Tangan Midorima bergetar. Otaknya sibuk mendebatkan jawaban pilihan ganda nomor empat belas. Midorima tidak lupa, ia mampu menghitung soalnya berdasarkan rumus yang dipahaminya. Jawabannya pun ketemu, hanya saja--
"Harusnya jawabannya D. Tapi, gua udah jawab D tiga kali sebelumnya."
"..."
"...Jebakan, kah?"
"Tapi kan, gak mungkin..."
"B memungkinkan juga sih, tapi itu kan kalo hasil sebelumnya dikali 2..."
Otaknya diputar paksa. Sementara batinnya lelah tangannya gatal ingin cepat menghitamkan bulatan pilihan ganda.
"Argh! Demi tai Takao!"
"...Eh, gua?"
Midorima asyik bermonolog.
KAMU SEDANG MEMBACA
Besok Senin [✓]
FanfictionTentang mereka dan semangat 'mau-gak mau'-nya untuk menghadapi ujian akhir tahun. "Kita bakal ngelakuin apa aja buat dapet nilai bagus! Iya nggak bro?" "Gak. Lebay lo." "..." || abal || receh || humor gagal bertebaran || no pair || setting suka suka...