its not fine (EDITED)

1.6K 65 4
                                    

KRINGGGGG!!!

Bel pulang sekolah berbunyi yang artinya Billa akan latihan bersama Raffa untuk tampil di acara sekolah nanti. Sebenarnya, Billa berharap bel sekolah akan berbunyi lama. Tapi hari ini berjalan begitu cepat,
semoga aja pas latihan waktu juga berjalan cepet. aamiin. Katanya dalam hati.

"Lo latihan ya,Bill? " Tanya Sisil saat mereka membereskan alat tulis mereka.

Billa menghela nafas, "iya. Doain gue, ya."

"Doain apa?" Tanya Sisil bingung, "doain supaya ngga baper?"

Billa terkekeh, "nah itu tau."

"Ya udah sana latihan, ntar telat." Ujar Sisil.

"Iya-iya, bye,Sil."

"Babaiiii."

Billa berjalan menyusuri koridor yang masih tampak ramai. Ia berjalan sambil memandang sepatunya. Kebiasannya memang begitu, saat berjalan ia akan memandangi lantai yang ia pijak atau sepatu yang ia gunakan.

Matanya membulat saat melihat sepasang sepatu lain berada di hadapannya. Merasa tak asing dengan sepatu itu, Billa mendongak untuk melihat si pemilik sepatu. Ia terkejut. Refleks ia mundur dari si pemilik sepasang sepatu di depannya.

kok bisa pas-pasan sama dia sih?! kata Billa dalam hati.

"Hai." Sapa si pemilik sepatu. Sementara yang disapa hanya mematung terdiam. Setelah beberapa saat barulah ia sadar dan tersenyum kikuk.

"Mau ke ruang musik juga kan?" Tanya Raffa. Ya, si pemilik sepatu tadi adalah Raffa. Orang yang tidak ingin Billa temui untuk saat ini.

Billa hanya mengangguk, ia ragu untuk berbicara. Rasanya aneh.

"Ya udah, bareng aja yuk." Ajak Raffa lalu berjalan di depan Billa. Billa mengikuti Raffa dari belakang dengan langkah pelan.

Ia memandang punggung Raffa di depannya, ia merasa sangat jauh dengan orang yang di depannya. Dulu, sepertinya, ingin berbicara apapun rasanya hanya tinggal berbicara dengan bebas, tapi kini, hanya untuk melemparkan senyum atau sekedar berkata " hai/apa kabar " pun rasanya tidak berhak. Bahkan harus berpikir 2 kali. Jarak memang benar-benar bisa membuat suasana menjadi tidak seperti biasanya.

Setelah mengikuti Raffa dalam diam, sampailah mereka di depan pintu R.Musik. Raffa memegang kenop pintu dan mendorongnya ke dalam. Panitia bagian ini sudah berada di dalam. 

"Assalamualaikum."

Suara Raffa membuat semua orang yang berada di dalam menghentikan aktivitasnya. Mereka menatap Raffa dan Billa bergantian.

"Oh.. kalian udah dateng? Sini-sini," ujar panitia kelas 11 yang bernama Ranti. Suara Ranti menyadarkan semua, lalu melanjutkan aktivitas yang sempat tertunda tadi.

"Nah gitarnya disitu, kalian latihan sendiri dulu ya. Masing-masing udah dikasih lirik sama chordnya kan?"

"Udah kok, makasih ya. " Jawab Raffa.

Billa hanya diam, ia masih tetap menutup mulut, tidak mau berbicara. Yang diinginkannya adalah bagaimana caranya agar ia cepat pulang dan bermanja-manja dengan kasur tercintanya. Billa mengambil gitar berwarna hitam sementara Raffa mengambil gitar berwarna coklat kemerahan.

Mereka duduk bersebelahan, tanpa aba-aba mereka mulai latihan dengan memetik senar gitar yang mereka pegang.

~~~~~~~~~

Sudah pukul setengah lima sore, ia baru selesai latihan. Sambil berjalan ke arah pintu gerbang sekolah, Billa mengambil ponselnya. Ia ingin menanyakan apakah abangnya bisa menjemputnya atau tidak. Saat ia baru membuka Line, abangnya sudah mengirim pesan duluan.

LINE
today
16.32

BangAld💩🍆💚💚
Bill, udh pulang blm?

Syabilla
udah

Syabilla
Abang bisa jmpt g?

BangAld💩🍆💚💚
bisa, tunggu depan ya.

BangAld💩🍆💚💚
jgn kmnmn!

BangAld💩🍆💚💚
Abang otw

Syabilla
iya siap bosqu. tiati muah

BangAld💩🍆💚💚
siappp❤

Billa duduk di halte sekolah, menunggu abang menjemputnya.

YaAllah sisain cowok kayak abang buat Billa 1 aja yaAllah. Katanya dalam hati.

Karena bosan, ia membuka aplikasi sosial media. Yang pertama ia buka adalah Instagram, ia hanya melihat-lihat. Merasa tidak ada yang menarik, ia kembali ke menu dan membuka Path. Tidak ada yang menarik juga, ia kembali lagi ke menu dan membuka Twitter yang sudah lama tak ia gunakan. Tak ada yang menarik lagi. Billa benar-benar bosan. Akhirnya ia memilih bermain game di hpnya.

Saat sedang seru-serunya bermain game, notifikasi Line dari Sisil muncul. Billa segera membuka notifikasi itu.

LINE
today
16.39

Sisil Kamila
WOI LU

Syabilla
paan lu

Sisil Kamila
gmn td ujian hatinya? WKWK

Syabilla
Alhamdulillah lancar mah, wkwk

Sisil Kamila
r u fine?

Syabilla
no, its not fine.

Syabilla
udah ya kesayangan udh dtg wkwkwk

Sisil Kamila
kesayangan? SIAPA WEH

Sisil Kamila
Oii

Sisil Kamila
anj ga di read-_-

Billa tidak membuka pesan dari Sisil.  Begitu mobil abangnya datang ia langsung masuk.

••••


Dari jarak yang tidak terlalu jauh, seseorang memperhatikan Billa yang duduk sendirian di halte sekolah. Saat ia ingin menghampiri Billa dan mengajaknya pulang bersama, mobil berwarna silver sudah berhenti tepat di hadapan Billa. Tak lama, Billa segera memasuki mobil tersebut. Laki-laki itu tersenyum lega, setidaknya Billa tidak pulang sendirian karena ia dijemput abangnya.

R&B [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang