Comeback (EDITED)

3.5K 103 18
                                    

Ini ending, tolong bacanya pelan-pelan, ya.

--------

8 tahun kemudian.

Seorang laki-laki berjalan dengan gagahnya melewati para karyawan perempuan yang menatapnya memuja. Namun ia tidak mempedulikan itu, ia hanya terus berjalan hingga sampai di depan pintu lift.

Setelah pintu lift terbuka, ia melangkahkan kakinya kembali dan masuk kedalam. Jarinya menekan tombol lift menuju lantai yang biasa ia tempati.

Ting.

Denting lift berbunyi seiringnya dengan pintunya terbuka. Kemudian ia berjalan menuju ruangannya sendiri. Ia berjalan mendekati sekretarisnya.

"Apakah ada pertemuan hari ini?" Tanyanya dengan suara yang berat.

Sang sekretaris bernama Sarah, yang tak lain adalah temannya ini menjawab dengan begitu sopan. "Hari ini ada, setelah jam makan siang dan ada lagi ketika pukul 3 sore."

"Saya juga sudah menyiapkan keperluan Pak Raffa untuk pertemuan hari ini."

Ya. Si laki-laki tadi adalah Raffa.

Kepalanya mengangguk, setelah mengucapkan terimakasih ia memasuki ruangannya sendiri dan melihat beberapa dokumen sudah menumpuk di atas mejanya.

Ini akan jadi hari yang cukup panjang, apalagi tanpa dia, Billa, di sini.

•••

Raffa sebenarnya sudah mencari Billa kemana-mana. Sampai detik ini pun Sisil masih belum memberitahunya dimana Billa tinggal. Raffa tahu, Sisil hanya ingin dirinya berjuang untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

Awalnya, Raffa mencari di negaranya sendiri terlebih dahulu. Ia mencari-cari dari kota ke kota, bahkan ia menyuruh anak buahnya ikut mencari sang pujaan hati.

Namun usaha yang dilakukannya tidak menghasilkan apa-apa. Terkadang jika ada pertemuan ke luar negeri, Raffa mengambil kesempatan untuk mencari Billa.

Dan lagi-lagi itu sia-sia.

Tapi, kesedihannya itu tergantikan oleh bahagianya hari ini. Bagaimana tidak, Sisil memberitahu dirinya bahwa Billa akan ke Indonesia hari ini, entah untuk pulang atau hanya sekedar mampir sebentar.

Raffa tidak memikirkan itu, yang terpenting hari ini dirinya berjumpa dengan Billa kembali. Raffa akan menjemput Billa di bandara.

Sudah merasa siap dengan penampilannya, oh, bahkan tampilannya benar-benar seperti remaja. Padahal umurnya sudah 24 tahun, tapi tak apa, tampangnya pun masih seperti anak SMA.

Dengan mantap, ia melangkahkan kakinya keluar dari kamar dan menghampiri sang mama yang sedang asyik menonton acara kesukaannya.

Mamanya melihat Raffa yang berdiri tak jauh darinya memandangnya kebingungan. "Mau kemana, Fa?"

Raffa berjalan mendekati mamanya kemudian tersenyum manis. "Jemput jodoh, ma."

Mamanya memandang Raffa dengan alis bertautan, "siapa?"

"Nanti mama juga tau, Raffa jalan dulu, ya, ma. Nanti telat," ujar Raffa berpamitan pada mamanya. Ia mencium punggung tangan mamanya, setelah selesai ia melangkahkan kaki kearah garasi.

Syabilla, I miss you so much.

💑💑💑

R&B [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang