Chapter 6 part I
.
.
.
Angin malam terasa begitu menusuk tiap inci dari kulit yang hanya dibalut oleh sehelai baju ninjanya. Sorot tajam mata Itachi menunjukkan bahwa dia benar-benar tengah marah pada 'mantan' sahabatnya sekaligus.. Kecewa? Shisui merupakan teman sepermainannya sampai beberapa tahun silam, ninja kebanggaan klan dan desa itu menghilang tanpa kabar. Shisui tercatat menjadi salah satu anggota paling berbakat dari klan terkenal itu. Ia dibesarkan bersama Itachi Uchiha, menjadi teman terbaik dan membentuk ikatan seperti saudara.Mereka akan secara rutin berlatih bersama, dan memiliki beberapa pertarungan tanding. Pada beberapa titik di masa lalu, ia berhadapan dengan Ao dari Kirigakure yang bahkan hingga saat ini terus mengingat warna chakra dari si hebat Shisui, serta kemampuan sang Uchiha untuk mengendalikan orang lain dengan kemampuan Mangekyo Sharingan-nya.
Shisui, dia adalah keturunan Kagami Uchiha, dan tentu saja dia mampu menggunkan Kotoamatsukaminya dengan sangat baik.
Itachi mengepalkan tangannya, hatinya berdenyut nyeri begitu tahu bahwa ternyata ninja yang mempunyai julukan "Shunshin no Shisui" atau Shisui si tubuh berkedip, yang kemampuannya sangat hebat dalam teleportasi itu adalah anggota Akatsuki. Marah, tentu saja! Ternyata gunjingan-gunjingan dari para shinobi yang mengatakan bahwa di luaran sana ada pengguna misterius doujutsu bermata satu yang hebat itu adalah Uchiha Shisui? Dan, apa yang terjadi dengan mata kanannya? Kenapa dia menutupnya bagaikan bajak laut?
Itachi adalah teman terbaik Shisui; pada kenyataannya, Itachi menganggapnya sebagai saudara. Dia menyayanginya meskipun kenyataan pahit bahwa dia(Shisui) kini tergabung dalam organisasi kriminal tingkat tinggi bagai pukulan telak untuknya. Itachi selalu mengingat kata-kata terakhir dari sahabatnya itu sebelum dia menghilang bagai ditelan bumi,
"pengorbanan diri... seorang shinobi tak bernama yang melindungi perdamaian dari dalam bayangan..."
Pengorbanan? Meskipun Itachi termasuk ke dalam kategori ninja jenius, dia tetap tidak mengerti mengapa Shisui berkata seperti itu sebelum dia menghilang? Itachi menarik sudut bibirnya,
"dasar munafik." Ucapnya penuh dengan penekanan.
TRANG!! Satu kunai dengan kecepatan kilat dilemparkannya namun dengan mudah Shisui menghindarinya. Wajah tampan dengan rambut khas yang selalu acak-acakan bagai tak pernah di sisir itu menambah kharisma di dalam dirinya. Berbeda dengan anggota Akatsuki yang lain, Shisui tidak mengenakan jubah awan merah, tetapi jaket awan merah dengan kerah sampai menutupi leher dan hitai ate berlambang shinobi konoha yang dicoret menghiasi kepalanya.
Benar-benar ciri khas dari seorang Uchiha, keduanya tidak banyak bicara hanya saling pandang dengan tatapan saling membunuh antar keduanya. Tanpa Mangekyou Sharingan, mungkin sekarang Shisui sudah mampu mengalahkan Itachi namun bukan si jenius namanya kalau Itachi tidak bisa membaca gerakannya yang cepat itu. TRANG!! Adu kunai di antara keduanya begitu sengit. Itachi terlihat begitu kesulitan menahan amarahnya, berbeda dengan raut wajah Shisui yang masih datar-datar saja.
"Apa hanya ini kemampuanmu setelah hampir sepuluh tahun kita tidak bertemu?" sindir si mata satu Shisui tanpa menghilangkan intonasi datar dari setiap kata yang terucap dan keluar dari mulut pedasnya. Itachi menggertakan giginya,
"hn" hanya gumaman ambigu sebagai respon dari dirinya. Kali ini, Shisui menyeringai karena Itachi benar-benar tengah tersulut emosi dengan bukti dia mengaktifkan mode Susano'o sempurnanya."Ah, Susano'o? Kau banyak berubah ternyata." Sindirnya lagi dengan tetap terlihat santai. Tidak lama, Shisui pun mengaktifkan mode Susano'o miliknya, dan muncullah Susano'o sempurna berwarna hijau yang melindungi tubuhnya dari serangan Itachi. Pertarungan tidak terelakan terjadi di antara keduanya, siapakah yang akan menang?
.
.
oOo
.
.Tap tap tap..
"Tsunade-sama! Kami mendapatkan info dari Itachi bahwa Sakura diculik oleh Akatsuki saat dalam perjalanan—"
"—Nani?" belum sempat Shizune menyelesaikan kalimatnya, seseorang yang berada di dalam ruangan yang ternyata bukan hanya ada Tsunade memotong kalimatnya dengan sangat lantang. Tsunade menatap sebal pemuda yang tak lain adalah Uchiha Sasuke. Fugaku Uchiha-selaku kepala kepolisian Konoha-menatap tajam anak bungsunya yang dianggap tidak sopan. Tapi, seolah tidak peduli dan tidak peka terhadap tatapan sang ayah, Sasuke kembali melontarkan apa yang ada di dalam pikirannya.
"Itachi menjalankan misi bersama Sakura? Haruno Sakura?" tanyanya, dengan tatapan tidak percaya. Emosinya mendadak naik, bagaimana mungkin si merah muda itu selalu menjalankan misi bersama dengan kakaknya? Pantas saja dia mulai tidak memperdulikannya karena telah terjerat dengan pesona sang kakak yang sering menjalankan misi bersama? Oh ayolah, Sasuke mengepalkan tangannya.
"Benar, Haruno Sakura. Dan dia saat ini telah diculik oleh Akatsuki sehingga Itachi berniat untuk mencari Sakura terlebih dahulu sebelum menjalankan misi menyelamatkan Kazekage Suna." Shizune melanjutkan kalimatnya walau sedikit kesal,
Sasuke berdecih, dan itu membuat Fukagu kembali berdehem memberi peringatan. "Kenapa Itachi selalu dipasangkan dengan Sakura?!" akhirnya, kalimat yang terus terngiang di dalam kepalanya terlontarkan juga. Tsunade menarik napas dalam seraya memijat pangkal hidung mancungnya,
"karena Sakura ninja medis terbaik yang pantas untuk menjadi pendamping Itachi. Ada masalah?"
Pantas menjadi menjadi pendamping Itachi? Kenapa hati Sasuke terasa begitu terenyak dan menolak mentah-mentah hal itu? Keterdiaman Sasuke membuat Fugaku sedikit lega, setidaknya anaknya tidak bertingkah lebih jauh yang mampu membuat keluarganya malu atas tindakan tidak sopannya terhadap Hokage.
"Terima kasih informasinya, Shizune. Dan untuk kalian, Fugaku-sama dan Sasuke, surat izin akan dikirimkan ke kediaman kalian paling cepat satu minggu setelah pengajuan." Mendengar jawaban Hokage yang awalnya begitu sulit untuk mendapatkan surat izin dan kini tiba-tiba berbicara seolah menyetujuinya, Fugaku segera membungkukkan tubuhnya hormat sebelum pamit undur diri. Dia tidak mau ambil resiko apabila hokage tiba-tiba kembali berubah pikiran.
"Surat izin apa?" tanya Shizune ketika ayah-anak Uchiha itu telah keluar dari ruangan. "Pertunangan." Shizune membelalakan matanya, kaget? Tentu saja! "Untuk siapa?" tanyanya kembali,
"Uchiha Sasuke dengan Uchiha Izumi." Seolah kedua lutut Shizune mendadak lumpuh, hatinya pun berdenyut sakit. Bagaimana mungkin? Padahal jelas-jelas kouhai-nya (Sakura) begitu mencintai pemuda itu. Bagaimana mungkin ternyata lelaki tersebut akan menjalin hubungan lebih serius dengan perempuan lain? Terlebih gadis itu saat ini tengah terancam keselamatannya. Perlahan air mata Shizune menetes,
"Sakura." ucapnya lirih, Tsunade-pun memijat pelipisnya, "akupun memikirkan hal itu, tapi yasudahlah, kuyakin Sakura akan merespon dengan dewasa."
.
.
.Bersambung ke chapter 6 part II..
#a/n : Hai! Karena chapter ini hanya memuat 951 kata, dan karena saya masih sibuk dalam menjalankan UTS, untuk chapter 6 ini dibagi menjadi 2 bagian. Part II (romawi) chapter 6 akan diupdate secepatnya setelah tugas pengganti UTS saya selesai. Terima kasih untuk yang masih setia mengikuti cerita ini. Vote serta komentar menjadi penyemangat saya dalam melanjutkannya. Thanks everyone! See you next part!!
_myshinris_
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Fine
FanfictionBagaimana jika pembantaian klan Uchiha itu tidak pernah terjadi? Uchiha Sasuke selalu ingin mendapatkan apa yang Aniki-nya miliki, perhatian kedua orangtuanya-terutama ayahnya-serta gadis yang menyukai kakaknya itu. Pengumuman pesta tunangan bungsu...