"Fugaku-sama!" Kepala Kepolisian Konoha ini menggenggam dengan erat gulungan kertas berupa laporan yang baru saja diterimanya. Dia juga sebenarnya sudah merasakan adanya ketidak-beresan yang terjadi di dalam klannya sendiri dan itu terbukti dengan telah hampir tiga puluh orang shinobi klan Uchiha menghilang tanpa kabar dalam waktu dua minggu terakhir.
Fugaku berpikir bahwa ini bukanlah suatu kebetulan, ada yang janggal dan seolah telah direncanakan dengan sangat mulus dan dalam jangka waktu yang lama, tapi apa?
"Kalian boleh keluar." Dua orang shinobi klan Uchiha itu mengangguk dan meninggalkan Fugaku seorang diri dengan berbagai pikiran yang memenuhi kepalanya.
Mata hitam oniknya menatap kalender, dia mendesah pelan, minggu depan adalah hari pertunangan Sasuke dengan Izumi dan dia memiliki firasat buruk akan terjadi.
"Aku berharap kau cepat kembali, nak." Bayangan wajah anak sulungnya saat tersenyum itu menempatkan luka di dalam hatinya. Sudah hampir tiga bulan lamanya Itachi belum kembali dari misi penyelamatan Kazekage Suna.
"Daijoubu yo, Tou-sama.."
Samar-samar Fugaku mendengar suara Itachi seperti biasanya, suara menenangkan anaknya disaat Fugaku kesulitan melawan taktik politik yang dilakukan oleh Danzo. Bedanya, saat itu Itachi akan mengatakannya dengan memberikan solusi-solusi cerdas walaupun usianya belum mencapai dewasa.
"Tou-sama, aku mendapatkan informasi bahwa Hokage telah kembali bersama Naruto." Lamunan Fugaku teralihkan, Sasuke tengah berdiri di depannya dengan ekspresi wajah datar seperti biasanya, Fugaku menghela napas pelan,
"Itachi?" satu kata, dan guratan kekecewaan melesak di dalam hati Sasuke, kenapa ayah begitu peduli terhadap aniki-nya? Hell, dia shinobi hebat, shinobi terjenius setelah Shisui yang entah menghilang kemana dan ada kabar yang mengatakan bahwa Shisui telah meninggal maka saat ini Itachi-lah sosok shinobi terjenius yang dimiliki Konoha, apa yang perlu dikhawatirkan?
Sasuke menahan emosinya dengan sangat baik, dia menatap mata ayahnya seraya berkata, "kudengar dia akan kembali lusa." Tatapan tajam Fugaku seketika membuat tubuh Sasuke menegang terutama setelah ayahnya itu berucap, "bersikaplah layaknya orang dewasa, Sasuke! Dia yang kau maksud itu adalah kakakmu." Setelahnya, Fugaku membelakangi Sasuke.
.
.
=====Hari ini adalah hari kepulangan Itachi dan Sakura, setelah tiga bulan mereka menjalankan misi yang berhasil membawa kembali sang Kazekage, akhirnya mereka akan pulang ke kampung halamannya.
Seiring berjalannya waktu, hubungan Gaara dan mereka berdua semakin dekat. Gaara yang notabane tidak mudah menganggap orang lain sebagai teman-kecuali Naruto tentu saja-akhirnya menganggap sosok Sakura dan Itachi sebagai temannya. Dia menjabat kedua tangan mereka sebelum mereka meninggalkan gerbang Suna.
"Mampirlah ke Konoha, Gaara-sama! Aku akan membuatkanmu masakan terbaikku!" Sakura mengacungkan jempolnya, tapi Gaara hanya mendengus sebal, "jika tidak ada rasa dengan alasan itu makanan bergizi adalah masakan terbaikmu, aku lebih memilih Ichiraku ramen bersama Naruto." Uap panas mulai muncul di kedua telinga Sakura, tangannya sudah siap untuk melayangkan tinjuan andalannya sebelum suara Itachi mengembalikan Sakura ke dunia nyata, "kurasa kau akan ke Konoha dalam waktu dekat, Kazekage-sama." Sakura menatap heran Itachi, apa maksudnya? Dan dia hanya bisa berucap "eh?!"
.
.Perjalanan mereka berjalan dengan sangat mulus, sepanjang perjalanan otak jenius Itachi tidak berhenti berpikir, ada yang tidak beres. Dia merasakannya, jelas, dengan sangat jelas semuanya tidak masuk akal.
Bagaimana mungkin Akatsuki tidak kembali menyerang Suna di saat dirinya koma hampir tiga bulan? Dia yakin bukan karena Naruto yang sudah mampu mengendalikan cakra kyubi berada di Suna yang membuat Akatsuki tidak menyerang, pasti ada perkara lainnya yang tidak diketahuinya. Dan terlebih, mimpi itu, kenapa terasa begitu nyata? Apa mungkin itu bukanlah..
"-Itachi-nii?" Pikiran Itachi teralihkan dengan suara dari sampingnya, dia menatap mata emerald itu dan kembali berpikir, hijau? Ada apa dengan warna hijau? Sepertinya dia mengingat sesuatu,
"Shisui!" Ucap Itachi tiba-tiba. Sakura menghentikan langkahnya dan menatap sekeliling mereka, mencoba mencari sosok yang sejak sebulan yang lalu mengusik tidur nyenyaknya, yang sejak sebulan yang lalu membuatnya banyak pikiran.
"Shi-sui..?!" Gumam Sakura saat dia tidak menemukan sosok lelaki bernama Shisui di manapun dia melihat. Tatapannya terhenti pada Itachi yang terdiam kaku, Sakura menepuk pelan bahu Itachi, mungkin ini saatnya dia menceritakan pertemuannya dengan Shisui di desa Suna satu bulan yang lalu pada Itachi.
.
.=====
"Hm, seperti dugaanmu Kakashi, pihak dari Raikage-sama pun tidak menemukan adanya pergerakan dari Akatsuki setelah hampir tiga bulan belakangan ini. Tapi, hal ini justru lebih mengkhawatirkan." Jelas Tsunade di dalam forum rapat yang dipimpinnya. Hanya ada beberapa orang kepercayaanmya saja yang saat ini berkumpul, seperti Shizune, Jiraya, Hatake Kakashi, Nara Shikaku, Yamanaka Inoichi, Ibiki Morino, dan tentu saja kepala keamanan Konoha Uchiha Fugaku dan kepala keluarga dari Klan Hyuga, Hiashi.
"Lebih mengkhawatirkan lagi, Orochimaru juga tidak memberikan celah sama sekali walaupun itu sedikit. Perkiraanku ada suatu ikatan antara Akatsuki dan Orochimaru." Terang Jiraya, Tsunade menangkupkan tangannya di atas meja, nampak berpikir.
"Tapi sepertinya, ada yang lebih mengkhawatirkan dibanding semua itu, Hokage-sama." Semua kini menatap Shikaku penuh tanda tanya, tidak ada yang berniat untuk memotong ucapan dari penasihat Hokage ini sehingga Shikaku kembali melanjutkan kalimatnya, "ini menyangkut shinobi desa Konoha. Aku tidak tahu apa yang membuat Uchiha Fugaku tidak memberikan laporan pada hokage ataupun para petinggi desa, apa karena ini menyangkut klanmu, Fugaku-sama?" Fugaku tetap tenang, tidak ada ekspresi yang tertera di wajahnya. Hiashi menatap Fugaku dengan khawatir, dia sudah tahu ada yang tidak beres antara desa dengan klan pemilik mata sharingan itu, tapi apa yang bisa dilakukannya? Membela salahsatu pihak hanya akan menimbulkan kobaran api.
"Apa maksudnya, Fugaku-sama?" Tanya Tsunade tenang, Fugaku tetap diam.
Satu kalimat berikutnya yang akhirnya keluar dari mulut Fugaku setelah hening beberapa menit menjadi akhir dari diskusi mereka.
"Saya bisa menyelesaikan masalah di dalam klan tanpa campur tangan desa, Hokage-sama. Mohon pengertiannya.".
.
=====Saat mereka telah kembali ke Konoha, banyak yang menyambut kedatangan mereka berdua termasuk Sasuke dan Izumi. Kabar bahwa mereka berdua akan melangsungkan pertunangan minggu depan begitu menohok ulu hati gadis merah muda itu, Sakura terdiam kaku. Dia merasa begitu kecewa dengan pujaan hatinya, bukan maksud kecewa karena mengetahui Sasuke pada akhirnya akan berakhir dengan perempuan lain tapi dia kecewa kenapa Sasuke membuat keputusan untuk bertunangan disaat Itachi sedang di ujung antara hidup dan mati? Di saat Itachi tengah berjuang untuk sadarkan diri? Kenapa Sasuke begitu egois? Dan, kenapa perasaan menyebalkan ini masih begitu dalam terhadap lelaki sombong seperti Sasuke? Kenapa.. Aku masih tetap mencintainya?
"Aku ucapkan selamat untuk kalian, baka otouto dan calon adik ipar." Setelahnya Itachi melengos pergi meninggalkan mereka diikuti oleh Sakura yang berjalan dengan gerak refleks mengikuti langkah Itachi, sedangkan pikirannya melayang, tidak berada ditempat seharusnya.
.
.==Next part 11==
.
.a/n: cuman mau bilang, tolong jangan pelit untuk memberikan vote Dan komentarnya untuk kelangsungan cerita ini ya, arigatou :)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Fine
FanfictionBagaimana jika pembantaian klan Uchiha itu tidak pernah terjadi? Uchiha Sasuke selalu ingin mendapatkan apa yang Aniki-nya miliki, perhatian kedua orangtuanya-terutama ayahnya-serta gadis yang menyukai kakaknya itu. Pengumuman pesta tunangan bungsu...