Haizaki duduk tegap di meja belajar yang hampir tak pernah ia pakai seumur hidup. Setumpuk buku menanti di depannya. Pemandangan yang sangat langka, bahkan Ibunya (yang pelit) sampai membelikan cheesecake demi menyambut Haizaki belajar--saking ajaibnya.
Perlahan ia mulai menyentuh buku yang bertitel 'Mudah bersama Ekonomi' hasil pinjama Nijimura. Mudah mbahmu, nyusahin sih iya.
"Gua sekali-sekali mau ngebanggain nyokap bokap. Kasian mereka."
Begitu jawaban Haizaki ketika ditanyai Nijimura soal dirinya yang serius belajar.
Oke, setidaknya Haizaki harus berhasil dalam satu-dua pelajaran. Syukur-syukur bisa tiga, kalau empat alhamdulillah, berhasil semua sujud sembah.
Dengan sinar penuh keberkatan, Haizaki membuka lembar pertama.
Lima menit terlewat, pluk.
.
"Gua gak kuat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Besok Senin [✓]
FanfictionTentang mereka dan semangat 'mau-gak mau'-nya untuk menghadapi ujian akhir tahun. "Kita bakal ngelakuin apa aja buat dapet nilai bagus! Iya nggak bro?" "Gak. Lebay lo." "..." || abal || receh || humor gagal bertebaran || no pair || setting suka suka...