Dengan semangat membara-bara, Kise meletakkan setumpuk buku di mejanya. Mulai dari buku tulis, buku soal, buku paket, sampai buku komik--kalau-kalau ia butuh istirahat ketika otaknya kelelahan.
Ia membalik halaman buku Sejarahnya. Matanya menyapu dari sudut kiri halaman sampai sudut kanan paling bawah. Penjabaran tentang Perang Dunia I dan II yang sudah ia lihat berkali-kali--tapi gak ngerti--memanjakan matanya. Perang Dingin yang membuat otaknya panas pun ikut eksis minta dihajar.
"...ugh." Kise mulai mual.
Tidak apa. Kise rela. Demi nilai. Ia akan membuktikan kalau ia bukan seorang idiot yang tak bisa apa-apa.
.
"Seneng banget lu kayaknya."
Kise menghela napas bangga dengan dada membusung. "Gua udah belajar. Gua yakin gua bisa ngerjain ujian Sejarah yang sekarang."
"Sejarah?" Aomine memiringkan kepalanya. "Bukannya hari ini jadwalnya Bahasa Inggris?"
"Hah?"
"Eh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Besok Senin [✓]
FanfictionTentang mereka dan semangat 'mau-gak mau'-nya untuk menghadapi ujian akhir tahun. "Kita bakal ngelakuin apa aja buat dapet nilai bagus! Iya nggak bro?" "Gak. Lebay lo." "..." || abal || receh || humor gagal bertebaran || no pair || setting suka suka...