Vino ngeselin (EDITED)

1.4K 51 4
                                    

Raffa sedang duduk di atas kasurnya, ia membuka aplikasi Instagram, melihat-lihat akunnya sendiri. Diakun itu, masih tersimpan banyak foto Billa. Ia memang sengaja tidak menghapusnya, walaupun kini statusnya adalah pacar Cindy.

Waktu itu, Cindy sudah menyuruhnya untuk menghapus foto-foto Billa di Instagram Raffa. Tapi Raffa terpaksa berbohong kepada Cindy, ia mengatakan bahwa ia tidak menggunakan akun Instagram-nya lagi dan lupa password.

Raffa menutup aplikasi Instagram dan beralih ke galeri foto. Memandangi semua foto-foto Billa. Entah hanya perasaannya saja atau apa, tapi ia merasa, Billa akan pergi jauh meninggalkannya.

"Gatau kenapa gue ngerasa lo bakal ninggalin gue Bill," ucap Raffa bermonolog.
Semenjak ia jauh dari Billa, ia sering melihat Billa semakin dekat dengan Vino.
Bahkan beberapa hari yang lalu ia melihat Vino mengantar Billa pulang. Dadanya sesak apabila mengingat itu, ini salah dirinya. Salah dirinya yang pengecut.

🌜🌜🌜

"Vino, mau eskrim lagi," rengek Billa.

Billa dan Vino saat ini sedang berada di salah satu restoran. Mereka akan makan bersama Sisil dan Dicky juga. Janjian di tempat ini.

"Ya ampun, ini udah es krim ketiga, Bill. Lo mau makan berapa banyak?" Tanya Vino, ia juga menatap Billa takjub plus heran. Bagaimana bisa Billa tidak mual memakan banyak eskrim? Itulah yang membuat Vino heran.

Billa mengangkat tangannya lalu menunjukkan 10 jarinya. Sementara Vino malah cengo. "Lo serius mau makan 10 es krim?!"

Billa mengangguk santai, lalu tersenyum manis. "Ayolah, Vin. Ini buat ngerayain kita udah selesai UAS."

"Halah ini ngerayain selesai UAS atau ngerayain kepindahan lo nanti?" Cibir Vino.

Billa menatap Vino kesal, ia mengerucutkan bibirnya. "Enggak usah bawa-bawa itu deh! Anggep aja gue enggak bakal kemana-mana. Lagipula ini beneran ngerayain selesai UAS kok!"

"Masa s-"

"Halo semua!"

Suara sapaan itu memberhentikan debat antara Billa dan Vino. Mereka sama-sama menoleh ke samping kanan. Ternyata, yang menyapa tadi adalah Sisil. Sisil bersama Dicky baru datang.

Billa melirik Sisil judes, Vino menatap pasangan itu datar.

"Lama," sindir Billa.

"Mati kutu duluan gue gara-gara nunggu lama," Sindir Vino ikutan Billa.

Sisil hanya cengengesan, "maaf deh maaf, kalian udah pesen?"

"Yaelah si Billa udah ngabisin tiga cup es krim terus sekarang minta nambah," jawab Vino melirik Billa judes.

Billa balik melirik Vino sinis, Billa kesal sekarang.

"Ini jadinya mau ngerayain atau lirik judes gini?" Tanya Dicky yang tidak tahan melihat Billa dan Vino seperti itu.

Billa menunjuk Vino, "nih dia duluan yang mulai!"

Vino tidak terima ia disalahkan seperti ini, "lah kok gue?!"

"Ya emang lo kan yang nyari ribut duluan!" Jawab Billa ngotot.

"Suruh siapa coba makan es krim mau 10 cup gitu, hah?" Vino ikutan ngotot.

Billa jengkel, "enggak ada yang nyuruh. Kan gue mau sendiri!"

Dicky dan Sisil yang menatap mereka adu mulut itu tidak tahu harus melakukan apa. Mereka hanya memandang Billa dan Vino.

Dicky tertawa kecil, "itu artinya Vino khawatir sama lo, Bill. Dia enggak mau lo sakit gara-gara kebanyakan makan eskrim."

Billa masih kesal, "bodoamat!"

"Harusnya lo seneng gue perhatian sama lo, Bill. Diluar sana cewek-cewek berjuang susah payah buat gue perhatiin. Nah lo tinggal duduk manis," kata Vino gemas.

"Ya udah perhatiin aja sana cewek-cewek itu!" Jawab Billa kesal karena merasa terpojokkan.

Vino tertawa mendengar jawaban Billa, ia menatap Billa jahil, "kayaknya ada yang cemburu nih,"

Billa melotot, "apaan sih?! Gue enggak cemburu!"

"Lah gue kan enggak nuduh lo, gue cuma bilang ada yang cemburu. Ngerasa ya lo?" Jawab Vino sambil menaik-turunkan alisnya.

"Enggak ih!" Kata Billa kesal.

"Udah, udah. Jangan berantem lagi oke? Ini lagi di cafe, berantemnya ditunda dulu, ya." Kata Dicky melerai mereka berdua.

Billa dan Vino sama-sama terdiam.

Dicky tersenyum lega, "nah gini kan enak. Mau pesen apa, Sil? Lo mau pesen lagi enggak Bill?"

"Lah anjir guenya enggak ditanyain," sarkas Vino.

Dicky memutar mata sebal, "iya deh, lo mau pesen lagi enggak Vin?"

"Enggak." Jawab Vino singkat

"Ini anak gue tampol juga lama-lama!" Kata Dicky kesal.

Vino cengengesan, "hehe, maaf atuh maaf. Bercanda doang kok, sumpah,"

"Gue pesen spaghetti aja lah, laper," kata Billa. Ia memegang perutnya.

"Oke, Sil, mau pesen apa?" Tanya Dicky sambil mencatat pesanan.

"Eum, mau steak double chicken." Jawab Sisil.

"Lo pesen apa, Vin?"

Vino membolak-balikkan menu, "air mineral aja."

"Bego! Kalo mau air putih pulang ae sono lu," kaya Dicky yang kesal.

Vino tertawa, "enggak kok enggak. Pesen spaghetti aja lah samain."

"Yeu ngikutin aja lo, dasar!" Kata Billa.

Vino menjulurkan lidahnya, ia meledek Billa. "Bodo amat, ya."

Sisil tidak mempedulikan Billa dan Vino, "Ky, kamu pesen apa?"

Dicky tersenyum, "samain aja deh sama kamu, bingung mau pesen apa."

Sisil mengangguk, Dicky bertanya lagi, "minumnya?"

"LEMON TEA!" jawab Sisil, Billa, Vino kompak.

"Eh kok?"

Sedetik kemudian mereka tertawa, bisa satu pikiran gitu, ya. Dicky juga ikut tertawa, "oke kita berempat samain aja ya minumnya."

"Okeh sips," jawab Billa santai.

"Alay," cibir Vino sambil melirik Billa.

"Sirik aja dasar," jawab Billa kesal.

"Enggak ya ngapain gue sirik sama lo," sahut Vino asal. Ia tidak menyadari bahwa perkataannya itu sudah membangunkan singa yang sempat tertidur sebentar.

****
Baca cerita aku yang baru, ya!😚

****Baca cerita aku yang baru, ya!😚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
R&B [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang