study tour (EDITED)

1.5K 63 6
                                    

Ald mengambil koper Billa yang terletak di atas lemari. Ald akan membantu Billa menyiapkan keperluannya untuk study tour.

Besok lusa Billa study tour, ia akan berangkat ke kota Pare, Kediri, Jawa Timur. Atau yang dikenal dengan Kampung Inggris. Billa sangat bersemangat, sedari dulu ia ingin sekali pergi ke kota itu, tapi belum ada kesempatan pergi ke sana. Sekarang ia bisa pergi ke sana.

Ald memperhatikan Billa yang terus menyunggingkan senyum, ia tahu adiknya senang sekali. Tapi tidak harus senyum-senyum seperti itu kan?

"Seneng banget kayaknya, dek," tegur Ald.

Billa melihat Ald, senyumnya semakin lebar. Ald takut jika bibir Billa akan robek karena senyumnya semakin lebar.

Ald mendekat, ia menyentuh kening Billa. "Dek, kamu enggak kenapa-kenapa kan?"

Billa tertawa kecil, "Abang apaan sih, Billa enggak kenapa-kenapa kok. Billa tuh cuma seneng aja,"

"Seneng sih seneng, tapi enggak gitu juga kali, dek." Jawab abangnya bergidik ngeri.

Bukannya marah atau kesal, Billa malah tertawa sampai matanya menyipit.

"Eh enggak usah ketawa, matanya jadi ilang tuh!" Ejek Ald sambil menjulurkan lidah.

Sementara Billa, sudah terhenti tertawa dan memandang Ald dengan tatapan mematikan.

****
Hari H.
Study tour.

Billa sudah bersiap-siap, ia membawa tas satu ransel kecil dan satu koper. Ia memasukkan sepatunya kedalam koper. Senyum pun tak pernah pudar dari wajahnya. Billa sungguh senang. Nanti saat di Parepare, mereka akan tidur di rumah yang seperti villa, bukan di hotel. Satu villa berisi 2 kamar, masing-masing kamar ada kamar mandinya, dapur, tempat mencuci baju, dan ada ruang tamu yang disediakan. 1 kamar villa dihuni 4 orang. Artinya akan ada 8 orang yang di sana.

Billa juga sudah mengetahui teman sekamarnya, yaitu, Sisil, Sarah, dan Syifa. 4 orang yang lainnya, Billa tidak mengetahui itu dan tidak peduli juga. Asal teman satu villanya itu tidak bertingkah aneh-aneh Billa tidak masalah dengan siapapun.

"Dek, udah siap semua?" Tanya Ald. Ia akan mengantar Billa ke sekolah. Ald mengambil alih koper dan memasukkannya kedalam bagasi mobil.

Billa mengangguk semangat. Ald tersenyum, "yakin udah semua? Enggak ada yang ketinggalan?" Tanya Ald memastikan.

"Iya enggak ada kok, udah semua, bang." Jawab Billa.

Ald mengangguk, ia masuk kedalam mobil untuk memanaskan mesin mobil. Billa telah siap dengan tas ransel kecil di punggungnya, ia memakai celana panjang santai warna putih, sendal biasa yang ia pakai dirumah, serta memakai hoodie hijau kesukaannya, ia sebenarnya memakai kaus lengan pendek di dalamnya warna hitam. Sederhana, tapi tetap cool.

Billa pamit pada papa yang sedang menikmati secangkir kopi hangat di teras rumah. "Pa, Billa berangkat ya." Ia mencium punggung tangan papanya.

Papanya tersenyum, "iya, hati-hati, ya, Bill. Harus bisa jaga keuangan kamu, kalau uang kamu habis papa enggak bisa ngirim kan?"

Billa mengangguk, "iya pa, Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam."

Billa melangkahkan kakinya menuju mobil. Ia membuka pintunya lalu masuk. Billa membuka sedikit kaca mobil, saat mobil itu bergerak ke arah gerbang rumah, Billa melambaikan tangannya pada papa. Dan papa membalas lambaian Billa sambil tersenyum.

"Dek, kalo kamu ada apa-apa atau cuma mau sekedar nelpon abang, telpon aja enggak apa-apa. Abang 24 jam aktif kok," kata Ald.

Billa menurunkan kaca mobil, lalu menatap Ald. "Buat apa coba?"

R&B [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang