3. Anak Baru

349 36 15
                                    

Olif tertidur di dalam kelas gara-gara semalam menghabiskan drama korea sampai jam 2 pagi, sehingga waktu jam tidurnya hanya tersisa 4 jam.

Skarang jam plajaran biologi, olif tidak menyimak apa yang bu Siska jelaskan. Toh Olif yakin bu Siska tidak akan memarahinnya, entah kenapa ? Olif juga tidak ambil pusing .

"Lif, Olif bangun " Fay mencubit lengan Olif.

"Apaan sih, Fay gangu banget, gue udah ngerti materi itu " jawab Olif tanpa mengubah posisi tidurnya.

"Lif, bukan itu.. bangun Lif "

Olif pasrah Olif mengangkat wajahnya menghadap Fay "Apasih ?"

"Itu ada anak baru" Olif mengarahkan pandangannya ke depan melihat objek yang membuat Fay harus menggangu tidurnya.

"Nama gue Panji Pangestu Diaurrahman, panggil saja Panji"

"Gila manis banget bisa kesaing si Abdi" heboh Sifa dari blakang Olif dan Fay.

"Cakepan Abdi tapi dia manis juga Hehe" ucap Fay nggak kalah heboh.

Olif hanya geleng-geleng melihat kedua sahabatnya emang sih panji memiliki wajah lumayan,Catat versi olif.

Bu Siska mempersilahkan Panji untuk duduk di bangku barisan tengah paling blakang.

Panji berjalan menuruti kata bu Siska, tapi sebelum Panji menuju bangku yang dimaksud Panji menghentikan langkahnya di depan meja Olif.

Panji mengulurkan tangannya ke sudut bibir Olif "sorry, iler lo" ucap Panji tanpa dosa kemudian melanjutkan langkanya menuju bangkunya.

Seketika kelas menjadi ramai dengan tawa, Sifa dan Fay pun ikut tertawa. Olif hanya bengong tak menyangka apa yang telah di lakukan anak baru itu.

Olif sangat malu baru kali ini dia di permalukan dan parahnya lagi anak baru yang bahkan belum sejam bernafas di kelas ini yang melakukannya

                                ***
"Gue dengar ada anak baru di kelas kalian" tanya Lidia Ya, gosip seperti ini sangat cepat menyebar di SMA Bakti dan tak ketinggalan tentang kejadian iler.

"Dan parahnya lagi tuh anak baru sukses buat Olif malu, haha"

"Jadi itu beneran, Panji beneran hapus iler lu Lif ?" Lidia tak menyangka kejadian itu beneran terjadi slama ini tdk ada yang brani menggangu Olif.

Yaiyalah, siapa yang berani menggangu anak pemilik skolah?.

Olif hanya diam menahan kekesalannya.

"Hay " ucap seorang cowok yang tiba-tiba duduk di samping Olif.

"Panji" ucap Sifa dan Fay berbarengan, Olif hanya menatap cowok itu tanpa berkedip.

"Jadi lo yang namanya Panji? kenalin gue Lidia" Panji menerima uluran tangan Lidia "Panji"

"Nama lo Olif kan?" tanya Panji, Olif hanya diam sambil mengaduk-aduk makanannya.

"Ini lo yang budek apa lo yang tuli?"

"Ah- " Olif menatap Panji heran yang ditatap hanya nyengir-nyengir nggak jelas

"Sorry gue nggak tau kejadian tadi bikin lo malu" ucap Panji tulus "tapi tadi gue serius di bibir lo ada ilernya"

Olif menatap Panji dengan tatapan membunuh, nih cowok niat nggak sih minta maaf olif menatap ke-3 sahabatnya yang sedari tadi menahan tawa.

"Kata nenek gue kita harus saling menolong, gue nggak mau ntar lo keluar kelas dengan iler itu, kan kasihan di lo nya ntar "

Olif smakin melongo nih cowok bego apa kelebihan polos. Nggak mungkinlah Fay sama Sifa nggak memberitau Olif.

"Kayanya lo kurang piknik" Olif menatap Panji tajam lalu berdiri berjalan pergi.

"Gue salah apa? kan maksudnya baik" tanya Panji pada 3 cewek di depannya.

"Lo nggak salah kok, lo emang TOP " puji Fay dengan mengangkat 2 jempol buat Panji "kita duluan ya Ji"

"Lo emang Hebat" Sifa ikut-ikutan memberikan jempol.

"Terhebat" begitupun Lidia

Panji menatap punggung ke-3 cewek itu, mereka terlihat tertawa Panji heran salahnya dimana ???.

Dia?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang