gone (EDITED)

1.7K 61 3
                                    

I could give a thousand reasons why.
But you're going, and you know that.

---
Bandara Soekarno-Hatta Jakarta.

Di sinilah Billa berada. Billa dan Ald sebentar lagi akan melakukan check-in. Mereka sudah membawa barang-barang yang penting untuk di sana, sisanya akan dikirim menyusul.

Sisil, Sarah, Syifa, Vino dan Dicky ikut mengantar Billa dan Ald ke bandara. Mereka semua memandang Billa sedih, hari keberangkatan yang tidak pernah mereka tunggu, tapi akhirnya datang juga. Hari ini, hari mereka akan berpisah untuk beberapa tahun kemudian. Entahlah mereka akan bertemu lagi atau tidak.

Billa berjalan kearah teman-temannya berada. Seandainya ia lebih lama mengenal mereka pasti akan banyak kenangan yang tercipta, seandainya ia bisa membedakan mana yang benar-benar teman dan mana yang bukan, ia pasti sudah bertemu mereka, seandainya-

Ah, ia terlalu banyak berandai, semua itu tidak akan mengobati rasa penyesalannya. Suara pemberitahuan terdengar, Billa harus melakukan check-in. Billa mempercepat langkahnya dan memandang mereka sedih.

Ini saatnya.

Berpisah dengan mereka dan ia harus membuka lembaran baru di hidupnya. Air mata itu sudah berkumpul di pelupuk matanya.

Billa berdiri di depan Sisil, bahkan gadis itu sudah menumpahkan air matanya. Billa memeluk Sisil erat. Sisil, sahabat yang selalu ada untuknya. Billa melepaskan pelukannya lalu menatap Sisil.

"Jaga diri lo baik-baik, nurut sama mama lo, nurut sama Dicky." Ujar Billa memberikan nasehat untuk Sisil.

Sisil mengangguk paham, "lo hati-hati di sana, kalo mau butuh cerita langsung hubungin gue. Enggak usah takut ganggu atau apapun, gue bakal stand by."

Billa tersenyum, kemudian Billa juga memeluk Dicky, tak lama ia melepaskan pelukannya. "Jagain Sisil. Kalo gue tau Sisil nangis gara-gara lo, gue enggak segan-segan langsung balik ke Indonesia."

"Tenang aja gue pastiin lo balik ke sini bukan karena Sisil yang nangis gara-gara gue, tapi karena lo kangen kita semua," jawab Dicky santai dan dibalas senyuman oleh Billa.

Billa beralih ke sebelah Dicky. Billa langsung memeluk kedua gadis itu erat. "Walaupun kita baru-baru ini deket, tapi kalian berdua udah kayak sahabat gue."

Sarah dan Syifa melepaskan pelukan, mereka juga nangis kejer sama seperti Sisil. Walaupun mereka belum lama dekat dengan Billa, tapi mereka tahu, Billa adalah gadis yang sangat baik hati. Billa tidak pernah membeda-bedakan dengan siapa ia berteman.

Syifa mengusap air matanya dengan ibu jarinya, ia menatap Billa sendu. "Lo baik-baik di sana, ya, Bill."

"Iya, jaga diri lo baik-baik, Bill," sahut Sarah.

Billa mati-matian menahan tangisnya, ia tak mau merasakan semakin berat untuk meninggalkan kota ini, negara ini dan teman-teman yang ia sayangi.

Billa mengangguk mendengar penuturan Sarah dan Syifa, "iya. Syif, makin sering ya bantu-bantu nyokap lo, biar nyokap lo enggak sering sakit gara-gara kecapekan. Sarah, jangan pernah ninggalin Syifa, bantu dia. Bantu Sisil juga, gue pengen kalian bertiga jadi temen yang akrab."

Mereka mengangguk, air mata mereka turun semakin deras. Billa menggeser tubuhnya kesamping. Kini tepat berada di hadapan Vino. Laki-laki ini yang selalu membantunya, rela meminjamkan catatan kimianya pada Billa, rela melakukan apa saja untuk Billa bahkan ia rela jadi pelampiasan Billa saat itu. Billa tidak tahu harus bagaimana membalas kebaikan Vino.

