Aomine menelungkupkan tangannya khusyuk. Matanya memejam. Tercipta suasana tenang pada wajahnya yang garang. Tak ada tanda-tanda majalah porno dalam radius 20 meter. Bibirnya bergerak-gerak seperti merapalkan sesuatu. Jampi-jampi, kah?
Melihatnya, Kagami seram sendiri.
"Kenapa lu? Diem-diem gitu gua jadi merinding anjir."
Aomine membuka matanya perlahan. "Kita mau ujian, saudaraku Kagami. Mari kita tobat menuju jalan yang terang. Kita awali dengan langkah yang lebih baik dan berguna. Ikut denganku menuju cahaya, Kagami Taiga."
"..."
"..."
Tututurutu. "Halo, rumah sakit?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Besok Senin [✓]
FanfictionTentang mereka dan semangat 'mau-gak mau'-nya untuk menghadapi ujian akhir tahun. "Kita bakal ngelakuin apa aja buat dapet nilai bagus! Iya nggak bro?" "Gak. Lebay lo." "..." || abal || receh || humor gagal bertebaran || no pair || setting suka suka...