Dayat
"Biarin"
"Nanti Safa tidur di kamar Abang deh."
"Beneran?." ucap Dayat dengan berbinar-binar.
Memang Dayat selalu suka tidur dengan Safa ,entah kenapa Dia merasakan kenyamanan jika dengan adiknya. Pernah waktu itu Safa tidur dengan Dayat tetapi Dayat yang memeluknya erat seperti memeluk guling. Dia jadi tidak bisa bergerak sama sekali dan waktu itu mulut abangnya mengeluarkan bunyi besar ,maka dari itu Safa tidak mau lagi tidur bareng Abangnya."Iya." ucap Safa pasrah.
"Ayo kita ke Bang Girlan."
" -_- tai ya kamu bang."
******
Sekarang hari Senin dimana para murid harus rela berdiri panas-panasan dan mendengarkan ceramah guru yang menurutnya sangat tidak penting.
Sekarang Safa sedang panik tujuh keliling karena ia lupa membawa topi , bisa-bisa ia terkena hukuman. Safa sangat anti dengan yang namanya pembuat masalah.
Lalu datanglah sosok perempuan dengan rambut sebahu dan suara cempreng khas darinya.
"Ya ampun Safa lo ga bawa topi?." tanya perempuan itu heboh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Twins
Teen FictionSebuah penyesalan yang datang terlambat. Salah satu Sepasang saudara kembar mengilang ditelan tanah yang artinya sudah tiada. Mereka bertengkar Karena Gadis yang sama - sama disukainya. Ah Ralat maksudnya sama - sama dicintai. Akankah salah satu dar...