Vino menatap tepat pada manik coklat Billa. Tersirat kesedihan yang mendalam di mata Vino, Billa jadi tidak tega.

"Boleh peluk enggak? Sekali ini aja," pinta Billa pada Vino. Laki-laki itu tidak menjawab, ia malah langsung menarik tubuh Billa mendekat kemudian memeluknya erat.

Billa membalas pelukan itu, tangannya mengusap punggung Vino lembut. "Vino.."

"Gue sayang lo, Bill. Sayang banget," ujar Vino putus asa. Vino bahkan tidak dapat membendung lagi air matanya.

Tubuh Billa bergerak mundur, ia melepaskan pelukan mereka lalu menatap Vino dalam.

"Inget kata-kata gue waktu itu? Lo pasti bisa, Vin."

"Gue enggak tau bakal bisa apa enggak, tapi gue bakal coba."

Billa tersenyum manis. Ald menghampiri mereka, lalu merangkul pundak Billa. Ald tersenyum pada teman-teman Billa, ia juga ingin mengucapkan terima kasih pada mereka yang selalu bersama Billa, adiknya pasti cukup merepotkan, pikirnya begitu.

"Vin, Ky, Sil, Sar, Syif, makasih ya kalian udah mau jadi sahabat Billa. Udah mau nemenin dia disaat waktu susahnya. Abang enggak tau harus gimana buat bales kebaikan kalian. Abang juga enggak bisa lama-lama, kita harus check-in. Maaf kalo selama ini Billa banyak ngerepotin kalian." Ujar Ald, sebenarnya Ald juga sedih.

"Iya, bang. Sekarang mending kalian check-in, daripada nanti malah yang ada jadinya buru-buru. Billa enggak pernah ngerepotin kita kok, kita seneng bisa bantuin Billa." Jawab Sisil berusaha tegar, ia sesekali menghapus air mata yang mengalir di pipinya.

Bibir Ald melengkungkan senyum manis, "ya udah, kita pamit ya."

"Hati-hati, bang." Ujar Vino.

"Kalo udah sampe, kabarin salah satu diantara kita, ya." Sahut Dicky.

Ald mengangguk, senyum belum luntur dari bibirnya. Dengan perlahan, ia dan Billa melangkahkan kakinya menuju tempat check-in. Billa menoleh pada teman-temannya, lalu melambaikan tangan, sebagai salam perpisahan.

Tak bisa Billa pungkiri, Billa sedari tadi memikirkan Raffa. Entah apa yang sedang dilakukan cowok itu, yang pastinya, ia belum membaca surat yang Billa tulis lalu Billa titipkan pada mamanya.

Gue rasa, perasaan gue ke lo enggak akan bisa hilang gitu aja. Perasaan ini udah terlalu lama tertimbun di lubuk hati yang paling dalam hingga susah keluar dan hilang.

✈✈✈

Billa dan Ald memasuki pesawatnya dipandu oleh pramugari cantik. Setelah menemukan kursi mereka, Billa dan Ald langsung duduk. Billa duduk di paling ujung, dekat jendela, Ald duduk di bagian tengah. Entah siapa yang paling dipinggir nanti, mereka tidak mempedulikan itu.

Dan Billa tahu, perjalanan ini akan membutuhkan waktu yang sangat lama. 8 jam bahkan lebih.

Setelah menunggu beberapa saat, pesawat mereka siap landas. Billa memejamkan matanya.

Goodbye Indonesia, I promise, I'll be back here.

✈✈✈

Halo semua. I'm back.

Apakah ini tamat???

Apakah ini ending???

Tenang. Belum kok belum😋 masih ada 1 atau 2 part lagi kok. Jadi, tunggu ya!😚

Oh iya, baca cerita aku yang baru ya. Judulnya; Can I believe you again?

Dadah!

R&B [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang