[16] Langkah awal dari segalanya

4.7K 409 33
                                    

Sasuke dan Izumi telah resmi terikat dalam hubungan yang lebih serius dari sebelumnya, meskipun belum sampai pada tahap pernikahan, namun status pertunangan lebih baik daripada 'pacaran'.

Acara resepsi atau pesta dari pertunangan mereka berlangsung dengan cukup meriah, tidak terlalu besar hanya keluarga besar Uchiha dan pejabat-pejabat desa serta rekan ke-11 rookie-ninja yang hadir disana.

Naruto dan Sakura datang paling terakhir ke acara tersebut, hal ini membuat Itachi cukup jengkel terlihat dari dirinya yang terus-menerus menegak sake langsung darib botolnya. Dasi merah yang sebelumnya rapi kini sudah melorot karena ulahnya sendiri.

Sakura dengan balutan V-dress hitam beberapa senti di atas lutut tanpa lengan sangat pas dipakai olehnya, serta sepatu heels lima senti membuat penampilanya terlihat sederhana namun elegan. Rambutnya ia ikat tinggi dengan beberapa anak rambut liar yg tidak ikut sepenuhnya terikat, berhasil membuat seorang Itachi terpukau.

Lelaki di sampingnya, Naruto, mengubah gaya rambutnya. Dia menambahkan jel dan menyisirnya ke atas namun karena rambutnya sulit diatur, ada beberapa helai pini yang turun menyentuh dahinya. Penampilannya sungguh berbeda, terutama dengan kemeja putih tanpa dasi dengan kancing atasnya terbuka dan hanya dipadukan dengan celana jeans hitam dan jas abu gelap benar-benar merombak kesan akan dirinya yang sebelumnya selalu tampil seperti bocah. Tidak ada lagi rambut jabrik tidak tertata dan seperti tidak keramas selama sebulan, tidak ada lagi jaket orange dan celana training yang dikenakannya.

Uzumaki Naruto, berhasil membuat hampir semua gadis terpana akan perubahannya. Yamanaka Ino menyimpan piring buah yang sedang dipegangnya. Dia terbelalak, dan berjalan pelan menghampiri mereka.

Naruro yang menyadari akan segera ada kehebohan, segera menarik lengan ramping Sakura untuk menjauh dari pusat perhatian.

"Naruto!" Jerit Sakura yang ditarik secara tiba-tiba.

Itachi merekam semuanya. Merekam bagaimana sosok manusia rubah itu membawa gadisnya. Dia terhenyak, tunggu, gadisnya? Gadisku? Seketika ia tertawa.

"Aku sudah memperingatimu, senpai. Jangan sampa lengah." Suara di sampingnya terdengar begitu menjengkelkan untuknya.

Sharingan miliknya tiba-tiba aktif. "Aku tidak butuh nasihatmu, Hyuga." Desisnya. Neji hanya terkekeh dan mengambil botol sake Itachi.

"Sepertinya kau butuh teman untuk berbagi cerita. Tenang saja, kita memiliki kepribadian yang sama, Itachi."

-----

"

Aish baka Naruto, kenapa kau membawaku kemari? Kita harus menghampiri Sasuke dan Izumi-neechan!" Naruto terdiam, dia menatap Sakura dalam.

"Sakura" ucapnya, Sakura merasakan hawa dingin yang tiba-tiba mengelilinginya. Sakura mundur satu langkah, Naruto tetap di tempatnya.

"Ke-kenapa—"

"—Sakura-chan kau sudah tidak memanggil si teme dengan embel-embel 'kun' lagi!" Muncul perempatan di ujung jidat lebar Sakura. Dengan kesal ia menjitak kepala Naruto.

"ITTAI!!!" Teriak si rubah. Sakura mendengus, "kenapa kau memukulku-ttebayo?!!" Protesnya.

Sakura dalam hati merasa lega, syukurlah, kupikir Naruto akan lebih peka akan perasaanku saat ini.

"Kurasa penampilanmu tidak merubah apa-apa! Kau tetap seperti bocah, aku tidak mau menemanimu minum!" Sakura melenggos, namun Naruto menahannya. Matanya berkaca-kaca, "jangan begitu dong Sakura-channn... Kan aku sudah memberitahumu wajah asli Kakashi-sensei ttebayo!" Sakura tersipu, ia menggelengkan wajahnya untuk menghilangkan bayangan wajah tampan gurunya yang tidak tertutup masker, bahkan ada tambahan,..

I'm FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang