15. Nama Gavindra

2.9K 479 160
                                    

"Lo sariawan, Yer?"

Suara Yohan yang baru saja duduk di samping Yera membuat gadis itu menoleh sesaat, kemudian kembali membuang muka ke arah jendela.

"Buset, beneran sariawan dah kayaknya. Gue ngomong kurang ajar aja nggak di pukul," kata Yohan bergedik ngeri.

Hendery di depannya menipiskan bibir, berdehem nyaring. "Ssttt, gak usah gangguin dia napa sih? Udah sana lo pergi," kata Hendery mengusir Yohan sambil menggibaskan tangannya.

Yohan mendelik tajam ke arah Yera, "cih, dasar ular. Lo dapet pawang darimana?" gumam cowok tampan itu sebelum pergi dari kelas menuju kantin.

Selepas kepergian Yohan. Yera masih diam, menatap koridor dengan tatapan kosong. Satu tangan yang digunakan untuk menopang dagu, dan satu tangan lagi memainkan pulpen.

"Lo belum makan? Pasti laper, kan? Yuk ke kantin udah mau bel," kata Hendery memandangi Yera lurus.

"Nggak," balasnya menolak.

"Yakin? Gak bakalan laper?" tanya Hendery masih berusaha. "Padahal gue mau beliin lo mie setan," sambung pemuda tampan itu mendesah kecewa.

Yera melirik, lalu menghela napas panjang. Jadi menaruh dagu di atas kedua tangan yang kini dilipat di atas meja.

"Ck, lo sepatah hati apa sih sampai nolak mie setan? Heh, bangun gak. Lembek banget lo kayak tempe," kata Hendery mendecak tak suka.

Si anak futsal itu mengambil napas dalam, berusaha menguasai diri.

"Yer, gue tau lo sedih. Tapi lo rela kalau lo kehilangan diri lo yang ceria dan bahagia karena mereka berdua?" sambung Hendery mengecilkan suara. Takut orang mendengar.

Yera membalas tatapan Hendery, ia tersentak kecil. Cewek itu meneguk ludah.

"Gue sih gak rela. Emang kebahagiaan lo cuman dari dia, Yer? Nggak, kan? Lo masih punya gue, Yohan, Sera, Jojo."

Yera semakin diam, merasa terpojok tak bisa menjawab perkataan cowok di depannya.

"Fine, kalau lo masih butuh waktu lebih lama," kata Hendery mulai beranjak pergi.

Hendery melangkahkan kaki, baru saja sampai di ambang pintu. Cowok itu berhenti saat Yera memanggilnya.

"Tunggu! Gue ikut!"

**

"Ck, penuh, Der. Gue ke kelas lagi aja deh," gerutu Yera memasang wajah malas saat memandangi daerah kantin yang masih ramai.

Cewek itu akan membalikkan tubuh, namun Hendery segera menahan. "Eitssss, mau kemana? Yera yang gue kenal biasanya suka nyerobot gak peduli sepenuh apa," kata Hendery kali ini.

Yera mendesah pelan, jadi menghentakkan kaki kesal. "Nggak. Gue nggak ada tenaga," balas Yera menolak.

"Terus tenaganya lo pakai buat apa? Nangis?" sahut Hendery tajam.

Yera menipiskan bibir, "IYA, IYA. GUE KE SANA PUAS LO HAH?!" kata Yera meninggikan suara membuat beberapa orang yang berdiri di sekitar sana jadi menoleh terkejut.

Hendery tersenyum tipis, memandangi Yera yang mulai memasuki keramaian dengan mudah. Cewek itu bahkan beberapa kali mendorong para lelaki yang menghalangi jalannya.

Sampai matanya menangkap Ghea yang berdiri di ujung kantin, terlihat kewalahan dengan pertanyaan anak-anak karena insiden kemarin.

Nyatanya rumor itu tersebar, Yera juga memang dihujani oleh pertanyaan. Tapi Hendery dan yang lain tak segan untuk mengusir mereka semua.

Ya habis gimana....... yang terlibat itu Yera yang memang populer, lalu Jeka yang gak kalah banyak fans karena tampan. Ditambah Ghea, si anak pindahan yang terkenal karena cantik, tiba-tiba datang nggak tahu darimana.

Bukannya itu mengejutkan?


***

Yera tertawa keras, sudah berguling-guling di depan kelas karena mendengarkan Yohan bercerita tentang kebodohannya, padahal tangannya masih cidera.

"Terus, kan, gue kesel sama Hendery kok lama. Yaudah gua tarik aja palanya, e anjing pas noleh bukan dia," kata Yohan heboh.

Cowok itu ikut tertawa, "pas dia noleh gue buru-buru pindah tempat terus masang wajah polos. Terus orangnya berantem sama orang di pinggirnya. HAAHAHAHAHAHAHA GARA-GARA HENDERY GOBLO SI LU!"

Ghea ikut tertawa kecil, ikut mendengarkan.

"EH EH BAYANGIN KALAU SI YOHAN YANG BERANTEM DI KANTIN HAHAHAHAHA PASTI JAMBAK-JAMBAKAN," sahut Jojo ikutan heboh.

Suara hape berdering membuat mereka semua menoleh. Ghea terkejut, mengerjap-ngerjap sambil merogoh saku.

Ia meneguk ludah, membaca nama yang tertera di layar hape.

"Angkat aja," kata Yera dengan tenang.

Ghea mengangkat alis, "hn?" sahutnya melongo.

"Siapa yang nelpon? Sampe kaget banget lo?" tanya Yera terkekeh kecil, kemudian memukul Yohan yang masih heboh berdua dengan Jojo.

Ghea tersenyum tipis, "ah..... ini kayaknya cuman spam deh."

"Ohhh, gue kira mantan lo si Gavindra." Yera diam sejenak. Cewek itu meneguk ludah, jadi mengerutkan kening.


Ha.

Sebentar, sebentar.

He tadi siapa? Gavindra?

BENTAR SETAU GUE KAK JEKA PAS KECIL DIPANGGIL GAVINDRA, batin Yera menjerit.



Yera membasahi bawah bibir, berusaha menguasai dirinya sendiri. "Kenapa? Udah putus sama Gavindra? Atau baikan lagi?"

"Hn, gitu deh hehehe."

"Gitu gimana?"

"Ya baikan lagi."




***

(a/n):

GUYS SORRY BANGETTTT AKU BARU UPDARE HUHUHUHU. APAKA KALIAN MENUNGGU???? T___________T

Dua ArahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang