"Loh, lo kenal sama cowok gue?" kata Yera celingukan, bingung sendiri menatap Ghea dan Jeka bergantian.
Raut wajah Jeka jadi terlihat menegang. Cowok itu masih diam tak bersuara, merasa tenggorokannya kering seketika.
Ghea meringis kecil, "hahaha, iya. Kita ketemu waktu dia tanding ke sekolah gue. Pacar lo kan terkenal, Yer," balas Ghea mengelak.
"Dia terkenal? Ngelawak ya lo?" tanya Yera menatap Jeka dengan sinis dan tajam dibuat-buat.
Jeka berusaha menguasai diri, lalu membalas tatapan Yera sambil mengangkat dagu dengan sengak. "Iya, gue emang terkenal! Gak terima lo?" tanya cowok itu membela diri.
Yera mendecih, "dih jamet," sahut Yera dengan nada sinis.
"Dih ular," balas Jeka tak kalah sinis.
Yera mendengus, menarik pergelangan tangan Ghea. Kemudian menatap Jeka dengan sengit, memeletkan lidah pada cowok itu, "bye! Gue mau selingkuh aja!"
Jeka diam sejenak, matanya meredup. Walau berikutnya berusaha menguasai diri.
"Bye! Gue juga mau selingkuh!" kata Jeka tak mau kalah.
**
Yera bersenandung riang, masuk ke dalam kelas diikuti oleh Ghea dengan mie ditangan kanan dan minuman pop es ditangan kiri.
"Perbedaan yang sangat jauh," kata Hendery berdecak seolah kagum.
Cowok itu memandangi Yera dan Ghea bergantian, "Yer, liat tuh Ghea, dia makan salad sama air putih. Lu malah mie sama pop es anjir," omel Hendery menjitak jidat Yera saat cewek itu duduk di sisinya.
Hendery mendesah pelan, "gendut lu ntar," sambung Hendery menakuti.
Yera masih sibuk menyuap mie itu, lalu melirik sebentar, "gak peduli sih, yang penting gue bisa makan enak."
Hendery mengulum bibir, tak bisa menahan diri untuk tidak terpana dengan cewek disampingnya ini.
"Eh, mau kemana?" tanya Yera saat melihat Ghea keluar kelas.
Ghea berhenti melangkah, menoleh ke belakang, "mau ke toilet bentar," balasnya kembali berjalan keluar kelas.
Yera mengangguk kecil, kemudian memandangi kelas yang terlihat kosong karena jam istirahat. Hanya ada beberapa murid di sini yang sedang menyalin tugas untuk pelajaran berikutnya.
Suara hape berdering membuat Yera tersentak kaget. Ia merogoh hapenya, lalu mengerutkan kening. Cewek itu menoleh ke arah kanan dan kiri, meraih hape Ghea yang berdering tergeletak di meja.
"Ada yang nelpon nih, Gavindra... ANJIR PAKE EMOT LOVE, pacar dia apa gimana ya?" tanya Yera jadi heboh. Kemudian menggedikan bahu memilih untuk tak menjawab telepon itu.
Sementara itu Hendery tersentak mendengar Yera. Pemuda itu menatap Yera dalam.
Gavindra?
**
"Kak Jekaaaa," kata Yera ceria dan riang, berjalan mendekat pada Jeka yang sudah bersiap akan pulang.
Pemuda itu menoleh, tersenyum lebar membalas tatapan Yera, kemudian mengelus puncak kepalanya pelan. Ia menatap Yera dengan hangat, "mau pulang?" tanya Jeka lembut.
Yera mengangguk cepat, "hn, tapi mampir dulu ke minimarket."
"Mau apa?"
"Mau beli makanan buat nonton film hehehe," sahut Yera menyengir lebar.
Jeka mendesah pelan mendengar itu, "pasti nggak bakalan tidur sampai besok," balas cowok itu tak suka.
Yera meraih pergelangan tangan Jeka, menggengam tangan kekar itu erat, kemudian menggoyangkan ke kanan dan kiri dengan manja. Cewek itu mengangkat kepala menatap Jeka dengan mata berbinar, "boleh yaaaa? Plissss?" rengek Yera panjang.
Kalau gini caranya gimana bisa Jeka menolak permintaan Yera?
**
Yera dan Jeka keluar dari minimarket, dengan Jeka yang menenteng kantong plastik besar dan sekaleng milo dingin ditangannya yang lain.
Keduanya berjalan menuju mobil hitam milik Jeka yang terparkir rapih di depan minimarket.
Yera memicingkan mata, melihat sosok cewek yang berdiri sendirian tak jauh dari sana.
"Loh??? Ghea!!!"
Ghea menoleh ke belakang, terkejut melihat Yera dan Jeka berdiri bersampingan. Cewek itu tersenyum kaku, melambaikan tangan pada Yera yang berlari kecil ke arahnya.
"Ih ngapain sendirian disini? Nunggu pacar lo jemput ya?" tanya Yera memicingkan mata penuh selidik.
Ghea menggeleng cepat, "nggak kok. Gue lagi nunggu taksi lewat," balas Ghea jujur.
Yera mengangkat alis, "mau pulang? Ih bareng aja, satu arah juga sama kak Jeka. Ya, kan?" sahut Yera beralih pada Jeka yang terdiam.
"Hn?" kata Jeka terkejut.
"Ghea nebeng sama kita ya? Satu arah juga sama kamu, gapapa, kan?" tanya Yera meminta persetujuan.
Jeka diam sesaat, lalu mengangguk mengiyakan membuat Yera memekik riang.
Ghea masuk dan duduk di kursi penumpang dibelakang. Sementara Yera duduk tepat di samping Jeka sambil bersenandung riang.
Suasana mobil begitu dingin dan terasa canggung, Jeka dan Ghea hanya tersenyum kecil menanggapi Yera yang mengoceh dengan ceria.
Yera diam sejenak, merasakan suasana dingin mencengkam. Cewek itu membasahi bibir, kali ini raut wajahnya serius.
"Ghea lo suka ya sama kak Jeka?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Arah
Teen FictionSemua warga di sekolah tau kalau hubungan Yera sama Jeka itu definisi relationship goals. Mereka taunya kalau Yera itu adalah orang paling berharga buat Jeka. Yera itu cewek satu-satunya. Itu sih yang mereka tau. ©️ 2017, written by ssy-pie.