[2] Tetap tersenyum, Sakura

7.9K 600 75
                                    

Itachi terdiam menatap sosok gadis merah muda di sampingnya. Mereka kini tengah duduk di bangku taman perkomplekan Uchiha yang tidak terlalu ramai dikunjungi oleh orang-orang.

Tatapan tertarik terlihat begitu jelas dari masyarakat berbaju lambang kipas saat mereka melihat idolanya--Itachi tentu saja-- sedang duduk berdua dengan seorang kunoichi muda yang mereka kenali sebagai murid didikan langsung dari sang godaime Hokage.

Suara helaan napas pelan Sakura menyadarkan Itachi akan keberadaan mereka. Alisnya terangkat ketika melihat Sakura yang sudah berdiri sambil menepuk-nepuk bajunya,

"kau mau pergi?" Tanya Itachi datar,

Sakura mengangguk singkat,
"ya, aku harus menemui Naruto."
Itachi ikut berdiri, "biar aku mengantarmu." Ucap Itachi spontan, tanpa menyadari perkataannya itu tengah membuat gadis di sampingnya gundah gulana. Sakura menggigit bibir bawahnya, ada yang aneh dengan Itachi-nii, batinnya.

"Tidak! Ma-maksudku, tidak usah repot-repot, Itachi-nii. Aku bukan gadis lemah kok!" Tapi sayangnya, Itachi tidak mengindahkan sama sekali perkataan Sakura, dia justru tetap berjalan memunggungi Sakura yang masih di melongo belakangnya.

"Mau sampai kapan kau berdiri di sana?"

Suara tenang Itachi mau tidak mau membuat Sakura tidak punya jalan pilihan lain selain mengekorinya dari belakang. Gadis itu meremas ujung roknya, ingin rasanya dia kabur saat itu juga dengan membagi dirinya menjadi dua, bunshin untuk mengekori Itachi dan dirinya yang asli pergi menghilang secepatnya.

Namun dia bukanlah gadis yang tidak punya etika kesopanan seperti itu, Itachi sudah berniat baik mau mengantarnya meskipun Sakura tidak tahu untuk apa Itachi mau repot-repot menghabiskan waktu liburannya yang hanya sedikit itu dengan menemaninya bertemu teman-temannya. Sasuke, ya sepertinya Itachi berniat untuk sekalian menemui adiknya, batin Sakura.

"Hey apa jalanmu memang lebih lambat dari siput?"

Perempatan urat di jidat lebarnya muncul, jika saja yang mengatakannya Naruto, mungkin tangannya yang kini telah terkepal erat itu sudah melayang dengan indah. Sayangnya, Sakura tidak bisa melakukannya pada Itachi, selain lelaki itu lebih tua darinya, Sakura tidak punya hubungan dekat selain rekan dalam misi.

Tidak dengan Naruto yang sudah ia anggap sebagai saudaranya sendiri. Mendengus sebal, Sakura berjalan mendahului Itachi.

"Maaf tapi aku bukan siput."

"Dan aku bukan pengawalmu yang harus berjalan di belakang." Sakura menghentikan langkahnya,

"Apa maksudmu?"

"Kau tidak mengerti?" tanya Itachi dan Sakura menggelengkan kepalanya polos, Itachi menarik sudut bibirnya membuat senyum simpul yang Sakura lihat justru seperti seringai menyebalkan terpatri di wajah tampannya,

"Oh aku tidak menyangka otakmu pun seperti siput."

Sakura menghentakkan kakinya kesal, "kalau kau hanya mau mengejekku, tidak usah mengantarku pergi!"

Dan Sakura kini lebih memilih untuk melompati atap satu persatu meninggalkan Itachi seorang diri. Itachi hanya terkekeh pelan,

I'm FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang