help me please!-Billa (EDITED)

1.5K 55 4
                                    

"Buruan jangan main HP terus, Bill!" Sisil menegur Billa yang dari tadi belum bersiap-siap. Billa asik memainkan ponsel sedangkan 30 menit lagi mereka akan berangkat ke tempat kursus Bahasa Inggris.

Billa mendengus, lalu melempar ponselnya asal ke atas kasur. Billa berdiri dan segera masuk ke dalam kamar mandi untuk mencuci muka.

Billa sungguh malas, ia malas bertemu dengan Raffa. Billa sangat bersyukur, Ald akan menjemputnya. Mungkin akan tiba malam ini dan ia tidak sabar untuk pulang.

Sisil mengetuk pintu kamar mandi, "gue tunggu diluar. Enggak pake lama lo."

"Hm," jawab Billa sekenanya. Moodnya sedang dalam tidak baik. Setelah mendengar jawaban Billa, Sisil melangkahkan kakinya keluar, menemui yang lainnya.

Billa keluar dari kamar mandi, ia segera menghampiri cermin. Ia mengambil bedak miliknya dan mengoleskannya pada wajah Billa. Ia hanya memakai bedak tipis dan lipgloss untuk melindungi bibirnya.

Setelah selesai berdandan sedikit, Billa mengambil tas dan ponselnya lalu bercermin kembali.

Udah rapih kok.

Tak mau membuat mereka kesal karena menunggunya, Billa langsung melangkahkan kakinya keluar kamar. Dan melihat teman-temannya sudah rapih dan siap berangkat.

Mereka melihat Billa dengan tatapan yang errr-membuat Billa sedikit takut.

"Ngapain pada ngeliatin gue kayak gitu?" Tanya Billa merasa risih, ia mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Enggak, enggak pa-pa." Jawab Kevin cepat.

Semuanya terdiam. Tak ada yang melangkah ke luar. Billa gerah dengan suasana ini. Billa berjalan duluan, ia berhenti di depan pintu. Berbalik badan dan memandang teman-temannya.

Ini pada kenapa sih?

"Ini jadi kursus enggak sih?" Tanya Billa ketus. Mereka masih terdiam, Billa berjalan kembali ke arah mereka dan menarik tangan Syifa untuk mengikutinya.

Syifa tersentak, namun tidak menolak juga. Ia menyeimbangkan langkahnya dengan langkah Billa. Yang lain sama kagetnya, akhirnya mereka melangkahkan kakinya bersama.

"Billa kok nguntab ya.." ujar Sisil berbisik pada Dicky.

"Pms kali," jawab Dicky acuh tak acuh.

▫▫▫

Billa berjalan di paling belakang, ia memijat kepalanya pelan. Pusing. Itu yang Billa rasakan. Entah mengapa, kepala Billa sakit sekali seperti terkena batu yang amat besar.

Tanpa Billa sadari, jarak antara dirinya dan teman-temannya cukup jauh. Itu karena jalan Billa yang lambat dan itu faktor dari kepalanya yang pening.

Tanpa Billa sadari lagi, ada seseorang berdiri di belakangnya. Kemudian menarik tangan Billa dengan kuat. Billa kaget, ia berusaha memberontak, tapi tenaga orang yang berada di depannya jauh lebih kuat. Orang itu memegang pergelangan tangan Billa erat membuat Billa merasakan sakit.

Billa berusaha melepaskan tangannya, ia memberontak lagi. "Lepasin!" Billa menarik-narik tangannya, namun apa daya, ia tidak ada tenaga saat ini dikarenakan kepalanya yang pusing.

Billa tidak mau menyerah, ia masih memberontak. Jika diperhatikan, seseorang yang menarik tangan Billa ini adalah perempuan. Terlihat dari cara berpakaiannya dan cara berjalannya.

"Anjing." Desis Billa.

"Lepasin gue!"

"Bangsat."

R&B [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang