Tentang Milky Way

91 9 1
                                    

Sampai di rumah, hanya dua hal yang mengganggu pikiranku. Satu, siapa wanita yang kami temui? Dua, kan Astra dulu di Aussy, kenapa dia les Inggris? Ah, lebih baik aku tanya sama dia.

Aku mengeluarkan hp dari tas yang sejak tadi kubawa di punggung ku.

Via SMS
✅Me: Lo kan di Aussy dulu. Kenapa les?

Balasannya tidak menunggu lebih dari 1 menit.

Astraaa💣: Pelajaran di Indonesia lebih menyakitkan untuk dipelajari daripada bicara langsung saat di Aussy, nona penasaran.😂" balasnya.

Balasan itu membuat ku tertawa kecil.

✅Me: Oh. Okey

Astraaa💣: Yup.

✅Me: Kalau perempuan tadi itu siapa?

Astraaa💣: Manusia.

✅Me: Gw serius Tra.

Astraaa💣: Iya, manusia. Lo kira apa? Binatang?

✅Me: Uhm.. okay, i get your point. Bye.

Astraaa💣: Bye.


Rasanya Astra seperti bete dan ga bersemangat sama sekali menjawab pertanyaan kedua. Baiklah, biarkan saja berlalu.

Aku menatap langit-langit kamarku. Seminggu ini ku habiskan bersama Astra. Entah bagaimana esok.

Tiba-tiba aku merasa ingin sekali membuat lagu. Mungkin tentang betapa menyenangkannya 7 hari ini. Aku mengambil gitarku. Tapi entah kenapa, ngga ada kata-kata sama sekali yang muncul di benakku.

Jendela floor to ceiling di kamarku masih terbuka. Angin yang lumayan sejuk mampir ke kamarku dan meniup tirai yang sedikit menutup jendela ku. Terlihat di hadapanku, sebuah kerajaan bintang yang megah. Langit terlihat begitu indah, dihiasi para bintang yang begitu gemerlap. Seperti sebuah latar pada film romantis yang begitu megah dan mempesona. Mungkin ini sebab Astra sangat menyukai bintang-bintang di langit. Aku melihat bintang jatuh. Indah. Tanpa sadar tanganku bergerak memainkan alunan musik sendu dari gitarku dengan nada dasar G, dan mulutku mengutarakan liriknya.

Di suatu malam, para bintang bercahaya
Dan di malam itu, ku bertemu dengannya
Tawa canda dan senyum manisnya
Sulit nian untuk ku lupa

Rangkaian bintang langit malam gemerlap
Dalam rasa ini, ingin ku tenggelam
Hari-hari yang kita lewati
Hanya bahagia dalam hati

Bintang jatuh pun terlihat
Harapanku ingin ku ucap
Bahwa setiap waktu aku ingin
Bahagia bagai malam ini

Lalu aku sadar. Wow. That's quite deep. Tapi aku ga mungkin suka sama Astra. Dia cuma temen aku yang nemenin aku selama 7 hari ini. Paling cuma baper sesaat aja. Gaada yang terlalu serius. Lagian ini cuma lagu.

Aku kembali membaringkan diri. Kemudian aku memejamkan mata, dan terjun ke pulau kapuk.

Pagi harinya aku segera berdoa, mandi, dan bersiap-siap sekolah. Aku ga bisa menjamin hari ini bakal se seru biasanya.

Saat sampai di sekolah, yang mengejutkan adalah semua terasa sangat asing. Mungkin karena udah seminggu ga sekolah. Mama ku sudah ijin ke kepsek. Katanya aku ijin ada ga masuk karena ada acara keluarga selama seminggu. Minggu depan UKK. Aku harus siap, jadi aku harus masuk.

Suasana agak sedikit berbeda. Sekarang banyak anak-anak cowo yang mulai mengelilingiku lagi, sama seperti saat sebelum aku bersama Oliver. Aku sama sekali ga merindukan suasana ini.

Tentangnya dan Para BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang