Billa kayaknya pms(?) (EDITED)

1.5K 62 5
                                    

Suara jangkrik begitu jelas terdengar di telinga Billa. Suasana malam di Kampung Inggris menemani Billa yang duduk sendirian di gazebo villa.
Villa nomor 21 sampai 25 itu seperti dikelompokkan. Villanya berdekatan dan ada taman kecil di tengah seperti jadi pemisah villa dan ada gazebo di sana.

Walaupun sudah hampir tengah malam, Billa masih betah duduk di taman kecil ini, sendirian. Billa hanya butuh ketenangan saat ini dan mungkin juga ia butuh Vino yang bisa menghiburnya.

Ponselnya berdering, tertera nama abangnya, Ald. Ia segera mengangkat panggilan itu.

"Assalamualaikum adek abang tersayang!!" Salam Ald heboh ketika Billa mengangkat telponnya. Dan itu membuat Billa menjauhkan ponsel dari telinganya.

"Kok abang gue makin edan sih?" Gerutu Billa berbicara sendiri.

Billa mendekatkan ponselnya lagi, "waalaikumussalam."

"Dek, kamu tuh ya ish."

Dahi Billa mengerut, baru aja ngangkat telpon, Ald udah kayak mau ngomelin Billa.
"Kenapa sih bang?" Tanya Billa kebingungan.

"Abang nungguin kamu nelpon eh kamunya enggak nelpon-nelpon." Omel Ald kepada Billa.

Billa terdiam, sedetik kemudian Billa tertawa. Ternyata, Ald menunggunya dari tadi. Padahal, Billa tidak memintanya untuk menunggu telpon darinya.

"Lah kok malah ketawa, sih?" Tanya Ald yang kebingungan karena mendengar suara tawa Billa di telepon.

"Abang pengen banget ya Billa telpon?" Tanya Billa diselingi dengan tawa.

"Enggak juga sih.."

Billa berhenti tertawa, "dih!"

Kini giliran Ald yang tertawa. Tawa yang memekikkan telinga Billa. Billa cemberut, "enggak udah ketawa!"

"Bodo ah, mau ketawa aja."

Billa semakin cemberut, "ya udah, Billa matiin aja telponnya."

"Eh jangan dong, baru juga nelpon, Bill."

"Hm" jawab Billa.

"Dek,"

"Hm,"

"Kapan pulang?"

What the...

"Yailah, baru 1 hari di sini udah nanyain pulang aja. Kangen ya bang?"

"Enggak,"

Mulai deh ngeselin lagi abangnya Billa.

"Lah terus apa?" Tanya Billa jutek, wajahnya cemberut serta bibirnya yang mengerucut.

"Kalo enggak ada kamu kan enggak ada yang bisa abang usilin."

"Ish, ya udahlah Billa matiin aja ya. Mau telpon papa!" Kata Billa kesal, rasanya ia ingin menendang Ald ke mars.

"Ish jangan dong dek, baru juga telpon. Kamu enggak kangen apa sama abang?"

"Abang," panggil Billa tiba-tiba, bahkan ia tidak merespon perkataan Ald tadi.

"Iya, kenapa?"

Billa menghela nafas, "mau cerita."

"Cerita sini, mau vidcall?"

Semenyebalkan apapun Ald, jika Billa kenapa-kenapa pasti sifat menyebalkannya hilang begitu saja. Dan sepertinya, ia mulai khawatir dengan keadaan Billa.

"Iya, mau."

Ald merubah panggilannya menjadi video call, dengan begini, ia bisa melihat raut wajah adik tercintanya.

R&B [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang