Percaya pada hal-hal mistis dan horoskopis bukanlah kegemaranku. Datang tepat waktu juga bukan kegemaranku.
"Kamu dimana? Aku udah sampai." Ujarku saat berbicara dengan pacarku lewat telepon genggam.
"Kamu kira aku apa? Budak kamu? Kamu kemana aja? Buat apa aku disuruh tunggu disini selama 2 jam? Aku ada urusan lain dan baru aja keluar dari mall. Sana jalan-jalan sendiri aja!" Balas pacarku dengan nada yang lumayan kesal. Kemudian dengan cepat ia menutup telepon nya.
Kenapa dia ngga bisa bersikap baik sedikit sama aku sih? Batinku.
Kami sudah bersama selama hampir 2 tahun dan yang selalu aku terima hanyalah perlakuan buruk. Dulu saat awal hubungan kami, tutur manis lah yang selalu diberikannya. Mungkin baginya aku sudah miliknya, dan tidak akan bisa meninggalkannya. Kadang lelah benar aku menyikapi sikapnya. Tapi salahku juga karena aku sering datang terlambat.
"ANNATIEEEE" terdengar suara yang sangat keras berteriak memanggil namaku.
"Ann ngapain lo sendirian disini?"
"Hi Sam. Tadi gw janjian sama Oliver, but-" belum selesai aku berbicara, sahabatku ini langsung memotong perkataanku.
"Wait. Jangan bilang... Lo telat lagi? Astaga Ann kapan sih lo bisa dateng sesuai waktu janjian?"
"Macet tadi. Supir gw juga gamau cari jalan alternatif." Aku sungguh ingin menghentikan pembicaraan ini. Aku bertanya balik saja, ah.
"By the way, lo kenapa jalan-jalan sendiri?"
"You know.. Jomblo stuff haha. I guess we really are besties. Bahkan tanpa janjian aja kita bisa ketemu."
"Maybe you're right."Kami terdiam sejenak sambil bertatapan, kemudian meledak tawa diantara kami.
"Sam! Hari ini toko buku ada promo, gw mau kesana tadinya sama Oliver. Mau ga temenin?"
"Haha Ann dan buku itu emang gabisa dipisahin ya haha.. Kuy."Kami berkeliling toko buku bersama. Memang sangat menyenangkan berjalan bersama sahabatku yang satu ini. Dia selalu bisa saja menemukan buku yang pasti aku suka.
Kami menemukan sebuah buku. Tebal sekali. Yaa.. tipe-tipe buku yang sangat aku sukai. Ku ambil buku itu dan memeriksa judul serta sinopsisnya. Sebuah novel tentang bintang-bintang yang menceritakan tentang ragam horoskop dan arti-artinya, tetapi dalam beberapa kisah.
Aku tidak pernah tertarik dengan hal-hal astronomis ataupun horoskopis. Mereka mengingatkanku pada pelajaran IPA di sekolah. Sungguh membuatku frustasi. Lagipula apa yang menyenangkan dari hal-hal macam itu? Aku tidak mengerti.
Aku meletakkan kembali buku yang berjudul "Story of Stars" tersebut pada tempatnya. Sam terlihat mulai bosan. Ia langsung pergi ke bagian kiri toko buku tersebut yang isinya alat-alat gambar dan kawan-kawan. Lucu sekali kalau melihat Sam sedang mengamati orang lain menggambar. Matanya seperti bersinar haha. Kata Sam, ekspresinya tersebut tidak separah saat aku menemukan sebuah novel impor tebal yang harganya murah hahaha.
Aku belum mendapat pesan apapun dari Oliver. Entah dia lelah dan sedang beristirahat atau dia sedang pergi ke tempat lain. Aku juga tidak bisa penasaran. Dia tak pernah mau memberi tahuku. Katanya kemana dia pergi dan apa saja yang dia lakukan bukanlah urusan ku, dan aku belum punya hak untuk mengaturnya karena kita masih pacaran.
Benar sih, buat apa aku terlalu protektif? Dia saja sudah tidak pernah lagi bilang kalau dia menyayangiku. Aku hanya harus percaya padanya.
Begitu pikiranku saat sedang mengantri di kasa untuk membayar buku novel yang baru saja kutemukan. Hanya novel persahabatan biasa dari penerbit favoritku dan Sam.
Aku melamun memikirkan Oliver sampai ada seorang lelaki di belakangku yang berbicara dengan lembut meskipun aku tau dia agak kesal padaku.
"Mba, boleh tolong maju? Daritadi mba cuma berdiri disini.. Kasirnya nungguin tuh, mba. Saya juga nungguin mba buat maju nih hehe" ujarnya.
"Ah. Ma-maaf mas.. saya maju sekarang."
Laki-laki itu diam kembali sambil terlihat memeriksa ponsel nya.Segera aku membayar buku yang kubeli dan berlari ke arah Sam, mengajaknya udahan dan pergi ke tempat makan. Matanya langsung bersinar seakan mendapat durian runtuh saat kubilang akan aku traktir haha.
Deskripsi singkat tentang diriku, aku itu seorang kutu buku, tapi tidak suka belajar. Hanya membaca novel dan komik saja. Aku duduk di kelas 1 SMA dan berumur 15 tahun. Aku sedikit introvert, tapi kalau sudah dekat denganku, orang akan merasakan kalau aku cerewet sekali. Aku suka berolahraga, terutama berlari dan berenang. Aku memiliki pacar, namanya Oliver Lukas. Aku hanya anak SMA biasa yang tidak gila belajar tapi tidak terlalu malas juga. Aku suka belajar bahasa, dan cita-citaku adalah penulis. Haha random banget ya aku.. Tapi gapapa lah. Jadi unik itu asik haha. Cukup dulu tentang aku. Nanti akan kuberi cerita lagi.
Author's POV: pendek bangeett wkwkw iya ceritanya baru sampai sini kepikirannya.. mudah-mudahan ga garing-garing amat yaa:3
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentangnya dan Para Bintang
RomantikCerita ini memang bukanlah cerita yang sempurna. Bukanlah cerita yang dapat mengubah hidup seseorang. Kalau kamu pecinta sastra baku, maaf bukan di sini tempatnya. Ini balada ku, salam kenal.